SIMPANG AMPEK | TOP SUMBAR–Unit Transfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI) Markas Kabupaten Pasaman Barat, menggalang kegiatan donor darah di Dusun V Koto Gadang Jaya (Koja) Nagari Kinali, Kecamatan Kinali, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, Minggu (27/03).
Koordinator Tim UTD PMI Pasbar, dr Ramayanti, disela-sela kegiatan itu, mengatakan salah satu perwujudan layanan donor darah bagi masyarakat oleh PMI adalah berupaya menyediakan stok darah bagi masyarakat yang membutuhkan.
“Selain melayani pendonor aktif di Unit Transfusi Darah Markas PMI, kami juga berusaha mendekatkan pelayanan kepada pendonor dengan menggelar kegiatan donor darah secara mobile menggunakan fasilitas unit mobil yang ada, ” ungkapnya.
Dalam pelaksanaan, lanjutnya, pihaknya berkolaborasi dengan kelompok masyarakat sasaran, baik melalui giat sosialisasi yang diselenggarakan PMI maupun permintaan langsung dari masyarakat.
Alhasil, ulasnya, kebutuhan darah di Kabupaten Pasaman Barat masih mampu disangga hingga besaran 70 persen dari total permintaan yang ada.
“Saat ini pihak PMI Markas Kabupaten Pasaman Barat dituntut harus memenuhi permintaan darah dari dua layanan instalasi kesehatan di daerah ini masing-masing untuk pasien Rumah Sakit Umum
Daerah (RSUD) Pasaman Barat dan Rumah Sakit Yarsi-Ibnu Sina Simpang Ampek, ” sebutnya.
Sementara itu, Ketua Pemuda Dusun V, Aswad, mengatakan animo masyarakat di kawasan permukiman tersebut untuk berdonor darah dirasa cukup tinggi.
“Setiap tiga bulan sekali kami disini bisa menyumbangkan darah rata-rata 30 kantong dengan capaian tertinggi sebanyak 41 kantong, ” katanya.
Menurutnya, pencapaian tersebut tidak terlepas dari adanya ajakan dari komunitas mahasiswa beberapa waktu lalu dan difasilitasi oleh Perguruan Bela Diri Super Kungfu Indonesia (SKI) yang ada di daerah itu.
“Alhamdulillah sejak 2013 kegiatan terus berlangsung meskipun sempat terhenti selama satu tahun lebih akibat pandemi COVID-19, ” terangnya.
Salah seorang pendonor aktif asal daerah itu, Syukri (39), mengakui bahwa salah satu sebab ia selalu mendonorkan darahnya untuk kemanusiaan adalah karena merasakan manfaat positif terhadap kebugaran fisiknya.
“Saya rutin melakukan donor darah sejak 2013 dan manfaat yang paling saya rasakan adalah badan terasa ringan dan tidak mudah sakit, ” ungkapnya.
Selain itu, lanjutnya, jika warga pendonor membutuhkan darah baik untuk diri sendiri maupun untuk keluarga, masyarakat menilai ada kemudahan yang diberikan oleh pihak PMI dalam prosedur permintaan darah.
“Pelayanan oleh PMI sudah sangat baik, tinggal lagi bagaimana meningkatkan fasilitas seperti kendaraan operasional donor darah dan jumlah petugas yang disiagakan agar kualitas layanan tetap terjaga baik seiring peningkatan pendonor dan penerima manfaatnya, ” tegasw Syukri.
Sebelumnya, Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, menargetkan pengumpulan donor darah sebanyak 4.000 kantong pada 2022.
Ketua PMI setempat, H Risnawanto SE, melalui Kepala Markas PMI Pasaman Barat, Rida Warsa, di Simpang Ampek, Jum’at (28/01), mengatakan target tersebut didasarkan pada perkiraan jumlah permintaan darah dari masyarakat daerah itu.
“Sesuai arahan pihak pengurus target minimal yang harus dicapai minimal berada pada besaran 75 persen atau 3.000 kantong darah, ” ungkapnya.