Kajian Jumat Oleh: Amri Zakar Mangkuto Malin, SH, M.Kn
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْه ُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اما بعـد
قال الله تعالى: اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.
Kaum muslimin rahimakumullah.
Marilah kita bersyukur kepada Alloh SWT dalam setiap urusan, denganmengawali setiap urusan yang baik dengan bismillah dan menyudahi dengan mengucapkan Alhamdulillah.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam dengan ucapan allohummasholli a’la Muhammad waala a’li Muhammad.semoga atas selawat itu terlimpah syafaat Rasulullah di hari kiamat.
Kaum muslimin rahimakumullah
Alloh SWT sudah mewajibkan salat, tetapi kewajiban itu pada waktu-waktu tertentu.
Sesungguhnya salat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman” [QS. an-Nisa (4): 103].
Dengan demikian orang yang sudah beriman wajib salat,atasnya. Tetapi ada waktu-waktu yang dilarang melakukan salat, diantaranya adalah:
Pertama
Ketika matahari mulai terbit s.d meninggi seujung tombak (agak terasa panas/ waktu dhuha).
Kedua
Ketika posisi matahari persis ditengah-tengah, tandanya tak ada bayangan benda.
Ketiga
Ketika senja hari matahari akan tenggelam masuk ke ufuk barat hingga sempurna tenggelamnya (yang ditandai dengan mega merah dilangit sebagai pertanda masuknya waktu salat magrib).
Sebagaimana hadist rasulullah SAW:
Ada tiga waktu di mana Rasulullah SAW melarang kita salat dan mengubur jenazah di dalamnya: ketika matahari terbit sampai meninggi, ketika unta berdiri di tengah hari yang sangat panas sekali (waktu tengah hari) sampai matahari condong, dan ketika matahari condong menuju terbenam hingga terbenam (H.R Imam Muslim).
Keempat
Setelah salat subuh sampai matahari naik seujung tombak.
Kelima
Setelah salat asar, sampai masuknya waktu magrib. Sebagaimana hadist rasulullah SAW:
“Tak ada salat setelah salat subuh sampai matahari meninggi dan tak ada salat setelah salat asar sampai matahari tenggelam.” (H.R Imam Bukhari).
Pada hadist lain Dari Abu Said al-Khudri ia berkata: Saya mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
Tidak boleh salat setelah subuh sampai matahari naik (sedikit), dan tidak boleh salat setelah Ashar sampai matahari menghilang (tidak tampak/terbenam) [HR. al-Bukhari dan Muslim ].
Larangan ini berlaku bagi diri sendiri, yang mana setelah salat subuh tidak boleh lagi melakukan salat sampai matahari terbit dan naik seujung tombak.
PENGECUALIAN
Boleh salat wajib ketika waktu terlarang, jika lupa atau tertidur:
Dari Anas bin Malik [diriwayatkan] ia berkata: Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Barangsiapa lupa salat atau tertidur darinya, maka kaffaratnya (tebusannya) ialah hendaknya ia mendirikan salat tersebut apabila ia mengingatnya [HR. al-Bukhari dan Muslim].
Tentunya jika tertidur, atau lupa bisa saja dialami, misalnya karena kesibukan, lupa kalau belum salat zuhur, padahal sudah selesai salat asar? Maka boleh salat zuhur ketika setelah asar, (pas ketika teringat), ini suatu keringanan dan kebolehan hukum yang berlaku khusus atas orang yang lupa atau tidur.
Dengan demikian, marilah kita melakukan salat sesuai tuntunan dan pedoman dari Rasulullah SAW, sehingga jangan membuat-buat amalan salat pada waktu terlarang tersebut, karena jika salat pada waktu terlarang menyalahi sunnah, bukan menjalankan sunnah.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam. (Al-Quran, Surat Ali Imran, ayat 102).
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فيِ القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنيِ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآياَتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ وَتَقَبَّلْ مِنيِّ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ َإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ.
أَقُوْلُ قَوْليِ هذَا أَسْتَغْفِرُ اللهَ ليِ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتِ وَالمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
Note: sa-lat : rukun Islam kedua, berupa ibadah kepada Allah SWT., wajib dilakukan oleh setiap muslim mukalaf, dengan syarat, rukun, dan bacaan tertentu, dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam; 2 doa kepada Allah.
NUUN WALQOLAMI WAMA YASTHURUN.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
(Sukabumi, Jumat, 25 Februari 2022)
Penulis merupakan seorang pendakwah, dosen, penulis buku dan praktisi hukum