Pasaman Barat | Topsumbar – Tim Operasi Tanggap Darurat Bencana (TDB) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, mulai membangun rumah contoh atau prototype Hunian Sementara (Huntara) bagi masyarakat terdampak bencana gempa 6,2 SR di daerah itu.
Koordinator Lapangan Tim Operasi TDB PMI setempat, Rida Warsa, di Simpang Ampek, Rabu (02/03), mengatakan prototype Huntara itu merupakan salah satu tindakan lanjut yang dilancarkan pihaknya dalam Operasi Kemanusiaan pada masa tanggap darurat.
“Nantinya, hunian-hunian tersebut dibangun agar warga yang terdampak gempa dapat memiliki rumah sementara yang dapat dihuni selama beberapa bulan, ” ungkapnya.
Menurutnya, hunian yang dirancang tersebut dinilai jauh lebih layak dari tenda darurat seperti yang ditempati para warga terdampak bencana saat ini hingga masyarakat bisa kembali memperoleh rumah yang permanen.
“Intinya adalah bagaimana kita semua bisa memberikan solusi terbaik bagi masyarakat terdampak, salah satunya dengan menghadirkan hunian sementara yang layak dan manusiawi, ” tegasnya.
Sementara itu, Koordinator Layanan Pengungsian pada Tim Operasi TDB PMI Kabupaten Pasaman Barat, Robby Surya Utama, menambahkan pihaknya membangun prototype Huntara di Jorong Tanjung Beruang Nagari Kajai, Kecamatan Talamau.
“Kami masih menguji bentuk bangunan dan menghitung biaya yang dibutuhkan untuk satu unit hunian, setelah ini akan diusulkan pembangunannya ke pihak terkait dengan target awal sebanyak 600 unit, ” tutupnya.
Sebelumnya, Tim Operasi Tanggap Darurat Bencana (TDB) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Pasaman Barat kembali memperbaharui data penanganan bencana gempa dengan jumlah korban meninggal enam orang dan jumlah pengungsi yang sudah terdata mencapai 12.750 jiwa.
Koordinator Lapangan Tim Operasi TDB PMI setempat, Rida Warsa, mengatakan data tersebut berdasarkan hasil assesment yang dilakukan oleh tim relawan yang diterjunkan langsung ke titik lokasi bencana hingga Selasa (01/03) malam, dan sudah disandingkan dengan data penanganan di rumah sakit rujukan.*
(Rully Firmansyah)