SIMPANG AMPEK | TOP SUMBAR–Perusahaan Distributor produk herbisida dengan merk dagang Rajaxone, PT Telaga Dewi Agri, berupaya untuk melakukan penguatan pasar dengan target para petani di sejumlah kawasan budidaya pertanian berbagai komoditas di Provinsi Sumatera Barat, (Sumbar) pada 2022.
General Manager perusahaan yang beralamat di Jalan Akses Bandara Internasional Minangkabau (BIM) tepatnya di Kilometer Dua Katapiang, Kabupaten Padang Pariaman, Mukhlis, saat dihubungi di Padang, mengatakan salah satu strategi yang diusung adalah bagaimana memberikan efek efisiensi bagi petani pengguna produk jika dibandingkan dengan produk sejenis yang beredar di pasaran.
“Adapun salah satu produk unggulan yang kami tawarkan adalah Herbisida Rajaxone yang biasa digunakan untuk membasmi gulma atau rerumputan liar dengan cara disemprotkan pada tahap pembersihan lahan areal pertanian dan perkebunan, ” ungkapnya.
Menurutnya, produk tersebut dinilai jauh lebih hemat dan lebih ampuh dalam mengatasi kebutuhan petani karena disamping tingkat kekentalan yang lebih pekat sehingga tidak mudah tercuci oleh air hujan, juga dijual dengan harga yang lebih terjangkau yakni Rp 70 ribu/liter.
Harga tersebut, jauh lebih hemat jika dibandingkan dengan produk sejenis dengan satuan isi yang sama yang dibanderol mencapai harga Rp 98 ribu pada tingkat pengecer.
“Sementara kandungan bahan yang digunakan juga sama yaitu 276 pada satuan SL, ” ujarnya.
Lebih jauh dijelaskan, keuntungan lain yang bisa diperoleh petani adalah pada saat pemakaian dosis yang dibutuhkan hanya 0,80 liter untuk ukuran volume air pada tangki semprot sebanyak 15-16 liter.
Dengan takaran tersebut, ulasnya, luas singkapan yang bisa disemprot bisa mmencapai dua hektare dengan rasio satu mililiter Rajaxone untuk 4,4 meter untuk penyemprotan volume tinggi.
Mukhlis menambahkan, dalam waktu dekat pihaknya juga akan meluncurkan produk unggulan baru dengan merk dagang RancakXone, yang memiliki kandungan zat pembasmi gulma lebih tinggi, yakni 338 pada satuan SL.
Disinggung tentang adanya upaya pemalsuan produk yang cukup marak terjadi belakangan ini di provinsi itu, ia mengimbau kepada seluruh konsumen ataupun agen penyalur agar tidak terbujuk rayu dengan tawaran harga murah dibawah harga pasaran yang seharusnya yang biasa dilancarkan dalam modus penipuan seperti itu.
Disamping sangat merugikan petani, barang palsu yang beredar juga dikhawatirkan dapat memicu persaingan usaha yang tidak sehat karena secara tidak langsung akan menurunkan minat calon konsumen untuk menggunakan produk tertentu.
Untuk mengatasi kondisi itu, pihaknya menyediakan nomor telepon khusus bagi calon konsumen yang ingin lebih mengetahui dan memahami tentang produk-produk unggulan yang ditawarkan oleh perusahaan itu, melalui nomor kontak 0822-8454-1918.
“Semoga dengan hadirnya produk unggulan kami di pasaran tingkat petani, dapat menjadi referensi sekaligus solusi baru dalam membasmi gulma dan dapat memberikan manfaat lebih pada penghasilan petani karena jauh lebih hemat, efektif dan efisien dalam penggunaannya,” tutup Mukhlis.
(Rully Firmansyah)