Sijunjung | Topsumbar – Kepala Kejaksaan Negeri Sijunjung Efendri Eka Saputra, SH, MH menghadiri buka bersama AMM (Angkatan Muda Muhammadiyah) Sijunjung pada Kamis (14/4) bertempat di Lantai 2 GDM-ASM (Gedung Dakwah Muhammadiyah – Ahmad Syafii Maarif) Muaro Sijunjung.
“Selama menjadi jaksa, baru kali ini saya mendampingi pekerjaan pembangunan diluar pemerintahan dan pekerjaan itu adalah Gedung Dakwah Muhammadiyah” demikian diungkapkan Kepala Kejaksaan Negeri Sijunjung Efendri Eka Saputra, SH, MH sesaat setelah berbuka puasa bersama AMM.
“Awalnya saya tidak begitu yakin pekerjaan gedung ini akan selesai, tetapi berkat berjasama dan kebulatan tekad bersama pekerjaan ini telah mencapai 90 persen” demikian Kepala Kejaksaan Negeri Sijunjung Efendri Eka Saputra, SH, MH memberikan sambutan dihadapan buka bersama AMM Sijunjung.
Acara buka puasa bersama AMM Sijunjung ini dihadiri juga oleh Syafrizal, ST selaku konsultan perencana serta Tri Eka Putra selaku kontraktor pembangunan GDM-ASM.
Pada tanggal 20 Januari 2022 lalu saat Kepala Kejaksaan Negeri Sijunjung Efendri Eka Saputra, SH, MH mengunjungi pekerjaan pembangunan GDM-ASM kala itu masih melakukan plesteran dinding lantai 1 yang diperuntukan bagi AUM (Amal Usaha Muhammadiyah).
Acara berbuka bersama AMM Sijunjung ini dilanjutkan shalat isya dan tarwih sekaligus merupakan shalat tarwih perdana di GDM-ASM yang dipimpin oleh imam Fahrul Rozi Burda, Lc, M.Ud kader AMM Sijunjung sekaligus inisiator buka puasa bersama dan motivator pembangunan GDM-ASM yang juga pernah memimpin PCIM (Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah) Mesir pada 2005-2010.
Merujuk pada tulisan Abdul Munir Mulkhan di mediaindonesia.com (13/4), AUM (Amal Usaha Muhammadiyah) saat ini asetnya diperkirakan mencapai 1.000 trilyun mulai dari Aceh hingga Papua sampai ke NTT yang terdiri dari 457 rumah sakit, 102 pesantren, 19.951 sekolah, 176 perguruan tinggi hingga ke luar negeri, 765 BPS (Bank Perkreditan Syariah), 437 baitul mal, dan 21 juta meter persegi tanah wakaf.
Ranting Muhammadiyah saat ini juga telah mencakup 83.184 desa di 34 propinsi dan Cabang Istimewa Muhammadiyah terdapat di 23 negara, namun hingga akhir Maret 2022 yang telah memiliki kartu tanda anggota belum mencapai 1,5 juta orang.
(Gun)