Pesisir Selatan | Sebagai bagian dari putra asal Kabupaten Pasaman Barat Mario Rosy, juga Ketua Forum Jurnalis Keterbukaan Informasi Publik( FJKIP), Kabupaten Pesisir Selatan mengatakan, bahwa gempa 6,2 menguncang Kabupaten Pasaman Barat dan Pasaman, Jumat (25/2/2022) pukul 08.35 Wib itu duka Pasaman Barat duka kita bersama masyarakat Sumatera Barat.
Puluhan rumah rusak berat, ringan dan sedang dan korban meninggal dunia akibat gempa, menjadi goresan hati mendalam tidak bisa di obati. Bagaimana tangisan anak – anak kecil, hiruk pikuk warga menyelamatkan diri menambah duka mendalam pada saudara – saudara kita saat ini sedang tertimpa cobaan bencana gempa.
“Ya Allah berikan keselamatan pada saudara – saudara kita disana, menghadapi cobaan sedang terjadi saat ini,” kata Ketua FJKIP Pessel.
Dikatakan Mario, gempa 6,2 ini bukan semata menjadi tanggung jawab dari Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat ataupun Provinsi Sumatera Barat semata, ini juga menjadi tanggung jawab dari pemerintah pusat, untuk segera bergerak cepat untuk melakukan pendataan dilapangan pasca gempa pagi tadi.
Sekali lagi, dirinya berharap ada langkah cepat oleh tim telah turun saat ini dalam pengumpulan data atas kejadian gempa, mulai pendirian posko penanganan bencana, posko pengungsian, kebutuhan dasar pengungsi, dan rehabilitasi dan rekontruksi.
“Mari kita bergandeng tangan, bahu membahu, bersama kita membantu saudara – saudara kita yang sedang diterpah cobaan,” ajak Mario, putra Kampung 1 Mahakarya, Jorong Koto Baru, Simpang Tiga, Kecamatan Luhak Nan Duo, Kabupaten Pasaman Barat.
Muda – mudahan tidak ada korban jiwa lebih banyak lagi, dan bersama kita serahkan segala penanganan gempa pada tim sedang bekerja di lapangan saat ini. Pada saudara – saudara yang ada di kampung halaman Pasaman Barat agar tetap semangat, kuat dan tabah dalam menghadapi cobaan ini.
Untuk daerah yang terparah mengalami kerusakan yakni, Nagari Kajai, di Kecamatan Talamau, Nagari Kinali, Kecamatan Kinali.