Padang | Topsumbar.co.id- Bertempat di masjid al-Fath, kelurahan Seberang Padang, Penutupan pesantren ramadhan diiringi Buka bersama dengan anak yatim. Kegiatan juga dilanjutkan dengan pemberian santunan yatim dan Muhasabah akhir ramadhan. Kamis (29/04/2022).
Ketua pelaksana Pesantren ramadhan, Ade, mengatakan, kegiatan pesantren ramadhan ini adalah agenda rutin tahunan yang diadakan di kelurahan Seberang Padang terkhusus di masjid al-Fath.
“Penutupan pesantren ramadhan kali ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena tahun ini kami mengadakan buka bersama anak yatim dan memberikan santunan untuk anak yatim se-kelurahan Seberang Padang,” katanya.
Untuk mengokohkan nilai-nilai keislaman dalam diri santri, lanjutnya, diadakan muhasabah akhir ramadhan yang dipandu oleh Dr.Budi Santoso, MA. hal itu dimaksudkan agar santri dapat memaknai perpisahan dengan bulan ramadhan dan menjadikan ramadhan sebagai bulan yang senantiasa dirindukan.
Ade menghimbau hendaknya ditutupnya pesantren ramadhan ini tidak membuat hilangnya semangat untuk datang ke masjid di luar bulan ramadhan karena ibadah tidak hanya dilakukan pada bulan Ramadhan saja namun sepanjang hayat dan ibadah terbaik adalah yang dilakukan di masjid.
“Masjid bukan hanya tempat shalat saja, tapi juga tempat menuntut ilmu agama, dan menyelesaikan segala masalah kehidupan pribadi dan masyarakat, untuk itu mari kita galakkan semboyan Kembali ke surau,” tegasnya.
Lebih lanjut, ketua masjid al-Fath, M.Yunus mengatakan bahwa kegiatan penutupan yang dilakukan di masjid ini adalah gabungan dari masjid dan mushalla yang ada di kelurahan Seberang Padang.
“masjid ini seringkali dijadikan tempat pembukaan dan penutupan kegiatan pesantren ramadhan. Saat ini terdapat 5 masjid dan 4 mushalla yang tergabung mengikuti penutupan resmi oleh pemkot Padang di masjid ini,” sambungnya.
Diwakili oleh IR. Akmal selaku Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan Badan Pendanaan Daerah (Litbang Bapenda) Kota Padang, walikota Padang, Hendri Septa,B.Bus,M.IB menyampaikan harapannya kepada peserta pesantren ramadhan agar senantiasa mencintai masjid, walaupun di luar ramadhan hendaknya selalu menyemarakkan kegiatan keagamaan di masjid.
“hal ini haruslah dilakukan, mengingat perkembangan ilmu dan teknologi sangat pesat, serta kuatnya arus globalisasi dan modernisasi, berpotensi menggeser nilai-nilai agama dan budaya minangkabau dalam diri generasi mudamuda,” harapnya.
(Idhar)
