Kota Solok | Topsumbar – Sejak awal pasca gempa di Pasaman hingga saat ini memasuki fase pemulihan, Relawan WMI (Wahana Muda Indonesia) seakan tidak kenal lelah berjuang dalam misi kemanusiaan dan harus membagi tugas dengan menurunkan tim untuk membantu korban. WMI Solok Raya turut serta membangun Hunian Sementara (Huntara) untuk Korban Gempa Kabupaten Pasaman.
“Pembangunan Huntara ini mengingat masih banyaknya warga korban gempa yang tidur dengan tenda yang ala kadarnya dan tidak aman terutama bagi anak-anak, wanita dan Lansia,” tutur Handriansyah selaku Ketua Umum WMI.
Lebih lanjut, Handriansyah menjelaskan konsep Huntara yang berdinding dan beratapkan terpal tebal itu sekaligus sebagai media edukasi kepada warga agar dapat mengikuti membangun Huntara seperti yang dibangun oleh WMI.
WMI memberikan contoh kepada para korban gempa agar dapat mengikuti pembuatan Huntara seperti yang dibuatnya, karena simple dan cepat.
“Warga bisa menggunakan kayu-kayu dari bekas rumahnya yang rusak untuk tiang atau rangka huntara dan kemudian dibalut dengan menggunakan terpal,” tambah Handriansyah.
Huntara didesain untuk jangka lama, sehingga tiang-tiang utama Huntara menggunakan tiang berukuran besar dan kaso, nantinya apabila terpal dinding dan atap sudah lapuk dan robek maka warga dapat menggantinya dengan menggunakan dinding kalsiboard, triplek atau papan dan atapnya dapat menggunakan seng bekas rumah mereka yang rusak dengan kata lain recycle (daur ulang).
Selain itu, dalam merespon gempa Kabupaten Pasaman Barat WMI juga mendistribusikan bantuan logistik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan dasar korban gempa. Layanan dukungan psikososial juga menurunkan tim medis ke nagari-nagari yang terdampak bencana di Kabupaten Pasaman Barat dan Kabupaten Pasaman.
“Pembangunan Huntara menjadi suatu alasan utama bagi WMI ingin membangun di wilayah yang terdampak gempa, hal itu dikarenakan korban gempa saat ini masih bertahan di tenda pengungsian,” sebutnya.
(gra)