Catatan: Taufiq Lamsuhur
Polandia adalah negara pertama yang membuka perbatasannya untuk para pengungsi Ukraina yang terpaksa meninggalkan negara karena situasi perang atau akibat invasi militer yang dilakukan Rusia pada tanggal 24 Februari 2022.
Hal ini pula yang menyebabkan banyak para expatriat atau pekerja asing di Ukraina lebih memilih daerah Polandia untuk evakuasi sementara.
Terdapat delapan titik perbatasan, catatan: dalam kondisi normal setidaknya terdapat 20 pos lintas batas antara wilayah Ukraina dan Polandia) dan 1 jalur kereta api yang dibuka oleh Polandia untuk mengatasi sementara adanya pelintas batas dari Ukraina yang diperkirakan dapat mencapai angka tiga juta orang.
Apakah faktor utama Polandia memberikan dukungan khusus kepada Ukraina? Setidaknya terdapat faktor sejarah, sosial ekonomi dan tentunya polhankam yang dapat dianalisa untuk menjawab pertanyaan ini.
Apabila kita baca-baca sejarah Polandia, khususnya di masa Persemakmuran Polandia-Lithuana (1569-1792), maka terlihat bahwa wilayah persemakmuran ini juga mencakup lebih dari separuh wilayah Ukraina yang ada saat ini.
Dengan kata lain, adanya faktor sejarah ini membuat lebih dari separuh wilayah Ukraina, khususnya yang bagian Barat memiliki kesamaan budaya, termasuk agama dan bahasa.
Kondisi faktual saat ini, secara bahasa terdapat kedekatan atau kesamaan bahasa antara Polandia dan Ukraina, meskipun yang satu menggunakan alfabet latin yang satu lagi menggunakan alfabet Slavia, banyak terdapat kesamaan bunyi dan arti antara Bahasa Polandia dengan Bahasa Ukraina. Kira-kira mirip seperti Bahasa Indonesia dengan Bahasa Melayu.
Di sisi sosial ekonomi, paska perang dunia II, kedua negara sebelumnya sama-sama Blok Timur yang dikomandoi oleh Rusia (baca Uni Soviet). Sehingga secara ekonomi tingkat pembangunannya hampir sama.
Sejak jatuhnya komunis (1989), Polandia mulai memiliki ekonomi terbuka dengan berpatokan pada Uni Eropa dan Amerika Serikat, sementara Ukraina cenderung tetap sosialisasi meskipun berupaya untuk membangun ekonomi kapitalis.
Hal ini akhirnya menyebabkan tingkat kemajuan kedua negara perlahan-lahan mulai berbeda dimana Polandia tumbuh menjadi salah satu negara industri maju sementara Ukraina kelihatannya pertumbuhannya kurang begitu tinggi.
Konsekuensinya adalah banyak dari orang Ukraina mulai mencari pekerjaan di Polandia, sebagai pekerja migran. Diperkirakan terdapat sekitar 2-3 juta warga negara Ukraina yang mencari peruntungan di Polandia sebagai pekerja migran.
Adanya mekanisme bebas visa dan izin tinggal bagi para pekerja migran Ukraina di Polandia menjadi insentif menarik bagi masyarakat Ukraina. Maksimal dalam 1 tahun, mereka dapat bekerja 6 bulan tanpa perlu mengurus izin tinggal.
Polandia juga menjadi tujuan sekolah, termasuk kuliah bagi warga negara Ukraina, dimana mereka dapat bekerja sambil menuntut ilmu di berbagai Perguruan Tinggi di Polandia.
Dari politik atau kebebasan berekspresi, warga Ukraina lebih suka tinggal di Polandia. Sementara dari sisi Polandia, Polandia memiliki perhatian khusus karena masyarakat berbudaya Polandia yang tinggal di Ukraina masuk dalam kategori “diaspora” Polandia sehingga perlu dilakukan pemberdayaan, antara lain dalam bentuk pengajaran Bahasa Polandia di sekolah-sokolah, pemberian pelatihan peningkatan kapasitas, pemberian bantuan kemanusiaan dll.
Pemerintah Polandia juga secara terang-terangan memberikan dukungan atau gerakan-gerakan pro demokratisasi di Ukraina dalam berbagai bentuk dukungan politis.
Faktor-faktor inilah yang kemudian menyebabkan adanya kedekatan khusus antara Polandia dengan Ukraina, yang kemudian terlihat pada dukungan politik dan juga dukungan moral serta dukungan kemanusiaan Polandia kepada Ukraina, khususnya para pengungsi yang melintas ke perbatasan Polandia.
Kesiapan Polandia dalam menerima gelombang pengungsi baik warga negara Ukraina maupun expatriat asing lainnya terlihat dari penyediaan akses masuk ke perbatasan, dilonggarkannya aturan protokol kesehatan, terutama tes PCR dan sertifikasi vaksin saat melintas batas dan alokasi waktu tertentu untuk tinggal di wilayah Polandia, tersedianya posko-posko kemanusiaan di beberapa tempat, tempat penampungan sementara pengungsi (yang kondisinya relatif baik, karena dipersiapkan di gedung-gedung pemerintah termasuk di hotel atau rumah penginapan.
Pemerintah Polandia secara resmi meluncurkan program nasional “Solidaritas untuk Ukraina” yang terlihat dalam slogan-slogan atau hastag yang digunakan oleh Pemerintah dan simbol-simbol dukungan seperti pemasangan bendera Ukraina di moda transportasi publik.
Pertanyaan berikutnya, apakah dukungan Polandia ini dapat segera mengakhiri konflik Ukraina-Rusia, atau malah sebaliknya menjadi lebih memperuncing pertikaian karena tidak bisa dipungkiri posisi Polandia atas situasi konflik juga diback-up oleh UE dan NATO.
Diplomasi dan perundingan yang akhirnya menjadi kata kunci untuk penyelesaian konflik antara pihak-pihal yang bertikai.
Penulis Taufiq Lamsuhur: Pemerhati Isu-Isu Polugri, Diplomat Indonesia di Warsawa.
Tulisan ini merupakan pandangan pribadi.