TELUK KUANTAN, – Pimpinan Kejaksaan Negeri (Kejari) Kuantan Singingi (Kuansing) berganti, dimana Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Kuansing dijabat oleh Hadiman SH MH yang kini dimutasi dalam jabatan baru sebagai Kajari Mojokerto Provinsi Jawa Timur (Jatim) berpindah kepada Nurhadi Puspandoyo SH MH yang sebelumnya menjabat sebagai Kajari Kaur Bintuhan Provinsi Bengkulu.
Usai melakukan Serah Terima Jabatan (Sertijab) di Kejati Jawa Timur pada Rabu (09/03/2022) kemarin, kini Hadiman SH MH juga Sertijab di Kejati Riau, Kamis (10/03/2022) siang.
Dimana pada malam ini, Hadiman SH MH juga mengikuti kegiatan Pisah Sambut pejabat lama dengan pejabat yang baru Nurhadi Puspandoyo SH MH sebagai Kajari Kuansing sekaligus Dandim 0302 Inhu yang lama Letkol Czi Eko Supri Setiawan SSos MHan dengan pejabat Dandim 0302 Inhu yang baru Letkol Kav Dani Prasetyo Wibowo SSos di Pendopo Rumah Dinas (Rumdis) Bupati Kuansing.
Hadiman diketahui mutasi dalam rangka promosi jabatan di Kejari Mojokerto Jawa Timur yang merupakan Kejari tipe A, sedangkan penggantinya Nurhadi Puspandoyo juga tak kalah berprestasi disaat memimpi Kejari Kaur Bintuhan Bengkulu.
Dimana Nurhadi Puspandoyo juga merupakan Kajari Terbaik 1 se-Provinsi Bengkulu, selama ia menjabat Kajari di Kaur Bintuhan Bengkulu, dalam penanganan kasus Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) di wilayah kerjanya tersebut.
Selain itu Nurhadi Puspandoyo tersebut, juga merupakan salah seorang senior dari Hadiman yang kini digantikannya sebagai Kajari Kuansing ke depan nya. Hal ini tentu diharapkan akan lebih menambah greget dari penindakan dan penegakan hukum yang akan dilakukan oleh Kejari Kuansing nantinya.
“Besar harapan kami selaku masyarakat Kuansing, agar Kajari yang baru untuk bisa mengusut tuntas semua kasus kasus yang ada dan telah berjalan sampai saat ini selama kepemimpinan pak Hadiman selaku Kajari Kuansing, dan kepada Kajari yang baru pak Nurhadi Puspandoyo nanti kami harapkan agar bisa segera menyelesaikan kasus yang sudah masuk pada tahap penyidikan, agar kerugian negara yang ditimbulkan dapat dikembalikan,” pinta salah seorang Aktivis Kuansing asal Inuman, Muhammad Eko Saputra atau yang lebih di kenal dengan sebutan MES.