Nagari Bayua Masuk Nominator Desa Aman Pangan Tingkat Nasional, Ini Kata Bupati dan Sekda Agam

Agam, Topsumbar- Nagari Bayua, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam masuk 7 besar nominator lomba desa aman pangan tingkat Nasional dari badan pengawasan obat dan makanan (BPOM) RI.

Dilansir dari siaran pers Diskominfo Agam, penilaian atau verifikasi lapangan terhadap nagari Bayua dilakukan, Selasa (19/4/2022), bertempat di balairong nagari bayua.

Pada kesempatan tersebut turut hadir Bupati Agam, Dr. H. Andri Warman, MM., kepala BPOM Padang, ketua TP-PKK kabupaten agam, asisten 2, kadis kesehatan, kadis perikanan, camat, dan walinagari bayua kecamatan tanjung raya kabupaten agam.

Bacaan Lainnya

Bupati Agam dalam sambutannya, mengatakan Nagari Bayua merupakan nagari yang telah mendapatkan intervensi keamanan pangan oleh BBPOM di Padang pada tahun 2020 dan terus melakukan berbagai inovasi secara mandiri hingga saat ini.

“Penetapan 7 besar nominator ini telah melewati berbagai tahapan mulai dari seleksi proposal lomba desa pangan aman, seleksi wawancara bersama 7 (tujuh) Kementrian/Lembaga yaitu Kemenko PMK, Kemendagri, Kemendesa, Kementan, Kemenparekraf, BKKBN dan BPOM. Saat ini, Nagari Bayua akan menghadapi seleksi tahap akhir yaitu verifikasi lapangan dilaksanakan hari ini tanggal 19 april 2022” ujarnya.

Bupati menuturkan kedepannya semoga Nagari Bayua dapat meraih Juara I Lomba Desa Pangan Aman tingkat Nasional dan menjadi nagari percontohan implementasi keamanan pangan dengan terus melakukan inovasi-inovasi keamanan pangan.

“Dengan program pangan aman akan melahirkan generasi sehat dan kuat”, tuturnya.

Terpisah, Sekretaris daerah (Sekda) kabupaten Agam, Drs. H. Edi Busti, M. Si dihubungi Topsumbar.co.id via seluler mengatakan di Nagari Bayua banyak kegiatan ibu rumah tangga berbasis pangan juga menyediakan industri-industri rumah tangga yang berbasis pangan.

“Jadi semua industri ketahanan pangannya sudah memiliki izin. Begitupun proses pembuatan, pengemasan, dan kesehatannya terjamin. Dengan kata lain, pangannya, pangan yang terjamin dan berkualitas,” kata Sekda.

Sekda mencontohkan, ketika membikin rakik rinuak misalnya, prosesnya sudah standar kesehatan dan terjamin mutunya.

“Industri rumah tangga tadi menguasai ketahanan pangan itu dari hulu ke hilir dan termasuk bagaimana strategi menjual produk hingga ke supermarket,” ujar Sekda.

Di Nagari Bayua sendiri, sebut Sekda, ada jejeran kedai dipinggir jalan dekat masjid dimana ketahanan pangannya berbasis ikan.

“Wali Nagari mau memfasilitasi. Kemudian seluruh home industrinya telah memiliki izin. Standar dari kemenkes sudah ada dan bahkan diakui. Termasuk sudah teregistrasi pada BPPOM RI,” sebutnya.

Terkait Nagari Bayua masuk 7 besar nominator desa aman pangan tingkat nasional, setidaknya sebut Sekda, ini semacam gambaran bagi kita. Pertama, desa itu berkembang sesuai dengan perkembangan zamannya. Artinya dia adalah salah satu desa yang mampu bertahan dalam kondisi pandemik sekalipun.

“Nagari Bayua kita jadikan sebagai desa recovery ekonomi dan percontohan di kabupaten Agam pada industri pangan. Karena ini ke depan juga akan kita kembangkan pada desa-desa lain,” imbuhnya.

Terakhir, disebutkan Sekda, di Agam di kecamatan Tanjung Raya sudah ada dua desa percontohan. Pertama, desa ketahanan pangan dan aman pangan di Nagari Bayua. Kedua, desa wisata di Sungai Batang.

“Kita juga sedang mengembangkan desa budaya di Sungai Landia dan kita akan terus dorong desa-desa lain seputaran danau Maninjau. Harapan kita ke depan sehingga beberapa desa kita semakin banyak menjadi desa mandiri,” tutupnya.

(AL/Ha)

Pos terkait