Jakarta | Topsumbar – Untuk menembus pasar beras global, rasa yang khas dan enak tidaklah cukup. Beras harus lolos uji fisik dan kimia yang telah ditentukan. Hal ini juga berlaku untuk beras varietas Anak Daro, beras khas yang sudah terkemuka dari Kota Solok Tahap awal meningkatkan kualitas adalah dengan menguji fisik dan kimia beras Anak Daro yang telah keluar Sertifikat Indikasi Geografisnya pada tahun 2018 silam.
Awal Februari 2022 ini bertempat di Kantor PT. Food Station Tjipinang Jaya, sampel Beras Anak Daro diuji kualitas fisik dan kimianya. Secara umum kualitas Beras Anak Daro sesuai standar, namun ada beberapa kualitas fisik yang harus ditingkatkan dan pada umumnya karena perlakuan di Rice Milling (penggilingan).
Komponen uji fisik dan kimia yang dipersyaratkan di PT. Food Station meliputi kadar air, butir patah, butir putih/kapur/rusak, butir gabah, benda asing, warna, aroma, derajat putih, tingkat transparansi, derajat sosoh dan tes poles.
“Direktur Operasional dan Bisnis Food Station sangat mendukung agar Beras Anak Daro dapat dipasarkan di Jakarta,” tutur Ikhvan Marosa, Kepala Dinas Pertanian Kota Solok yang optimis akan pemasaran Beras Anak Daro di masa depan.
Walau masih terdapat beberapa aspek yang perlu ditingkatkan kualitasnya, permintaan akan Beras Anak Daro terus meningkat. Hal ini tidak terlepas dari masuknya Beras Anak Daro ke dalam jajaran elit beras (bersertifikat IG), sejajar dengan Beras Pandan Wangi dari Kabupaten Cianjur, Jawa Barat atau Beras Rojolele dari Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Dukungan akan Pemasaran Beras Anak Daro dari Perantau Minang di Jakarta sangat positif. Di antaranya datang dari Joinerri Kahar, ayah dari Wakil Gubernur Sumatera Barat yang telah menyalurkan 9,5 ton Beras Anak Daro di wilayah Sumatera Barat selama bulan Desember tahun lalu.
Pengembangan Beras Anak Daro sebagai beras khusus karena telah ber-IG terus dikebut oleh Pemerintah Kota Solok.
Selain penjajakan pemasaran, karakteristik Beras Anak Daro juga tengah diperbaiki dengan Rekayasa Genetika yang bekerja sama dengan BATAN (sekarang berubah menjadi BRIN). Untuk meningkatkan kualitas fisik beras, Pemko Solok juga tengah mengusahakan Rice Milling representatif di Kelurahan Tanah Garam. (gra)
