DKM Masjid Nurul Huda Tanjung Alam, Nagari Biaro Gadang, Kec. Ampek Angkek, Kab. Agam meluncurkan teknologi unik untuk pelayanan kaum Dhuafa setempat. Sebuah mesin ATM berteknologi NFC yang alih-alih mengeluarkan uang tunai, ketika di tap dengan kartu, alat ini secara otomatis mengeluarkan dua liter beras.
Menariknya, sistem mesin ini juga sudah diatur sedemikian rupa, sehingga hanya dapat difungsikan pada waktu subuh. Dengan begitu secara tidak langsung ATM juga dapat menjadi sarana untuk lebih memakmurkan masjid. Sementara penggunaannya sendiri dikhususkan bagi fakir miskin dan anak yatim yang sudah didata, terjadwal dan memperoleh kartu.
Diketahui sejak 1 April lalu ATM sudah beroperasi memberikan dua liter beras setiap 3 hari sekali bagi warga pemegang kartu. Dimana berasnya juga berasal dari sesama masyarakat dengan ekonomi lebih baik yang menyumbang ke mesin ATM melalui DKM Masjid.
Meninjau penggunaan Mesin ATM di sela-sela kunjungan Safari Ramadan, Rabu (13/4), Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy memberikan apresiasi atas inovasi yang dilakukan di Masjid Nurul Huda. Menurut Wagub Kecamatan Ampek Angkek memiliki indeks pembangunan manusia yang baik sehingga mampu menggerakkan banyak hal, termasuk ke arah digitalisasi.
“Oleh karena itu pemuda-pemuda nya harus bisa berdaya dan mampu menggerakkan banyak hal, mulai dari UMKM hingga digitalisasi. Ini juga nantinya tentu bisa membantu meningkatkan ekonomi kecamatan sekitar,” ujarnya.
Selain meninjau pemanfaatan teknologi bagi layanan kaum dhuafa itu, Wakil Gubernur juga menyerahkan bantuan Baznas senilai 50 juta rupiah untuk diberdayakan oleh Masjid Nurul Huda Tanjung Alam, Ampek Angkek.
“Bantuan ini dari masyarakat Sumatera Barat melalui Baznas, mudah-mudahan dapat memberikan manfaat kebaikan sebesar-besarnya,” harap Wagub.
Di sisi lain, usai menyampaikan terimakasihnya atas kunjungan Wagub, Sekretaris Daerah Kab. Agam, Edi Busti menuturkan langkah percepatan yang dilakukan dalam peningkatan perekonomian masyarakat paska Covid-19.
Di samping santunan beras melalui ATM yang diinisiasi swadaya masyarakat setempat, Pemerintah Kabupaten Agam juga telah menetapkan alokasi anggaran sebesar 20% khusus untuk recovery ekonomi, disesuaikan dengan potensi yang dimiliki masing-masing nagari. Sementara untuk jangka panjang Pemkab. Agam menyiapkan beasiswa bagi anak-anak berprestasi dari keluarga kurang mampu.
“Tahun lalu kita memberikan beasiswa bagi 115 Anak tidak mampu yang menempuh pendidikan ke perguruan tinggi, tahun ini penerima beasiswa kita tingkatkan lagi menjadi 125. Artinya secara keseluruhan Kab. Agam memberikan beasiswa bagi 500 Anak secara simultan. Dengan ini mudah-mudahan dapat membuka peluang anak-anak kurang mampu untuk memperbaiki ekonomi keluarga,” tutur Sekda Agam itu.
(Ha/red)