Agam | Topsumbar – Keberadaan Perpustakaan Daerah (Perpusda) mempunyai arti penting dalam upaya meningkatkan kemampuan literasi masyarakat Kabupaten Agam.
Melalui gedung perpustakaan yang representatif diyakini berbagai kegiatan sosialisasi dan promosi minat baca masyarakat bisa berjalan secara maksimal.
Hal itu disampaikan Bupati Agam, Dr. H. Andri Warman, MM saat meresmikan gedung baru layanan Perpustakaan Daerah Kabupaten Agam, Selasa (8/3/2022), dilansir dari laman AMC.
Menurutnya, perpustakaan sangat berperan dalam meningkatkan kemampuan literasi masyarakat Agam, yakni kemampuan untuk mengidentifikasi, mengerti, memahami, serta mencipta.
“Melalui gedung layanan perpustakaan daerah yang baru ini, diharapkan dapat terlaksana berbagai kegiatan sosialisasi dan promosi minat baca untuk masyarakat,” ujarnya.
Di samping itu sambungnya, dengan bangun gedung yang luas, perpustakaan daerah Kabupaten Agam diharapkan bisa menyelenggarakan berbagai kegiatan inklusi sosial yang bermanfaat bagi masyarakat.
Lebih lanjut diungkapkan, sejak 2018 Kabupaten Agam telah menerima manfaat program Inklusi Sosial dari Perpustakaan Nasional RI, mulai dari Perpustakaan Daerah sampai ke Perpustakaan Nagari.
Bahkan sampai saat ini, ada 9 Perpustakaan Nagari yang telah melaksanakan layanan perpustakaan berbasis inklusi sosial di Kabupaten Agam.
Pada tahun 2019, ada 2 Perpustakaan Nagari yang mendapat Penghargaan Terbaik Nasional, yaitu Perpustakaan Nagari Lubuk Basung dan Perpustakaan Nagari Sungai Pua.
Pada tahun 2020, Perpustakaan Nagari Lubuk Basung kembali mendapat Penghargaan Terbaik Nasional bersama Perpustakaan Nagari Koto Tangah.
Terakhir, pada tahun 2021, untuk ketiga kalinya Perpustakaan Nagari Lubuk Basung mendapat Penghargaan Terbaik Nasional bersama Perpustakaan Nagari Sariak, Perpustakaan Nagari Manggopoh, dan Perpustakaan Nagari Sungai Pua.
“Alhamdulillah, program layanan berbasis inklusi sosial berjalan dengan baik sampai sekarang. Di antara program yang dilaksanakan terkait dengan bidang pertanian, bidang peternakan, perbengkelan, dan kerajinan tangan,” sebutnya.
Diterangkan lebih jauh, sebagai hasil dari program inklusi sosial perpustakaan, telah bermunculan berbagai usaha, seperti pembibitan dan kebun anggur, peternakan sapi, usaha bengkel, Service HP, pembuatan pupuk organik, dan kerajinan tangan.
“Di samping program inklusi sosial, salah satu penggiat literasi Kabupaten Agam, juga mendapat Penghargaan Nugra Jasa Dharma Pustaloka, yang merupakan penghargaan tingkat nasional yang diberikan oleh Perpustakaan Nasional RI,” tutupnya.
(AL)