Banyak 225 Kepala Keluarga (KK) warga terdampak bencana banjir di kawasan Jorong Kampung Baru, Aek Napal dan Taming Batahan di wilayah Kecamatan Ranah Batahan, Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar), Sumatera Barat, dilaporkan terpaksa mengungsi.
Plt Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasaman Barat, Azhar, saat dihubungi wartawan mengatakan, ratusan warga yang diungsikan tersebut ditampung di sejumlah bangunan sekolah dan rumah ibadah.
“Sebagian ada yang memilih menumpang di rumah sanak family yang tidak terkena banjir, ” ungkapnya.
Ia mengatakan, saat ini upaya tanggap darurat terus dilakukan oleh personel BPBD bersama tim gabungan TNI/Polri dan relawan serta pihak terkait lainnya dari Dinas Sosial dan unsur pemerintahan terdepan.
Langkah yang dilakukan, lanjutnya, adalah melakukan evakuasi terhadap warga terdampak untuk dibawa ke tempat yang aman serta pendirian posko dapur umum untuk menjaga ketersediaan logistik warga.
Ia menambahkan, selain melaksanakan langkah-langkah tanggap darurat di lokasi tersebut, pihaknya juga mulai memetakan nilai kerugian materiil yang diderita masyarakat serta kerusakan fasilitas umum dan fasilitas sosial lainnya.
“Kerugian materiil yang ditimbulkan untuk sementara mencapai satu miliar rupiah lebih,” Ulasnya.
Terpisah, Kepala Markas Relawan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Pasaman Barat, Rida Warsa, mengatakan selain di Kecamatan Ranah Batahan pihaknya juga telah mendeteksi adanya potensi banjir lainnya di sejumlah wilayah kecamatan lainnya.
“Kami mendapatkan laporan kawasan Silawai Tengah, Kecamatan Sungai Beremas dan kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Batang Pasaman, ketinggian muka air sungai sudah tinggi dan mulai memasuki kawasan permukiman warga, ” sebutnya.
Sebelumnya, tiga unit rumah dilaporkan luluh lantak diterjang banjir akibat meluapnya debit air Sungai Batang Batahan yang melintasi Jorong Kampung Baru, Aek Napal dan Taming Batahan di wilayah Kecamatan Ranah Batahan, Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar), Sumatera Barat.
Pantauan wartawan, berdasarkan informasi yang disebarkan oleh kelompok para relawan dari Palang Merah Indonesia (PMI) Pasbar, potensi bencana banjir mulai terdeteksi pada dinihari tadi, Sabtu (18/12), sekitar pukul 04.00 WIB.
“Banjir sudah menerjang wilayah permukiman dengan ketinggian muka air mencapai 70 sentimeter dan hingga saat ini sudah dilaporkan sebanyak tiga unit rumah mengalami kerusakan, ” ungkap salah seorang relawan, Roma Hidayat, melalui group pesan singkat PMI Pasbar. *
Rully Firmansyah