Top Sumbar | Pesisir Selatan–Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (FLLAJ) Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumatera Barat (Sumbar) menggelar rapat bulanan yang belangsung di ruang rapat Dinas Perhubungan Kabupaten Pesisir Selatan. Rapat dipimpin oleh Syafrijoni, SH, M.Si. selaku Ketua FLLAJ Kabupaten Pesisir Selatan, Selasa (15/02/2022)
Hadir dalam kegiatan tersebut, Asisten I, Gunawan, S.Sos, M.Si, Kepala Dinas Perhubungan Syafrijoni SH, M.Si beserta anggota Forum yang terdiri dari Kasatlantas, Organda, Tokoh Masyarakat, Jasa Raharja, Pelaku Usaha dan Masyarakat lainnya.
Syafrijoni menyampaikan maksud dan tujuan dari rapat adalah untuk membahas kemudahan masyarakat dalam pengaduan kepada forum terkait permaslahan yang terjadi, polemik hadirnya Damri di Pesisir Selatan yang dianggap menjadi saingan angkutan daerah dan persoalan angkutan darat Over Dimensi Over Load (ODOL) yang banyak melintas di Pesisir Selatan.
“Untuk proses pengaduan masyarakat, saat ini FLLAJ sedang membangun website dan aplikasi yang nantinya dapat diunduh di playstore. Aplikasi ini nantinya akan terkoneksi langsung dengan website sehingga mempermudah dan mempercepat mengetahui dan mengatasi permasalahan yang sedang diterjadi,” jelas Masril, M.Kom Tim Ahli IT FLLAJ Kabupaten Pesisir Selatan
Selanjutnya terkait dengan hadirnya Damri di Pesisir Selatan yang dianggap menjadi saingan bagi angkutan yang telah ada. General Manager (GM) Damri Sumatera Barat, Surianto Boko menyampaikan, bahwa hal tersebut harus diluruskan, karena Damri di Pesisir Selatan bukan untuk bersaing dengan angkutan yang sudah ada sebelumnya karena Damri merupakan angkutan yang disubsidi oleh negara.
“Damri hadir bukan untuk saingan dengan angkutan yang sudah ada melainkan dihadirkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Carocok. Dimana dengan adanya Damri nantinya akan memperbanyak wisatawan untuk hadir ke kawasan wisata di Pesisir Selatan,” jelasnya.
Selain itu, Pesisir Selatan merupakan salah satu Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) yang ada di Indonesia, sehingga Damri mengisi kekosongan trayek dari Bandara Internasional Minangkabau (BIM) menuju daerah-daerah wisata yang berada di Sumatera Barat seperti Bukittinggi, Carocok Painan dan Maninjau. Hal ini dilakukan untuk memudahkan wisatawan dari yang melalui BIM dan ingin berwisata disejumlah tempat wisata di Sumatera Barat.
Selanjutnya Kabid Lalu Lintas Dinas Perhubungan Pesisir Selatan, Admai Dedi, ST, M.Si menyampaikan permasalahan ODOL (Over Dimensi Over Load) yang terjadi pada mobil-mobil angkutan barang di Pesisir Selatan.
“Pelanggaran pemilik kendaraan angkutan yang memodifikasi kendaraanya sehingga ODOL di Pesisir Selatan sering menimbulkan laka lantas, mengakibatkan kemacetan lalu lintas, merusak struktur jalan, membuat kendaraan cepat rusak, polusi udara dan mengakibatkan ketidakadilan bagi angkutan logistik lainnya,” jelasnya.
Kemudian terkait pelanggaran yang dilakukan oleh angkutan yang ODOL, pihak kasatlantas Polres Pesisir Selatan yang diwakili oleh Kanit Lantas, Ricky Mustika, menyampaikan, bahwa pihak polres Pesisir Selatan akan memberikan penindakan secara preventif.(*)