Payakumbuh | Top Sumbar— Musala Nur Hidayah di Kelurahan Payolansek Kecamatan Payakumbuh Barat diresmikan pada saat peringatan Isra’ dan Mi’raj Nabi Muhammad SAW dengan penceramah Ustaz Zuldaswar, Jumat (25/2).
Pengguntingan pita oleh Wakil Wali Kota Erwin Yunaz bersama Anggota DPRD Zainir, Sekwan Yon Refli, Lurah Payolansek Amiruddin, Ketua LPM Nofriadi, serta tokoh masyarakat seperti Syukri Yusuf sebagai tanda diresmikannya musala yang berdiri di atas tanah seluas 392 meter persegi ini.
Wawako Erwin Yunaz menyampaikan apresiasi atas semangat masyarakat Payolansek dalam membangun musala nan cantik dan nyaman ini. Dia mendoakan semoga apa yang diwakafkan oleh pemilik tanah semoga menambah reseki dan keberkahan dari Allah SWT.
“Jujur peresmian musala hari ini membuat kami terharu, karena berselang beberapa jam sebelum peresmian musala ini, Kabupaten Pasaman Barat dilanda bencana gempa bumi yang dahsyat berkekuatan 6,2 skala richter. Ada banyak orang kehilangan tempat tinggal, serta rumah ibadah rusak, mari kita doakan semoga saudara kita diberikan ketabahan oleh Allah SWT,” kata Erwin.
Erwin juga menambahkan, dampak gempa yang datang menjelang waktu salat Jumat tentu membuat makhluk Allah di atas bumi takut, mengingatkan betapa maha kuasanya Sang Khaliq.
“Mungkin ini cobaan yang datang dari Allah SWT. Jangan sampai kita menjadi umat yang tidak takut dengan azab dan laknatullah. Musibah hari ini adalah peringatan buat kita semua,” kata Erwin.
Erwin juga mengajak masyarakat agar menjadikan peringatan yang dahsyat dari Allah ini sebagai pengingat menjaga semangat umat, apalagi bulan puasa semakin dekat, disambut dengan saling memaafkan antar sesama.
“Kami pun memohonkan beribu maaf, saling memaafkan lahir dan batin sesama kita,” kata Erwin.
Sementara itu, inisiator pembangunan Musala Nur Hidayah ini, yakni Syahril selaku ketua pengurus musala menyampaikan musala ini dibangun selama kurang lebih selama setahun. Awalnya di sini hanya ada dangau untuk menompang salat orang yang balik dari sawah, namun karena niat orang tua terdahulu dan kuatnya keinginan bersama untuk punya rumah ibadah, maka akhirnya hari ini bisa terwujud menjadi musala.
“Alhamdulillah, hari ini bisa diresmikan,” ujarnya haru.
Diketahui, ternyata tanah pembangunan musala ini merupakan milik orang tua laki-laki dari Anggota DPRD Zainir. Kepada media Zainir menyampaikan tanah ini atas kesepakatan keluarga diwakafkan untuk pembangunan musala.
“Kita bersyukur kepada Allah, bagaimana melanjutkan usaha orang tua untuk menyambung silaturahmi dengan sesama, dulu orang tua membuat dangau, dipakai orang numpang salat disana pada tahun 80an, sekarang sudah berdiri jadi musala. Kami tentu merasa bangga dan juga ucapkan terima kasih kepada donatur dan adik kami Syahril, bersama dengan kawan-kawannya yang pergi naik haji dulu ikut membantu pembangunan musala ini,” kata Zainir, Politikus PKB itu. (Ton)