Solok | Topsumbar – Nagari Sulit Air buncah seketika dengan kejadian pembunuhan yang terjadi Jumat malam (10/6), dimana warga menemukan dua orang wanita tergeletak tak bernyawa dan bersimbah darah dalam sebuah rumah di tepi tanah lapang bola kaki Koto Tuo Nagari Sulit Air, Kecamatan X Koto Diatas Kabupaten Solok.
Kedua orang korban adalah ibu dan anak. Sementara pelaku diketahui berinisial M (50 tahun) yang telah membunuh ibu dan adiknya sendiri dengan cara menggorok leher hingga nyaris putus.
Pelaku mengaku mendapatkan bisikan gaib lalu tega menggorok ibu dan saudari nya sendiri hingga nyaris putus.
Kasat Reskrim Polres Kota Solok AKP Evi Wansri mengatakan kedua korban yaitu ibu dan adik perempuannya yang berinisial A (70 tahun) dan IPS (30 tahun).
“Keduanya meninggal dunia dengan keadaan bersimbah darah dan leher hampir putus,” ujarnya, Sabtu 11 Juni 2022.
Menurutnya, kejadian tersebut diketahui saat anak korban yang berada di Pekanbaru menelpon kepada warga di Sulit Air lalu meminta bantuan kepada Kepala Jorong Koto Tuo untuk meminta untuk melihat apa yang terjadi di rumah korban.
Lalu, datanglah kepala Jorong beramai-ramai bersama warga setempat, namun saat dipanggil-panggil tidak menjawab dengan posisi pintu depan terkunci, dan pintu samping terbuka.
“Kepala Jorong dan masyarakat setempat mulai curiga dan memanggil linmas, lalu masuk melalui pintu samping rumah korban dan melihat dua orang badan mayat perempuan yang bersimbah darah tergeletak di ruang tengah rumah korban dan menghubungi piket Polsek X Koto Diatas,” ucapnya.
Kepolisian langsung melakukan oleh TKP dan mendapatkan informasi dari masyarakat bahwa M yang merupakan anak korban berjalan ke arah hutan Pinus sambil membawa parang sepanjan 40 cm.
Setelah pihak kepolisian melakukan intevigasi ke tempat kejadian perkara (TKP) yang dilakukan oleh Polri bagian Inavis pada malam itu. Kurang dari 24 jam kepolisian Republik Indonesia (POLRI) sektor X Koto Diatas dan bekerjasama dengan Polres Solok Kota berhasil meringkus otak pembunuhan.
Kepolisian mendapat informasi dari masyarakat atas dasar kemungkinan yang terjadi, pelaku kabur ke hutan pinus dan bersembunyi di sebuah goa yang ada di hutan (Toroguang), karena di hutan pinus tersebut ada goa yang tersembunyi di dalam hutan.
Dengan sigap dan terukur, polisi melakukan tindakan yang sudah meresahkan masyarakat sekitar, maka anggota polsek dan polresta bersama masyarakat dari unsur nagari menuju lokasi persembunyian pelaku M (50).
Lebih dari tiga jam pencarian pelaku yang dilakukan oleh aparat kepolisian untuk menangkap pelaku, sampai pelaku bisa ditemukan dan dibawa kembali ke lokasi.
Masyarakat antusis sekali melihat wajah pelaku, karena pelaku ini banyak tidak diketahui oleh masyarakat sehingga sedikit menghambat membawa pelaku ke mobil.
Penyampaian dari Kapolsek X Koto Diatas, Iptu Sugianto mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Koto Tuo yang telah membantu kepolisian dalam menangkap pelaku sehingga masyatakat tidak perlu kuatir dan resah lagi apalagi takut, karena pelaku sudah ditangkap, dan diserahkan pada polisi.
“Masyarakat tidak usah takut lagi, polisi sudah menuntakan kasus ini, semoga cepat terungkap apa motif pelaku,” ungkapnya. (HT)