Hai hai hai, gimana nih kabarnya, Topers? Semoga sehat dan bahagia selalu ya, amin. Setelah puas berkeliling di Rumah Gadang 21 Ruang Solok Selatan, sahabat budaya teringat nih kalau sekarang sudah masuk bulan Rajab, kita main ke Pariaman yuk, karena di sana ada tradisi khusus yang dinamakan dengan ‘Berdoa Sambareh.’
Sekarang, yuk naik kereta api dari Stasiun Simpang Haru ke Pariaman. Indahnya Kota Padang dapat kita saksikan dari balik kaca patri kereta api diselingi hentakan deru roda besinya yang menawan. Hanya bermodalkan sepuluh ribu saja kita akan turun di Stasiun Gandariah dan melepaskan penat sambil memandang betapa luar biasanya laut ciptaan Tuhan. Hidup begitu indah, bukan?
Pariaman adalah daerah pesisir yang sangat menawan. Kita juga pernah ke Ulakan di seri sebelumnya kan, Topers? Tapi khusus kali ini kita akan melihat tradisi masyarakat Pariaman yang mereka namakan dengan berdoa Sambareh.
Sambareh sendiri adalah makanan yang terbuat dari tepung beras, diberi kuah dari gula enau atau yang biasa disebut dengan kue Serabi. Bagi masyarakat Pariaman, sambareh bukan sebagai camilan biasa. Namun, makanan ini termasuk ke dalam bagian dari pelaksanaan tradisi berdoa di bulan Rajab.
Menurut sejarah, ajaran ini dikembangkan oleh Syekh Buhanuddin Ulakan yang dibawa dari Aceh. Tujuan dari penamaan ini untuk menyertakan doa kepada arwah yang telah pergi. Biasanya acara berdoa sambareh ini dipimpin oleh seorang tuanku yang telah tamat mengaji.
Berdoa sambareh sendiri memiliki buku doa khusus yang dibacakan ketika acara berlangsung, Topers. Bagi masyarakat yang ingin melaksanakan acara doa sambareh, tuan rumah juga harus menyediakan makanan sebagaimana makanan pada umumnya seperti nasi dan lauk-pauk untuk disantap setelah acara berdoa.
Setelah menyantap makan tersebut, lalu tuan rumah akan menyuguhkan sambareh ke hadapan tuanku untuk dicicipi. Dan saat tuanku pulang, tuan rumah juga memberi sedekah serta membungkuskan sambareh untuk dibawa pulang. Sedekah di sini dipercayai untuk tabungan akhirat, Topers.
Wah, luar biasa ya. Bulan Rajab memang bulan yang sangat dianjurkan untuk beramal, yuk kita berdoa bersama semoga kakek, nenek, dan orang-orang terdekat kita yang telah dahulu mendapatkan tempat di sisiNya, amiin. Sampai jumpa di seri selanjutnya ya, Topers. Selalu nantikan seri petualangan budaya selanjutnya.
(Haris)