SIMPANG AMPEK | TOP SUMBAR–Sejumlah warga yang terdampak bencana gempa 6,2 SR di Nagari Kajai Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, terpantau mulai menempati hunian sementara yang digagas oleh pihak Palang Merah Indonesia (PMI) setempat bersama sejumlah kelompok donatur yang berhasil dihimpun organisasi kemanusiaan itu.
Koordinator Lapangan Tim Operasi Tanggap Darurat Bencana (TDB) PMI setempat, Rida Warsa, di Simpang Ampek, Jum’at (11/03), mengatakan pihaknya sengaja memberikan aksi cepat dalam mencarikan solusi hunian sementara bagi masyarakat yang merupakan salah satu kebutuhan dasar bersifat wajib dipenuhi sebelum masa tanggap darurat dinyatakan berakhir.
“Sesuai instruksi pihak Markas Daerah PMI Sumatera Barat, masa penanganan tanggap darurat oleh Tim Operasi TDB PMI Pasaman Barat harus diperpanjang selama satu minggu karena masyarakat yang mengungsi belum memiliki hunian sementara yang layak, ” ungkapnya.
Untuk itu, lanjutnya, pihak relawan PMI terus melakukan langkah-langkah taktis siang dan malam guna mengebut pembangunan hunian agar masyarakat terdampak secara bertahap bisa direlokasi ke hunian-hujian yang sudah diselesaikan pengerjaannya.
Menurutnya, berdasarkan hasil pendataan sementara pihaknya dibutuhkan sekitar 200 unit hunian bagi masyarakat yang rumahnya mengalami rusak berat di tiga wilayah kejorongan di Nagari Kajai Kecamatan Talamau.
“Beberapa keluarga penerima manfaat terpantau sudah menghuni rumah sederhana berkonsep rumah panggung yang sudah disesuaikan dengan standar hunian bagi masyarakat terdampak bencana yang diterbitkan World Health Organization (WHO) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), ” terangnya.
Sementara itu, Ketua PMI Pasaman Barat, H Risnawanto SE, didampingi Kepala Markas Daerah PMI Sumatera Barat dan perwakilan salah satu kelompok donatur dari Aksi Relawan Mandiri Himpunan Alumni (ARMHA) Institut Pertanian Bogor (IPB), di sela-sela kegiatan serah terima hunian sementara tersebut, Jum’at, mengatakan pihaknya terus berupaya melakukan penggalangan donasi dan percepatan pekerjaan pembangunan agar semua masyarakat yang terdampak bisa memiliki tempat berteduh yang lebih layak dan manusiawi.
“Seluruh pengurus dan relawan PMI secara berjenjang serta para penggiat kemanusiaan berbagai latar belakang terus berjuang mengerahkan segala daya upaya agar hunian sementara yang digagas ini bisa segera direalisasikan seluruhnya, ” ungkapnya.
Menurutnya, berdasarkan hasil tinjauan langsung di lapangan langkah cepat yang dilakukan oleh para relawan berbagai elemen itu sudah mulai dimanfaatkan oleh keluarga penerima manfaat.
Untuk itu, pihaknya kembali mengetuk pintu hati seluruh lapisan masyarakat agar bersedia dengan ikhlas menyisihkan sedikit rezekinya untuk membantu masyarakat daerah itu agar kehidupan mereka bisa kembali pulih.
“Kami sangat mengapresiasi dan mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada para donatur karena kebutuhan hunian sementara yang digagas PMI diharapkan bisa menjadi penyemangat untuk terus menebarkan kebaikan dengan tulus, ikhlas dan tepat sasaran, ” tutupnya.
Hadir pada kegiatan serah terima hunian itu,
Sebelumnya, Tim Operasi Tanggap Darurat Bencana (TDB) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, mulai membangun rumah contoh atau prototype Hunian Sementara (Huntara) bagi masyarakat terdampak bencana gempa 6,2 SR di daerah itu.
Koordinator Lapangan Tim Operasi TDB PMI setempat, Rida Warsa, di Simpang Ampek, Rabu (02/03), mengatakan prototype Huntara itu merupakan salah satu tindakan lanjut yang dilancarkan pihaknya dalam Operasi Kemanusiaan pada masa tanggap darurat.
“Nantinya, hunian-hunian tersebut dibangun agar warga yang terdampak gempa dapat memiliki rumah sementara yang dapat dimanfaatkan selama beberapa bulan,hingga mereka memiliki hunian tetap, ” ungkapnya. ***