Sijunjung │ Topsumbar – Bupati Sijunjung Benny Dwifa Yuswir, SSTP, M.Si menghadiri acara Dewan Pimpinan Daerah Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (DPD PERHIPTANI) Kabupaten Sijunjung bertempat di Balairung Lansek Manih, Muaro Sijunjung pada Kamis (2/6).
Pada acara DPD PERHIPTANI Kabupaten Sijunjung ini Bupati Sijunjung Benny Dwifa Yuswir, SSTP, M.Si melantik Komisi Penyuluhan Pertanian periode 2022-2027 yang terdiri dari tokoh masyarakat, birokrat, anggota legislatif, tokoh pertanian, serta penyuluh pertanian.
Adapun Komisi Penyuluhan Pertanian periode 2022-2027 yang dilantik terdiri dari Penasehat: Drs. H. Yuswir Arifin, MM, Fajar Seftrian, SE, dan Drs. Khairudin.
Selanjutnya Pelaksana, yang terdiri dari: Riky Mainaldi Neri, SSTP, M.Si selaku Ketua, Muhadiris, SP,ME selaku Wakil Ketua, Ade Putra, S.Pt selaku Sekretaris, selanjutnya anggota dengan susunan sebagai berikut April Marsal, S.Pd, Yusuf Efendi, Andri Yeni Oswita, SST, Restu Syamsepta, S.Pi, Syafri, SS, Indra Jaya, SH, Mhd. Syahhir, SP, Edli, SP, Ricky Aprinaldi, S.Pt, Jabir, SST, Liza Prayeti, SP, serta Harbi Hanif Burda.
Pada kesempatan ini Bupati Sijunjung Benny Dwifa Yuswir, SSTP, M.Si didampingi oleh Wakil Ketua DPRD Redi Susilo, S.Pd, Sekretaris Daerah Dr. Zefnihan, AP, M.Si, Kepala Dinas Pertanian Ir. Ronaldi, Plt. Kepala Dinas Pangan dan Perikanan Arwilson, SPKP, serta Sekretaris Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Liyusmi, S.Pt.
Acara yang diikuti oleh anggota DPD PERHIPTANI Kabupaten Sijunjung diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, menyanyikan lagu Mars Sijunjung serta doa yang dipimpin oleh Jeri Pardianto.
“Komisi Penyuluhan menjadi instrumen penting di Kabuoaten Sijunjung karena pertanian adalah sektor unggulan kita” demikian disampaikan Bupati Sijunjung Benny Dwifa Yuswir, SSTP, M.Si sesaat setelah pengukuhan Komisi Penyuluhan Pertanian.
“Besar harapan pemerintah daerah akan fungsi daripada seluruh elemen yang ada di Komisi Penyuluhan Pertanian ini, karena ini sejalan dengan komitmen kita untuk memajukan pertanian di Kabupaten Sijunjung” demikian Bupati Sijunjung Benny Dwifa Yuswir, SSTP, M.Si melanjutkan sambutan.
“Sijunjung terselamatkan oleh sektor pertanian selama pandemi covid-19, karena banyak sektor lain yang pertumbuhannya minus sedangkan pertanian tumbuh positif,” lanjut Bupati Sijunjung Benny Dwifa Yuswir, SSTP, M.Si.
“Masyarakat Kabupaten Sijunjung bergerak di sektor pertanian, bawang saja bisa tumbuh di Sijunjung, kemudian saat ini manggis adalah komoditas unggulan yang dihasilkan bahkan produksi terbesarnya adalah Kabupaten Sijunjung,” tambah Bupati Sijunjung Benny Dwifa Yuswir, SSTP, M.Si.
“Pertanian itu cukup kompleks, butuh keseriusan daripada seluruh stakeholder dan kita harus bekerjasama antar seluruh OPD untuk memajukan pertanian, apalagi kita telah memiliki varietas unggulan padi Lampai Sirandah sebagai andalan daerah yang harus kita kembangkan,” kata Kita harus bekerjasama antar seluruh OPD untuk memajukan pertanian.
“Sektor pertanian dewasa ini telah menghasilkan Pemuda Pelopor hingga ke tingkat nasional, terakhir Selamat bertugas kepada Komisi Penyuluhan, inilah momen kebangkitan penyuluhan di Kabupaten Sijunjung, demikian Bupati Sijunjung Benny Dwifa Yuswir, SSTP,M.Si menutup sambutannya.
Setelah pengukuhan Komisi Penyuluhan, acara yang digagas oleh DPD PERHIPTANI Kabupaten Sijunjung ini dilanjutkan dengan Temu Teknis yang menghadirkan narasumbar Ketua Komisi Penyuluhan Propinsi Sumatera Barat Dr. Ir. Herry Bachrizal Tanjung, M.Si.
“Inilah satu-satunya Komisi Penyuluhan yang dikukuhkan oleh Bupati,” demikian Ketua Komisi Penyuluhan Propinsi Sumatera Barat Dr. Ir. Herry Bachrizal Tanjung, M.Si mengawali materi yang dipandu oleh Ade Putra, S.Pt.
Dalam materi yang bertajuk “Tinjauan Terhadap Fungsi Komisi Penyuluhan Sijunjung” ini Ketua Komisi Penyuluhan Propinsi Sumatera Barat Dr. Ir. Herry Bachrizal Tanjung, M.Si mengajukan pertanyaan Akankah Kabupaten Sijunjung Jadi Pelopor? hal ini didasarkan pada gegap gempita harapan terhadap lahirnya Perpres Nomor 35 tahun 2022 tentang Penguapan Fungsi Penyuluhan.
Dalam pemaparannya Ketua Komisi Penyuluhan Propinsi Sumatera Barat Dr. Ir. Herry Bachrizal Tanjung, M.Si menyampaikan ada 6 periode kelembagaan penyuluhan pertanian di Indonesia yang terdiri dari, periode 1 Sebelum kemerdekaan, periode 2 Konsolidasi awal kemerdekaan, periode 3 Pembangunan menuju swasembada beras, periode 4 Pasca swasembada beras, periode 5 Nomor 16 tahun 2006 tentang Undang-Undang Sistem Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan, serta terakhir periode 6 pasca Undang-Undang Pemerintahan Daerah Nomor 23 tahun 2014.
Pada periode keenam inilah muncul Komando Strategis Pembangunan Pertanian (KOSTRATANI) berdasarkan Permentan Nomor 49 tahun 2019 yang secara konsepsional sangat mengesankan, namun nampaknya sampai tahun 2021 tidak terwujud optimal, demikian Dr. Ir. Herry Bachrizal Tanjung, M.Si melanjutkan.
Pada kesempatan ini Dr. Ir. Herry Bachrizal Tanjung, M.Si juga menyinggung tentang pendapat Sumardjo mengenai KOSTRATANI yang dicirikan dengan Maju, Mandiri, dan Modern.
Maju dicirikan dengan adanya akses Teknologi Informasi (IT), inovatif, real time (aktual), serta adaptif proaktif dan antisipatif.
Sementara itu mandiri dicirikan melalui menguatnya daya saing, daya saring, serta daya sanding.
Kemudian modern dikategorikan melalui information media actual, creative, life and career skills, learning and information skills, serta effective communication skills.
Setidaknya ada 9 aktor penting di seputaran KOSTRATANI yang disampaikan oleh Dr. Ir. Herry Bachrizal Tanjung, M.Si, yakni Kelompoktani, KTNA, penyuluh, penyuluh swadaya, Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan (P4S), organisasi pemasaran pertanian, pembiayaan pertanian, peneliti, serta aparatur dinas lainnya.
Setelah mengikuti pengukuhan Komisi Penyuluhan dan temu teknis ini, Marianto, salah seorang anggota PERHIPTANI menyatakan “Dimasa mendatang dunia penyuluhan sudah ada tempat mengadu termasuk mengenai persoalan-persoalan yang belum terperhatikan selama ini,” ujarnya singkat.
(Gun)