Padang Panjang | Topsumbar — Kota Padang Panjang diguyur hujan deras Jumat, (25/2/2023). Saking derasnya hujan yang turun sejak pukul 18:00 WIB, mengakibatkan banjir di sejumlah lokasi.
Bahkan di beberapa lokasi, ketinggian air mencapai dua meter lebih dan beberapa warga terjebak di dalam rumah.
Dilansir dari siaran pers Diskominfo Padang Panjang, di tengah guyuran hujan deras tersebut, sekitar pukul 20.00 WIB, Wali Kota, H. Fadly Amran turun ke lokasi banjir dan memimpin langsung proses evakuasi warga di RT 7, Kelurahan Balai-Balai, Kecamatan Padang Panjang Barat (PPB).
Proses evakuasi yang melibatkan tim gabungan dari BPBD Kesbangpol dan Satpol PP Damkar serta elemen warga itu, berlangsung dramatis.
Tim terpaksa menerjang genangan air setinggi dua meter dengan menggunakan bentangan tali kernmantle untuk mencapai rumah warga yang separuhnya sudah terendam air.
Satu persatu warga berhasil dievakuasi dengan memasangkan pelampung untuk mencapai lokasi aman di sebelah ruko yang tengah dalam pengerjaan di depan Masjid Raya Jihad itu.
Namun ada juga warga yang menolak dievakuasi dengan alasan menjaga rumahnya.
Begitu satu persatu warga terselamatkan, Wako Fadly langsung menggiring mereka ke lokasi teduh di depan ruko yang ada di atas lokasi banjir.
“Bagaimana kondisinya Buk? Ada baik-baik saja?” tanyanya seraya memasangkan jaket ke wanita paruh baya yang menggigil karena basah kuyup itu.
Si ibu yang ditanya hanya mengangguk pelan, memastikan dirinya baik-baik saja. Ia menyebutkan, masih ada anggota keluarganya yang harus diselamatkan. “Aman, Buk. Petugas masih terus mengevakuasi yang lain,” jawab Fadly menenangkan wanita itu.
Di lokasi ini, sebagaimana dilaporkan Lurah Balai-Balai, Icip Haryanto, terdapat enam KK yang mengisi sejumlah rumah kontrakan. Rumah kontrakan semi permanen yang ditempati warga itu, memang acap berada dalam ancaman banjir. Lantaran posisinya berada di kerendahan dan tepat di belakang tali bandar. Pada 13 Oktober 2021 lalu, banjir besar juga melanda kawasan ini.
Ketua RT 7, Salma Yetti (58) menyebutkan, warga yang sudah dievakuasi, sebagian diungsikan ke dalam ruko kosong yang masih dalam proses pembangunan itu, dan sebagiannya dibawa ke pendopo rumah dinas wali kota sesuai saran Wako Fadly.
“Sebagian lagi, ada yang tetap bertahan di dalam rumah yang direndam banjir,” ungkapnya.
Ia mengucapkan terima kasih kepada Wako Fadly dan OPD terkait yang sudah langsung turun untuk meninjau banjir tersebut.
“Alhamdulillah Bapak Fadly langsung turun ke sini melihat bagaimana kondisi kami saat ini,” tutur Salma.
Sementara itu, pantauan Tim Kominfo di Pendopo Rumah Dinas, beberapa warga yang dievakuasi di antaranya Khairanisa (24), Umar (9), Rafi (10), Henjelika (16), Gufrani (13).
“Alhamdulillah, kami langsung dievakuasi ke sini, dan juga disambut baik. Beberapa orang lagi masih ada yang sedang dalam perjalanan ke sini,” ujar Khairanisa.
Selain di RT 7, di Balai-Balai ini banjir juga menggenangi kawasan Gang Rajawali, Petak Babak RT 5.
Usai memimpin evakuasi warga di RT 7 Kelurahan Balai-Balai yang terkurung banjir, Wako Fadly Amran langsung meninjau satu persatu lokasi banjir di Kota Padang Panjang.
Banjir akibat hujan deras yang berlangsung dari jelang Maghrib hingga pukul 21.30 WIB itu, dilaporkan melanda sejumlah RT di tujuh kelurahan.
Fadly berjalan kaki mengunjungi lokasi banjir di Petak Babak RT 5 Balai-Balai. Didampingi Sekdako, Sonny Budaya Putra, A.P, M.Si, Kepala BPBD Kesbangpol, I Putu Venda, SSTP, M.Si dan sejumlah anggotanya.
Usai dari Petak Babak, di tengah hujan yang masih mengguyur deras, Fadly berjalan kaki menyusuri RT 3, 4, 5 Kelurahan Pasar Baru, PPB yang tak jauh dari RT 5 Balai-Balai. Air setinggi betis mengalir deras dari pekarangan samping Masjid Raya Jihad terus ke pemukiman warga.
Sekitar pukul 21.30 WIB, rombongan bertolak menuju Kelurahan Ngalau, Kecamatan Padang Panjang Timur (PPT). Jalan Ahmad Yani yang sejak hujan melanda sore hingga malam itu, sempat tidak bisa dilintasi kendaraan bermotor, air sudah mulai susut. Di RT 6 kelurahan ini, tujuh rumah juga digenangi banjir setinggi paha
Dari Ngalau, rombongan kemudian bergerak menuju Kelurahan Pasar Usang, PPB. Di RT 2 yang tak jauh dari Markas Pemadam Kebakaran, juga dihajar banjir.
“Ada 37 rumah yang terdampak, Pak. Sebagian sudah menyusut. Tadi sempat setinggi lutut,” sebut Ketua RT 2, Muthia Dalni.
Dari Pasar Usang, rombongan langsung bertolak ke RT 1, Jambu, Kelurahan Ekor Lubuk, PPT. Di sini dilaporkan dua rumah warga direndam banjir hingga setinggi atap.
Setiba di lokasi, dua rumah itu diketahui milik Mala dan Erita. Mereka sudah dievakuasi. Sementara enam rumah lainnya sempat terendam air setinggi lutut.
“Sepertinya aliran sungai di bawah rel kereta api yang persis berada di belakang rumah Mala dan Erita ini, ada yang menyumbat. Sehingga air meluap. Kejadian seperti ini terakhir terjadi pada 2018,” sebut seorang warga.
Dari Jambu, rombongan langsung menuju RT 8 Sigando. Di Kacang Kayu, delapan rumah direndam banjir setinggi betis. Sementara di Lasuang, tiga rumah juga digenangi air setinggi lutut.
“Di Lasuang ada lima rumah, dua lainnya berada di ketinggian. Sebanyak 15 warga Lasuang dievakuasi ke rumah kami di Kacang Kayu. Sementara 10 lainnya memilih bertahan di sana,” terang Sekretaris RT 8, Husni Marwiyah, S.Sos kepada Kominfo.
Jarum jam yang sudah menunjukkan pergantian hari dari Jumat ke Sabtu dinihari, tidak menyurutkan niat Wako Fadly untuk meninjau lokasi lainnya. Rombongan bertolak ke RT 6 Tanah Pak Lambik, PPT. Banjir sudah susut, dan sebagian besar warga sudah tidur.
“Air mengalir dari atas. Tepatnya dari Lapangan Tembak Secata B, turun ke bawah tempat kami bermukim. Setiap hujan deras, kami was-was,” jelas Eka Sapta kepada Fadly.
Lantaran warga sudah tidur dan gerimis kembali turun, rombongan membatalkan kunjungan ke RT 2 Tanah Pak Lambik yang juga dilaporkan banjir. Sekitar pukul 00.30 WIB, tinjauan lapangan diakhiri.
“Kita akan segera rapatkan kondisi banjir ini. Harus ada solusi cepat, tepat dan tanggap dalam mengantisipasi dan menangani agar tidak terulang kembali. Secepatnya kita rapatkan ini,” kata Wako Fadly kepada Sekdako Sonny dan rombongan.
(Al/kminfo)