Kabupaten Limapuluh Kota dalam aspek budaya Minangkabau juga dikenal dengan nama Luak Limopuluah. Wilayah yang subur ini bahkan semenjak ribuan tahun telah didiami oleh manusia terbukti dengan beberapa situs peninggalan purbakala Menhir di sejumlah kecamatan. Sebutan Limapuluh Kota dari segi tarikh penulisan dinukilkan lebih se-abad lampau oleh Hindia Belanda, tepatnya tanggal 13 April 1841 dengan sebutan Afdeeling Limapuluh Kota. Ini hal ihwal tanggal penetepan Hari Jadi Kabupaten Limapuluh Kota yang diperkuat oleh Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Hari Jadi Kabupaten Limapuluh Kota.
Wilayah yang belakangan menjadi salah satu dari Kabupaten di Provinsi Sumatera Barat, kini dihuni oleh lebih dari 383.525 jiwa, tumbuh menjadi daerah yang dinamis dengan didukung oleh potensi sumber daya alam yang melimpah. Meski berbasis komoditi primer, terutama produk pertanian dan peternakan, beberapa diantaranya menjadi penopang ekonomi daerah dan nasional. Meski demikian, wilayah yang terletak paling Timur Provinsi Sumatera Barat, berbatasan langsung dengan salah satu provinsi terkaya di nasional, Riau, bertekad untuk melipatgandakan nilai potensi sumber dayanya untuk kesejahteraan masyarakat. Tujuannya tak lain agar Kabupaten Limapuluh Kota yang memiliki potensi sumberdaya alam yang lebih dari cukup bisa tegak sama tinggi dan duduk sama rendah dengan daerah-daerah lain di Sumatera Barat bahkan nasional. Semua itu ditempuh dengan tidak meninggalkan adat dan budaya Minangkabau yang menjadi ikatan sosial wilayah ini.
Tekad itu kembali digaungkan dalam Sidang Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Limapuluh Kota pada Peringatan Hari Jadi Kabupaten Limapuluh Kota ke-181 pada 13 April 2022 lalu. Di hadapan Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi, wakil rakyat, unsur-unsur Forkopimda, tokoh-tokoh masyarakat Luak Limopuluah, pasangan Bupati Safaruddin Dt. Bandaro Rajo dan Wakil Bupati Rizki Kurniawan Nakasri, atau populer dikenal dengan pasangan SAFARI, yang kini menakhodai bahtera Limapuluh Kota, meneguhkan kembali komitmennya untuk memajukan daerah dan masyarakatnya. Kata kunci yang dipegang pasangan SAFARI untuk mewujudkan impinan itu adalah menjalin kebersamaan.
Kebersaman untuk menatap masa depan yang lebih cerah. “Kabupaten Limapuluh Kota tak mungkin dibiarkan sendiri membangun daerahnya. Kita mesti mengajak semua pihak, baik segenap elemen masyarakat, pemerintah tingkat provinsi dan pusat untuk membangun Limapuluh Kota,” ungkap Bupati Safaruddin di momen Peringatan Hari Jadi ke-181 Limapuluh Kota. Kebersaman itu dinilai menjadi modal utama untuk menggapai visi daerah yakni : Mewujudkan Limapuluh Kota Yang Madani, Beradat Dan Berbudaya dalam Kerangka Adat Basandi Syarak Syarak Basandi Kitabullah.
Di sisi lain, semaraknya peringatan hari jadi kabupaten dalam suasana bulan Ramadhan 1443 H tentu menjadi penanda bahwa harapan untuk peningkatan kapasitas dan kapabiltas pemerintah daerah untuk menyejahterakan masyarakat. Situasi ini penting untuk dipertimbangkan, Limapuluh Kota potensi sumber daya yang melimpah, perkembangannya dirasakan agak mandeg. Bersamaan dengan daerah-daerah lain, pertumbuhan ekonomi mengalami kontraksi menyusul dampak Pandemi Covid-19. Badan Pusat Statistik Limapuluh Kota mencatat pada tahun 2020 laju pertumbuhan ekonomi untuk pertama kalinya menjadi minus 1,16 persen setelah pada tahun sebelumnya terkategori dinamis sebesar 5,06 persen. Sebuah kondisi yang maha berat bagi Kabupaten Limapuluh Kota. Dengan nakhoda Bupati Safaruddin Dt. Bandaro Rajo yang kenyang asam garam mengelola kepemimpinan daerah, jaringan yang luas di tingkat daerah dan nasional serta sosok yang bersahaja didampingi Wakil Bupati Rizki Kurniawan Nakasri yang sarat pengalaman di dunia swasta serta selalu berfikir dinamis dan berorientasi ke depan, maka tak ada alasan untuk berpangku tangan.
Berbekal Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2021 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2021-2026, sudah saatnya SAFARI menggelorakan semangat untuk bangkit dari keterpurukan ekonomi dengan menggerakkan seluruh elemen pemerintahan daerah dalam mengimplementasikan kelima misi daerah, yakni kesatu, Meningkatkan Kualitas Sumberdaya Manusia yang Berbudaya dan Berdaya Saing Berlandaskan Keimanan, kedua, Mendorong Pertumbuhan dan Perkembangan Ekonomi Lintas Sektoral yang Memiliki Keunggulan di Tingkat Lokal dan Regional, ketiga, Mendorong Potensi Nagari Sebagai Poros Pembangunan Daerah, keempat, Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik Melalui Reformasi Birokrasi Seutuhnya, serta kelima, Meningkatkan Pembangunan Infrastruktur Secara Terpadu Mendorong Pertumbuhan Ekonomi dan Kualitas Kehidupan Masyarakat yang Lebih Baik.
Kelima misi tersebut terang Bupati Safaruddin dalam sambutanya dielaborasi menjadi empat program prioritas yakni kesatu : Peningkatan infrastruktur di kawasan Ibukota Kabupaten (IKK) Sarilamak, kedua: Peningkatan infrastruktur jalan, ketiga: Pariwisata dan keempat: Pertanian. Menggambarkan betapa perlu program prioritas, kata Bupati Safaruddin ,”Hampir dua dekade, pada nomenkelatur Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), tak pernah tercatat usulan kita untuk peningkatan infarastruktur IKK Sarilamak, setidaknya sebagai penanda kawasan perkotaan, sudah sepantasnya kita memiliki jalan dua jalur.” Fakta ini ditemukannya setelah beberapa kali melakukan konsultasi ke Kementerian PUPR.
Terakhir bersama sejumlah kepala daerah kabupaten/ kota dan Gubernur Mahyeldi, ketika berkoordinasi dengan Kementerian PUPR Maret 2022, dalam rangka menyukseskan Program Strategis Nasional (PSN) Tol Padang-Pekanbaru, kebutuhan akan sebuah ibukota kabupaten dengan infrastruktur jalan dua jalur sepanjang 9 Km, fasilitas umum dan fasilitas sosial yang representatif kembali diutarakan kepada Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. Tak hanya IKK Sarilamak, Bupati Safaruddin yang tak kenal lelah berkoordinasi dengan pusat juga menyampaikan normalisasi Batang Sinamar di Kecamatan Lareh Sago Halaban, pembukaan ruas jalan baru Koto Tinggi-Bonjol dan pembangunan bendungan Batang Mahat di Kecamatan Pangkalan Koto Baru.
Bak gayung bersambut Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi, yang notabene Rang Sumando Luak Limopuluah sepakat dengan kata kunci kebersamaan untuk memajukan Kabupaten Limapuluh Kota. Bahkan, Gubernur Sumbar menyatakan bahwa Kabupaten Limapuluh Kota bakal menjadi faktor penentu pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat, jika laju penyebaran Pandemi Covid-19 jika perkembangannya semakin melandai. Kenapa Gubernur menaruh harapan tinggi kepada Limapuluh Kota. “Daerah ini kaya dengan sumber daya alamnya, posisi daerah yang strategis serta wilayah bersejarah, baik peninggalan purbakala maupun sejarah bangsa,” jelas Gubernur Sumbar. Untuk itu, dalam perencanaan dan pengimplementasian program unggulan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, Limapuluh Kota termasuk wilayah yang diperhitungkan. “Untuk mendukung pengembangan potensi Kabupaten Limapuluh Kota, kami alokasikan anggaran hampir mencapai Rp83 miliar, untuk menunjang infrastruktur, pariwisata dan pertanian,” ungkap Gubernur Mahyeldi.
Pengalokasian anggaran yang cukup signifikan tersebut, jelasnya, sebagai komitmen kebersamaan untuk membangun Sumatera Barat yang madani dan menyejahterakan masyarakat. Perhatian Provinsi Sumatera Barat, yang demikian besar disambut sukacita oleh Bupati Safaruddin. Untuk itu, Ia mengingatkan agar perangkat daerah untuk tidak ragu-ragu untuk mengeksekusi program/ kegiatan bersumber anggaran Provinsi Sumatera Barat. Karena bakal memicu pertumbuhan ekonomi Limapuluh Kota. Digambarkannya, sektor prioritas pariwisata Limapuluh Kota yang mulai bangkit, juga tak lepas dari sentuhan program yang disusun Provinsi Sumatera Barat. Sehingga, potensi wisata yang selama ini tersembunyi seperti Kampuang Sarugo, Koto Tinggi, Gunuang Omeh dan Kapalo Banda, Taram, Harau, bisa lebih siap dalam menyongsong Tahun Kunjungan Sumatara Barat (Visit Beautiful West Sumatera) Tahun 2023.
Pentingnya kebersamaan dalam memajukan Kabupaten Limapuluh Kota juga menjadi fokus sambutan Ketua DPRD Deni Asra. Baginya, peringatan hari jadi daerah selain momentum untuk berkarya dengan tujuan agar Limapuluh Kota bisa bersanding dengan kabupaten atau kota lainya di Indonesia. Untuk itu, mengajak para pihak untuk mewujudkan kebersamaan agar masyarakat sehat dan ekonomi kembali bangkit. Mengacu kepada Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, untuk mencapai terwujudnya visi dan misi melalui pembangunan daerah diperlukan sinergitas antara DPRD sebagai mitra dalam penyelengaraan pemerintahan dengan pemerintah daerah. Sehingga kata Ketua DPRD Deni Asra,” DPRD Limapuluh Kota mendukung kepala daerah dalam mewujudkan visi misi pembangunan daerah untuk tahun 2021-2026, sebagaimana tercantum pada RPJMD Kabupaten Limapuluh Kota.
SOROTAN
Prof.Dr. Hermansah, M.Sc. Guru Besar FP-UA
MENUJU KEMANDIRIAN NAGARI DAN PENDIDIKAN
Guru besar Fakultas Pertanian Universitas Andalas Prof. Dr. Hermansah, M.Sc. mangatakan perencanaan pembangunan Kabupaten Limapuluh Kota sudah on the track. Bahkan, perencanaan dalam wujud RPJMD dinilainya cukup mumpuni karena sudah mempertimbangkan aspek lingkungan sebagai implementasi pembangunan berkelanjutan. Di sisi lain, Limapuluh Kota menurutnya sudah mulai berkembang dan maju dan berada dalam jalur persaingan dengan kabupaten/ kota lainnya di Sumatera Barat.
Nagari selaku satuan wilayah terkecil dalam hirarkhi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan, tak ada lagi yang terkategori nagari tertinggal di Kabupaten Limapuluh Kota. Secara umum sudah termasuk pada cluster berkembang dan maju. “Kategori ini dapat menjadi pedoman bagi kita untuk memberdayakan nagari berkembang ini menjadi maju dan mandiri,” ujar Hermansah, yang juga putra Nagari Maek, Bukik Barisan ini.
Lebih rinci lagi saat didaulat menyampaikan sambutan selaku tokoh masyarakat Limapuluh Kota pada Peringatan Hari Jadi ke-181 Kabupaten Limapuluh Kota, menyampaikan jika berpatokan pada pada Indeks Desa Membangun Sumatera Barat, posisi Limapuluh Kota pada tahun 2022 berada pada peringkat kelima. “Ini sudah sangat menggembirakan, tetapi tetap perlu ditingkatkan, kita tentu tak boleh berpuas diri dengan posisi tersebut,” tandas mantan Wakil III Rektor Universitas Andalas ini.
Ditambahkannya, dari 928 nagari yang tersebar di seantero Sumatera Barat masih tersisa sebanyak tiga nagari dalam kategori tertinggal, yang tidak berlokasi di Kabupaten Limapuluh Kota. Di sisi lain, Hermansah tetap mengingatkan bahwa peningkatan kapasitas sumberdaya manusia tetap menjadi faktor kunci keberhasilan suatu wilayah termasuk Kabupaten Limapuluh Kota. Bahkan, Hermansah yang menempuh pendidikan doktoral di Jepang mengatakan keterpurukan negara Jepang pasca Perang Dunia ke-II, dengan menomorsatukan pendidikan, dalam waktu yang tidak terlalu lama Jepang bisa membalikkan keadaan menjadi salah satu negara maju di dunia. Untuk itu, dia memuji pilihan misi meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang berbudaya dan berdaya saing berlandaskan keimanan di RPJMD Limapuluh Kota dengan pendirian satu Rumah Tahfiz untuk satu nagari sudah tepat.
“Kita perlu kecakapan yang berlandaskan iman dan taqwa,” urai Hermansah.
Dr. Alirman Sori, M.H, M.Hum. Anggota DPD-RI
KETEGUHAN HATI DAN JARINGAN YANG LUAS
Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia Dr. Alirman Sori, M.H, M.Hum. mengatakan bahwa Kabupaten Limapuluh Kota dinilainya bakal lebih maju di bawah kepemimpinan Bupati Safaruddin Dt. Bandaro Rajo. Senator dari Daerah Pemilihan Sumatera Barat II, ini menggambarkan figur Bupati Safaruddin sarat dengan pengalaman baik selaku politisi atau dalam memimpin kelembagaan politik baik di tingkat kabupaten dan provinsi.
“Saya dengan Bupati (Safaruddin-red), merintis karir politik dari bawah, banyak tantangan dan rintangan yang kita hadapi berdua untuk sampai pada posisi sekarang,” jelas Alirman Sori yang akrab dipanggil Also ini. Also yang ditemui di sela-sela acara Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan (Pancasila, UUD’45, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika) bersama Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Limapuluh Kota, beberapa waktu lalu, di Hotel Mangkuto, Payakumbuh.
Dirinya menyatakan bahwa perjalanan karir tersebut akan mengkristal dalam bentuk keteguhan hati dan semangat pantang menyerah. Dia menggambarkan betapa selaku kader Golkar, di masa transisi politik pada era Reformasi, baik dirinya dan Bupati Safaruddin berjuang untuk menegakkan Golkar selaku aset bangsa. Tak hanya itu, saat sama memimpin Dewan Perwakilan Rakyat Daerah di masing-masing daerah, keduanya intensif saling berkomunikasi, bertukar fikiran untuk memajukan daerah. “Selain keteguhan hati, Pak Bupati Safaruddin, juga memiliki jaringan luas sampai ke nasional,”ungkap Also.
Berkaitan dengan aneka terobosan yang dilakukan Bupati Limapuluh Kota seperti peningkatan infrastruktur, upaya menggali sektor-sektor produktif serta perluasan kerja sama dengan negara tetangga, terutama Negeri Sembilan, menurutnya perlu didukung segenap elemen masyarakat di Limapuluh Kota. Karena semua itu, jelasnya, adalah upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat setelah mengalami penurunan tajam di masa Pandemi Covid-19. Segenap terobosan yang dilakukan Limapuluh Kota dibawah kepemimpinan Safaruddin Dt. Bandaro Rajo akan dihimpunnya untuk dijadikan bahasan di DPD-RI, dengan tujuan untuk mengakselarasi pembangunan di daerah khususnya Kabupaten Limapuluh Kota. (**)