Padang | Topsumbar – Usai dilaunching oleh Walikota Padang Hendri Septa vaksinasi Covid-19 bagi peserta didik usia 6-11 tahun pada Januari lalu. Kali ini vaksinasi bagi anak usia 6-11 tahun juga digelar di SDN 29 Gunung Sarik Kecamatan Kuranji Kota Padang. Upaya vaksinasi ini diyakini akan menambah jumlah cakupan vaksinasi bagi warga Padang.
Wali Kota Padang Hendri Septa mengatakan sangat menyambut baik dimulainya pelaksanaan vaksinasi tersebut sebagai upaya ‘herd immunity’ melindungi generasi muda usia 6-11 tahun dari penularan Covid-19.
Sebelumnya, masyarakat Kota Padang, khususnya dunia pendidikan di Kota Padang sempat dihebohkan dengan 13 guru dan siswa dari SD Negeri 24 Ujung Gurun Kota Padang positif Covid-19.
Hasil positif ini diketahui setelah seluruh penghuni sekolah melakukan test PCR massal beberapa waktu lalu. Namun, banyak yang mengira paparan Covid-19 ini adalah Omicron.
Diketahui 6 guru dan 7 siswa SD negeri 24 Ujung Gurun Kota Padang dilaporkan positif Covid-19. Laporan ini membuat masyarakat Kota Padang gempar. Pasalnya, dalam beberapa bulan terakhir, kasus positif Covid-19 di kota Bengkuang ini sudah melandai.
Apalagi pertengahan Januari 2022 silam, Kementerian Kesehatan melaporkan Kota Padang sudah dimasuki Covid-19 varian Omicron. Hal ini membuat masyarakat sedikit dilanda kecemasan.
“Mudah-mudahan pelaksanaan vaksinasi ini berjalan dengan lancar dan tidak menutup kemungkinan cakupan vaksinasi kita bisa sampai 100 persen,” harap Walikota Padang.
Kepala Sekolah SDN 29 Gunung Sarik, Marianis mengatakan saat ini jumlah murid yang mengikuti vaksinasi berjumlah 69 orang. Semua murid yang telah mendapat persetujuan untuk vaksin dilakukan proses screening terlebih dahulu oleh vaksinator kemudian baru dilakukan penyuntikan vaksin didampingi orang tua masing-masing.
Dirinya menambahkan, vaksinasi yang digelar di SDN 29 Gunung Sarik bentuk ikhtiar demi menjaga kesehatan anak-anak dan melindungi mereka dari penyebaran Covid-19. Apalagi baru-baru ini ada varian Omicron yang harus diwaspadai.
“Setelah divaksin anak-anak disuruh istirahat di rumah besoknya kembali ke sekolah. Mudah-mudahan semua dalam keadaan fit dan kita kembali melakukan sekolah tatap muka. Pelaksanaan vaksinasi ini salah satu upaya membentuk herd immunity anak-anak dari penularan Covid-19,” katanya, Kamis (10/02/2022).
Marianis mengimbau pada siswa yang belum bisa mengikuti vaksin agar secepatnya bisa divaksin sehingga tidak ada pembatasan kepada murid yang sudah vaksin maupun yang belum vaksin di Sekolah. Sehingga sekolah bisa melaksanakan tatap muka bagi seluruh siswa.
“Semoga yang belum vaksin hari ini terbuka hatinya untuk mengikuti vaksin. Agar kita sama-sama ke sekolah seperti biasa dan melakukan pembelajaran tatap muka,” sambungnya.
(Hanny)