Padang | Topsumbar – Sempat diragukan dari awal, bahkan banyak dipredikasi pengamat politik tidak akan lolos bisa duduk menjadi anggota DPR RI ketika mengikuti pesta demokrasi pemilihan calon legislatif di tahun 2019. Tidak hanya karena masih muda, tetapi juga dijustis minim pengalaman. Bahkan dikhawatirkan hanya sebagai pelengkap saja. Athari Gauthi Ardi malah berbalik, dan membuktikan terpilih sebagai peraih suara terbanyak untuk daerah pemilihan (dapil) I Sumatera Barat.
Bahkan hari ini, sebagai politikus muda, eksistensi Anggota DPR RI Athari Ghauti Ardi terus memberi bukti, serta terus menunjukkan konsistensi progres perjuangannya dalam hal pembangunan untuk Sumatera Barat.
Bahkan dengan pencapaiannya sekarang, Sumatera Barat patut berbangga hati dengan sosok Srikandi Partai Amanat Nasional (PAN) dan pengusaha muda asal Kabupaten Solok ini, berkat kepiawaian dan perjuangannya di senayan, walau bersaing ketat dengan senior lainnya. Anak dari mantan anggota DPR RI tiga periode Capt. Epyardi Asda, M, Mar ini berhasil membawa ratusan milyar dana pokok pikirannya ke propinsi yang terkenal dengan rumah adat bagonjong.
Tidak seperti banyak wakil rakyat lainnya, wanita muda yang sekarang menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jendral DPP PAN ini, justru terlihat banyak bekerja nyata. Bahkan tidak dipungkiri ada media yang menyebutkan dirinya minim publikasi, atau boleh dikatakan pencitraan.
Bukan tanpa alasan, karena memang dalam jabatannya sebagai pemegang amanah wakil rakyat di Sumbar, Athari terlihat lebih banyak memilih turun langsung dan memberi manfaat kepada masyarakat, dengan bertanya dan melihat langsung kebutuhan rakyatnya tanpa sungkan, ketimbang sedikit berbuat, justru banyak bicara di media.
Untuk diketahui, dari awal menjabat sebagai wakil rakyat di senayan di tahun 2020 Athari Gauthi Ardi di tahun pertama menjabat, sudah berhasil memperlihatkan kematangannya dengan menyalurkan dana pokok pikiran (pokir) yang tersebar di dapil I Sumatera Barat dari sejumlah mitranya di kementerian pusat, hingga mencapai nilai Rp46.875.000.000,00 dengan bentuk berbagai program, yakni;
1. PISEW (CK-PUPR), jumlah usulan 13 unit kegiatan, masing-masing Rp60.000.000,00. dengan jumlah total Rp7.800.000.000,00.
2. KOTAKU (CK-PUPR), jumlah usulan 5 unit kegiatan, masing- masing Rp1.000.000.000,00. dengan jumlah total 5.0000.000.000,00.
3. BSPS (Perumahan-PUPR), jumlah usulan 1000 unit, masing-masing Rp17.000.500,00. dengan jumlah total Rp17.500.000.000,00.
4. P3TGAI (SDA-PUPR), jumlah usulan 75 unit kegiatan, masing-masing Rp195.000.000,00. dengan jumlah total Rp14.625.000.000,00.
5. Pengadaan Bus Sekolah (HUBDAR-PERHUBUNGAN), jumlah usulan 2 unit, masing-masing Rp600.000.000,00. dengan jumlah total Rp1.200.000.000,00.
6. Bantuan BUMNAG (Kemendes PDTT), jumlah 5 usulan, masing-masing Rp50.000.000,00. dengan jumlah total Rp250.000.000,00.
7. Desa Wisata (Kemendes PDTT), 1(satu) usulan, dengan anggaran Rp500.000.000,00.
Kemudian, di tahun 2021 perjuangan putri mantan politikus senior nasional itu terus bertambah. Tidak hanya dari sisi anggaran APBN yang digelontorkan, tetapi Athari juga berhasil menambah jumlah dana aspirasinya dari sisi program kegiatan yang lebih bervariatif sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang diwakilinya, dengan jumlah total anggaran meningkat ke angka Rp74.675.000.000,00 dari berbagai program. Diantaranya yakni;
1. PISEW (CK-PUPR), jumlah usulan 17 unit kegiatan, masing-masing Rp600.000.000,00. dengan jumlah total Rp10.200.000.000,00.
2. KOTAKU ( CK-PUPR), jumlah usulan 5 unit kegiatan, masing-masing Rp1.000.000.000,00. dengan jumlah total Rp5.000.000.000,00.
3. BSPS (Perumahan-PUPR), jumlah usulan 1500 unit, masing-masing Rp20.000.000,00. dengan jumlah total Rp30.000.000.000,00.
4. RUSUNAWA Pesantren (Perumahan-PUPR), 1(satu) usulan, dengan anggaran Rp30.000.000.000,00.
5. P3TGAI (SDA-PUPR), jumlah usulan 100 unit kegiatan, masing-masing Rp195.000.000,00. dengan jumlah total Rp19.500.000.000,00.
6. Jembatan Gantung (BINA MARGA), 1(satu) usulan, dengan anggaran Rp6.000.000.000,00.
7. Pengadaan BUS Sekolah (HUBDAR-PERHUBUNGAN), 1(satu) usulan. dengan anggaran Rp600.000.000,00.
8. Bantuan BUMNAG (KemendesPDTT), jumlah 5 usulan, masing-masing Rp75.000.000,00. dengan jumlah total Rp375.000.000,00.
9. Desa Wisata (KemendesPDTT), 1(satu) usulan, dengan anggaran Rp60.000.000,00.
Makin menjadi, di tahun 2022 Athari Gautri Ardi Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Amanat Nasional ini makin menunjukkan konsistensi dan eksistensinya untuk perjuangan demi Sumatera Barat. Dengan semangat muda dan bekal pengalaman warisan dari sang ayah, serta dua tahun di komisi V DPR RI, Atahri di tahun ketiga masa jabatannya melejit dengan total dana aspirasi fantastis untuk dapil I di angka Rp134.825.000.000,00 yang ditelurkan dari berbagai program yang lebih bervariatif, yakni;
1. PISEW (CK-PUPR), jumlah usulan 6 unit kegiatan, masing-masing Rp500.000.000,00. dengan jumlah total anggaran Rp3.000.000.000,00.
2. KOTAKU (CK-PUPR), jumlah usulan 5 unit kegiatan, masing-masing Rp1.000.000.000,00. dengan jumlah total anggaran Rp5.000.000.000,00.
3. SANIMAS (CK-PUPR), jumlah usulan 2 unit kegiatan, masing-masing Rp500.000.000,00. dengan jumlah total anggaran Rp1.000.000.000,00
4. SANITASI PEDESAAN (CK-PUPR), jumlah usulan 9 unit kegiatan, masing-masing Rp500.000.000,00. dengan jumlah total anggaran Rp4.500.000.000,00.
5. SANITASI LPK (CK-PUPR), jumlah usulan 20 unit kegiatan, masing-masing Rp200.000.000,00. dengan jumlah total anggaran Rp4.000.000.000,00.
6. PAMSIMAS (CK-PUPR), jumlah usulan 12 unit kegiatan, masing-masing Rp400.000.000,00. dengan jumlah total anggaran Rp4.800.000.000.000,00.
7. BSPS (Perumahan-PUPR), jumlah usulan 1750 unit, masing-masing Rp20.000.000,00. dengan jumlah total anggaran Rp35.000.000.000,00.
8. P3TGAI (SDA-PUPR), jumlah usulan 125 unit kegiatan, masing-masing Rp195.000.000,00. dengan jumlah total anggaran Rp24.375.000.000,00.
9. Normalisasi Batang Lembang (SDA-PUPR), 1(satu) usulan, dengan anggaran Rp19.200.000.000,00.
10. Normalisasi Batang Tapan (SDA-PUPR), 1(satu) usulan, dengan anggaran Rp32.000.000.000,00.
11. Pengadaan Bus Sekolah (HUBDAR-Perhubungan), jumlah 2 usulan, masing-masing Rp600.000.000,00. dengan jumlah total anggaran Rp1.200.000.000,00.
12. Bantuan BUMNAG (KemendesPDTT), jumlah 5 usulan, masing-masing Rp50.000.000,00. dengan jumlah total anggaran Rp250.000.000,00.
13. Desa Wisata (KemndesPDTT), 1(satu) usulan, dengan anggaran Rp500.000.000,00.
Terkait dengan pencapainnya selama di komisi V DPR RI, Atahri Ghauti Ardi menyampaikan berada di komisi V ini ibarat mata air dan bermitra dengan Kementerian PUPR, Athari berjuang sendirian. Karena ia satu satunya anggota DPR RI duduk di komisi V tersebut. Kerja keras terus dilakukan untuk mengkaitkan dana pusat untuk daerah pemilihannya. Sejak tahun 2020, ratusan miliyar dana APBN diraih. Baik, untuk progam bedah rumah, Kotaku, Pisew, MCK untuk pesantren, pansimas. Termasuk juga, Jalan Lintas Sumatera, Sijunjung-Dharmasraya, Batas Jambi – Batas Riau. Juga rehabilitasi Batang Lembang dan Batang Tapan. Untuk tahun 2022 ini, Athari juga sukses mengaet dana pusat.
“Anggaran tersebut melalui perjuangan berat dan kerja keras. Demi pembangunan infrastruktur di Sumbar, saya jemput bola dan pelajari sendiri teknisnya, sebab nggak ada satupun yang melaporkan atau berkoordinasi ke saya di Komisi V,” ungkap Athari dengan kecewa.
Posisinya yang strategis di komisi V, sayangnya, tak satupun OPD Pemrov Sumbar berkoordinasi dengannya. Padahal, Sumbar sangat minim mengalokasian untuk pembangunan infrastruktur. Sebab, sudah tersedot untuk anggaran rutin.
“Apalagi, ada undang undang baru, jalan nasional, juga bisa mengerjakan jalan provinsi, kabupaten dan kota. Disini dituntut peran kepala daerah untuk bisa menggaet dana pusat dan bisa berkoordinasi di Komisi V, namun memang ada beberapa bupati dan walikota sudah melakukan koordinasi,” terangnya.
Meskipun demikian, dirinya tetap bertekat membangun infrastruktur di Sumbar melalui komisi V. Bekerja dan terus bekerja, “karena usia masih muda, saya ingin memberikan yang terbaik untuk Sumbar, kerja cepat tepat dan selamat,” katanya mengakhiri. (HT/MK)