Bukittinggi | Topsumbar.co.id Pelajar di Kota Bukittinggi laksanakan program Pesantren Ramadhan selama tiga hari, Selasa (05/04) hingga Kamis (07/04). Pesantren Ramadhan 1433 H, dibuka secara resmi oleh Wali Kota Bukittinggi, di Masjid Al Barkah, Selasa (05/04).
Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar, menyampaikan, Pesantren Ramadhan ini menjadi salah satu upaya pemerintah, untuk menyemarakkan Bulan Ramadhan dengan kegiatan keagamaan.
Pesantren Ramadhan menjadi upaya memberikan dasar pada generasi muda untuk meningkatkan iman dan taqwa para pelajar.
“Kaum milenial saat ini, pada masa muda, banyak terpengaruh dengan media sosial. Ini tantangan hidup bagi generasi milenial. Bertekhnologi tidak boleh dihindari, tapi harus diatur bagaimana mempergunakan teknologi. Efek negatif perkembangan teknologi, membuat mental kurang baik, komunikasi tidak baik. Ini bisa diantisipasi salah satunya dengan Pesantren Ramadhan, diberikan ilmu keagamaan dari dini,” ungkap Erman.
Wako menambahkan, untuk tahun ajaran baru nanti, pelajar SMP Negeri di Bukittinggi akan lebih lama di sekolah. Karena akan mendapatkan tambahan lima muatan lokal. Dimana akan ada pelajaran Aqidah Akhlaq, Fiqih, Bahasa Arab, Sejarah Islam dan Budaya Adat Minangkabau.
Kepala Disdikbud Bukittinggi, Melfi Abra, menjelaskan, Tahun ini Pesantren Ramadhan diikuti sebanyak 5673 pelajar se Bukittinggi di 24 masjid dan mushalla,Kegiatan Pesantren Ramadhan ini terselenggara berkat kerjasama Disdikbud, Kemenag, MUI dan LKAAM Bukittinggi.
Masing masing Peserta berasal dari tingkat sekolah yang berbeda, 15 SMP Negeri dan Swasta serta 6 Madrasah kelas 7 dan kelas 8. Selanjutnya Pelajar akan diberi ilmu oleh narasumber dari MUI dan LKAAM.
Ketua MUI Bukittinggi, Aidil Alfin menyampaikan, Pesantren Ramadhan tahun ini merupakan pelaksanaan ke 10 kalinya sejak tahun 2012 lalu
Dimana sempat beberapa tahun vakum karena pandemi covid.
“Alhamdulillah dapat dilaksanakan kembali tahun ini dengan tema ‘Pembentukan Kerakter Berbasis Aqidah dan Adat Basandi Syara’ Syara’ Basandi Kitabullah’ Substansinya tiga pokok pembahasan materi. Aqidah dan praktek ibadah, ABS-SBK dan Tantangan Generasi Milineal,” ujar Aidil.