Kota Solok | TopSumbar – Dalam rangka meningkatkan kualitas hidup perempuan di Kota Solok, maka Pemerintah Kota Solok melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Perlindungan Anak (DPMPPA) di bawah Bidang Perlindungan dan Kualitas Hidup Perempuan Seksi Kualitas Keluarga menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Kewirausahaan bagi Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA).
Acara ini dilaksanakan pada hari Selasa dan Rabu tanggal 28 s/d 29 Juni 2022 di Aula Mami Hotel Kota Solok dengan peserta berjumlah 30 orang yang terdiri dari Perempuan Kepala Keluarga yang ada di Kota Solok. Adapun tujuan dari adalah meningkatkan perbaikan pendapatan, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, meningkatkan pengembangan usaha ekonomi bagi perempuan kepala keluarga.
Kegiatan ini dibuka dengan kata sambutan oleh Ketua TP-PKK Kota Solok, Ny. Zulmiyetti Zul Elfian didampingi Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Perlindungan Anak, Delfianto, turut serta Kepala Bidang Perlindungan dan Kualitas Hidup Perempuan, Ely Suryani dan Sub Koordinator Kualitas Keluarga, Fatrisben beserta staf.
Dalam sambutannya, Ketua TP-PKK menyampaikan bahwa Keadilan ekonomi bagi perempuan telah menjadi bagian program unggulan pemerintah untuk meminimalisir kesenjangan dan menghilangkan ketimpangan gender, sehingga Perempuan mempunyai kesempatan yang sama dengan laki-laki untuk berpatisipasi dan berkontribusi di bidang Pembangunan.
Perempuan Kepala Keluarga adalah perempuan yang mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, ia merupakan tulang punggung bagi keluarganya, bukan berarti mereka single parent, tetapi bisa saja mereka memiliki suami namun suami mereka tidak mampu memberikan nafkah diakibatkan karena sakit yang permanen seperti stroke, lumpuh dan sebagainya dan juga suami tidak bekerja atau mengganggur sehingga mereka harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.
“Sebuah kenyataan yang kita jumpai di tengah masyarakat saat ini adalah jumlah Perempuan Kepala Keluarga tersebut cukup besar dan 50% di antaranya adalah dari masyarakat kurang mampu dan dalam usia produktif (20-60 tahun). Mereka membutuhkan perhatian dan dukungan penuh dari pemerintah,“ tutur Ny. Zulmiyetti.
“Secara Nasional Perempuan Kepala Keluarga yang digagas oleh Komnas Perempuan yang ingin memberdayakan Perempuan Kepala Keluarga agar ikut berkonstribusi dalam pembangunan disegala bidang sehingga terciptanya masyarakat sejahtera adil dan bermartabat. Untuk itulah perlu diadakan kegiatan pelatihan kewirausahaan bagi ibu-ibu Kepala Keluarga, dalam rangka memberdayakan mereka secara ekonomi sehingga diharapkan mereka mampu mandiri dan dan mencari penghasilan tambahan untuk menunjang ekonomi keluarga,” tutup Zulmiyetti.
Dalam kesempatan yang sama, Elizawaty selaku narasumber juga menyampaikan materi tentang membaca peluang usaha. Menurutnya banyak tantangan yang harus dihadapi saat ingin membuka peluang usaha di antaranya adalah kurang kreatifnya membaca peluang pasar, literasi digital yang masih rendah, minimnya modal usaha, kurang tahu cara membesarkan bisnis, kurangnya inovasi produk, kesulitan mendistribusikan barang, tidak melakukan loyalitas pelanggan, tidak memiliki mentor dan terakhir tidak memiliki izin usaha.
“Solusi dalam mengatasi tantangan tersebut adalah dengan membangun sistem kelembagaan yang kuat, adaptif dengan perkembangan teknologi, difersifikasi produk, menambah wawasan melalui internet dan buku,” jelas Elizawaty. (gra)