Anggota Komisi IV DPRD Riau Minta Gubernur Evaluasi Dinas yang Bermasalah

TELUKKUANTAN-Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Riau Mardianto Manan, meminta kepada Gubernur Riau H Syamsuar, agar dapat mengevaluasi kinerja Dinas-Dinas yang terus bermasalah, seperti Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Riau. Sebab, hutan di daerah Kuantan-Singingi terus menerus tergerus oleh pelaku mafia tanah.

Kepada Wartawan Selasa (12/04/2022) pagi, Dewan Riau asal pemilihan Indragiri Hulu dan Kuantan Singingi ini menyebut dirinya meminta kepada Gubernur Riau H Syamsuar agar segera menyoroti kinerja Kepala Dinas LHK Riau Maamun Murod yang di nilai gagal dan amburadul dalam menjaga kelestarian hutan di Kuansing dari pelaku pembabat liar atau mafia tanah yang terus menggerus hutan.

”Pak gubernur mohon dievaluasi lagi lah kinerja dinas dinas yang banyak dirundung polemik ini. Semakin hari semakin musnah hutan kita padahal semua itu jelas jelas berada di kawasan lindung dan konservasi yang harusnya negara hadir disana,” ujar pria yang juga Akademisi ini.

Bacaan Lainnya

Mardianto juga menyayangkan kinerja penentu kebijakan seperti DLHK dalam bertindak, baru bekerja usai dihebohkan oleh Media Massa. Padahal DLHK yang punya tugas untuk mencegah dan menindak suatu masalah yang menimpa hutan-hutan di Riau khususnya di Kuansing.

”Sayangnya para penentu kebijakan justru dapat laporan dari media yang menghebohkan baru lah mereka berkata, ya nanti kami tinjau. Saya pun bingung, ini yang jadi penentunya warga tempatan dan wartawan atau dinas terkait..?.. Kalau ini dibiarkan bakal habislah hutan kita pak gubernur,” ujar Mardianto lagi.

Sebelum kasus pembabatan HPT Hulu Kuantan ini heboh, Mardianto menyebut, kasus yang terjadi sebelumnya seperti pembabatan liar di hutan lindung Bukit Bertabuh dengan barang bukti berupa alat berat, yang dikabarkan hilang sampai sekarang tidak jelas penyelesaiannya. Padahal kasus itu masih menjadi pertanyaan soal pelaku pembabat yang hingga kini masih bebas berkeliaran.

Namun lanjut Mardianto, belum selesai sengkarut kasus Hutan Bukit Bertabuh, muncul lagi kasus baru pembabatan liar di HPT Hulu Kuantan. Jelas yang bisa dipersalahkan adalah DLHK Riau karena terkesan lamban dan sengaja melakukan pembiaran terhadap hancurnya hutan di Kuansing.

”Masih segar dalam ingatan, kasus kemarin di hutan Bukit Bertabuh, barang buktinya sempat dikabarkan hilang. Hingga kini tak jelas apa penyelesaiannya. Mana pelakunya mana pemilik alat beratnya mana penindakannya, semua tak jelas. Terakhir saya tanyakan, katanya masih ditangani tim independen, dan setelah itu dua tiga kali ditanyai belum juga selesai bahkan saya diminta bersabar menunggu. Kok lama kaliii Pak Kadis. Kini muncul lagi masalah di HPT Hulu Kuantan, habis lah hutan kami kalau begini kerja DLHK Riau,” kesal Mardianto.

Diberitakan sebelumnya telah terjadi pembabatan liar di HPT Hulu Kuantan oleh para mafia tanah. Para mafia tanah saat itu membabat ratusan sampai dengan ribuan hektar dengan 6 unit excapator didalam kawasan HPT tersebut.

Berdasarkan keterangan masyarakat kepada awak media beberapa waktu lalu menyebut lahan HPT di daerah Kecamatan Hulu kuantan terancam gundul, banyak alat berat melakukan stecking atau perambahan liar dengan Modus koperasi.

Modus ini dari tahun ke tahun di perankan oleh oknum yang sama, setelah itu nanti lahan itu langsung di jual sama pengusaha dengan harga yang fantastis. Beginilah cara bermain mafia tanah di Kuansing menurut pria itu.

Bahkan ia juga menyebut kalau tak percaya chek saja langsung kelapangan banyak disana alat yang sedang bekerja.

Pada saat awak media bersama tim melakukan chek kelapangan Minggu (27/03/2022) yang lalu, ternyata benar ditemukan 6 unit excavator sedang merambah HPT di Kecamatan Hulu kuantan.

Sementara itu Kepala DLHK Riau Maamun Murod melalui Kabid Penaatan dan Penataan LHK Muhammad Fuad kepada Pekanbaru MX Sabtu kemarin mengaku, pihaknya sudah melakukan penyelidikan di lapangan dan sedang melaksanakan pulbaket terhadap permasalahan HPT di Hulu Kuantan tersebut. Senin besok Fuad menambahkan pihaknya akan melakukan rapat koordinasi untuk melakukan langkah penindakan yang terukur terhadap semua pelaku yang terlibat dalam pengrusakan atau pembabatan HPT itu.

Fuad juga mengungkapkan pihaknya sejak kemarin sudah turun ke lokasi HPT Hulu Kuantan, semua anggota yang turun sedang melakukan penyelidikan dan mengambil data-data untuk dibawa dalam rapat pada Senin besok nanti.

”Anggota juga sudah turun ke lokasi sejak kemarin. Data-data yang didapat dilapangan akan dibawa saat rapat besok,” pungkas Fuad yang juga membawahi bidang Penegakan Hukum (Gakkum) LHK.

(Yos)

Pos terkait