Sembilan (9) orang nama masing-masing tiga (3) orang dari unsur wartawan, unsur perusahaan pers, dan unsur tokoh masyarakat lolos Seleksi Anggota Dewan Pers Periode 2022-2025
Kesembilan nama dimaksud ditetapkan oleh Badan Pekerja Pemilihan Anggota (BPPA) Dewan Pers, Senin, (20/12/2021).
Sebelumnya, dikutip dari Tempo, Jumat, (3/12), BPPA Dewan Pers, telah mengumumkan 18 calon anggota baru untuk periode 2022-2025. Para calon tersebut dipilih berdasarkan rapat pada Kamis, 2 Desember 2021. Para calon anggota tersebut dipilih mewakili tiga unsur yaitu tokoh masyarakat, wartawan, dan pimpinan perusahaan pers.
Sebelumnya BPPA melalui keterangan resminya, dilansir dari RMOL, Senin, (20/12/2021), menyampaikan bahwa, dalam menseleksi calon anggota Dewan Pers meminta masyarakat untuk memberikan masukan atas nama-nama calon tersebut melalui surat elektronik; [email protected] atau ke alamat Sekretariat BPPA Dewan Pers, Gedung Dewan Pers Lantai 7, Jalan Kebon Sirih No. 32 Jakarta Pusat.
Masyarakat yang memberi masukan diminta mencantumkan nama, identitas, dan nomor telepon untuk verifikasi dan ditindaklanjuti oleh BPPA.
BPPA Dewan Pers akan tetap menjamin kerahasiaan identitas masyarakat yang memberikan masukan.
Kemudian, BPPA akan mempertimbangkan masukan dari masyarakat tersebut dalam menentukan sembilan anggota Dewan Pers terpilih pada Januari 2022 mendatang.
Sementara itu, dikutip dari status fb
Ketua Bidang Kompetensi PWI Pusat, Kamsul Hasan dari kesembilan orang yang lolos seleksi anggota Dewan Pers 2022-2025 terdapat dua orang petahana, yakni Arif Zulkifli (AJI) dari unsur wartawan dan Agung Darmajaya (ATVLSI dari unsur perusahaan Pers.
Berikut kesembilan nama yang lolos seleksi anggota Dewan Pers 2022-2025
Unsur Wartawan :
1. Yadi Hendriana (Ketua IJTI), 2. Paulus Tri Agung Kristanto (Dewan Kehormatan PWI), 3. Arif Zulkifli (AJI) petahana.
Unsur Perusahaan Pers ;
1. Agung Darmajaya (ATVLSI) petahana, 2. Toto Suryanto (ATVSI), 3. Asmono Wikan (SPS).
Unsur Tokoh Masyarakat ;
1. A. Sapto Anggoro, pendiri sejumlah media digital
2. Ninik Rahayu, mantan anggota Ombudsman RI, satu-satunya perempuan
3. Azyumardi Azra, tokoh alternatif setelah M. Nuh
(AL)