Presiden Joko Widodo minta capaian vaksinasi di daerah minimal 70 persen, lansia 60 persen hingga bisa melaksanakan vaksinasi bagi anak usia 6-11 tahun guna mencapai herd immunity.
“Dengan mencapai herd immunity, maka diharapkan COVID-19 tidak lagi menjadi pandemi, tetapi menjadi endemi,” kata Menteri Dalam Negeri RI Tito Karnavian saat melaksanakan kunjungan kerja ke Padang, Jumat (17/12/2021).
Apalagi saat ini varian omicron telah terdeteksi masuk ke Indonesia. Varian ini daya rusaknya lebih rendah dari pada varian Delta tapi tetap harus diwaspadai.
Sebentar lagi juga akan memasuki periode Natal dan Tahun Baru 2022 yang berpotensi kerumunan. Karena itu semua pihak harus memiliki visi yang sama.
Langkah yang harus diambil adalah memastikan protokol kesehatan berjalan. Kemudian, harus mencegah kerumunan. Pada periode 24 Desember 2021-2 Januari 2022 tidak boleh ada kerumunan lebih dari 50 orang.
“TNI/Polri dan pemerintah daerah harus memastikan ini,” katanya.
Kemudian harus mempercepat vaksinasi. Pemerintah pusat tidak bisa mengejar capaian vaksinasi sendiri. Semua harus memiliki upaya yang sama. Karena jika ada daerah yang tinggi namun ada yang rendah, maka akan mempengaruhi capaian nasional.
Dalam kesempatan itu Tito mengkritik kepala daerah yang tidak datang langsung dalam pertemuan. Ia menyebut “bapak” dari pemerintah daerah itu adalah Menteri Dalam Negeri. “Jadi saya sedih kalau yang datang bukan pengambil kebijakan,” katanya.
Ia memeriksa semua kepala daerah yang tidak datang, dan menanyakan langsung alasan ketidakhadiran itu kepada yang mewakili.
“Ini perintah presiden dan kita semua harus serius untuk melaksanakan karena untuk kebaikan bangsa,” katanya.
Dalam kunjungan itu ia sengaja membawa Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian penyakit Kementerian Kesehatan RI, Dr. dr. Maxi rein Rondonuwu, DHSM, MARS yang sangat paham soal pandemi agar pengambil kebijakan di Sumbar bisa menjadikam isi pertemuan sebagai pedoman.
Sementara itu Gubernur Sumbar Mahyeldi melaporkan perkembangan COVID-19 di Sumbar. Saat ini Positifity Rate per 15 Desember 2021 jauh di bawah ambang batas WHO yaitu 0,16 persen.
Capaian vaksinasi Sumbar saat ini 61,02 persen dan dosis II mencapai 35,55 persen dengan Kota Padang Panjang yang tertinggi.
Laju vaksiansi harian cukup tinggi di topang banyak program vaksinasi dari Polda, TNI, Binda, Perintah Daerah, Swasta dan Perguruan Tinggi.
Saat awal Program Sumbar Sadar Vaksin (Sumdarsin) laju vaksinasi harian mencapai 107 ribu lebih sehari. Setelahnya 67-72 ribu per hari.
Mahyeldi melaporkan seluruh lapisan masyarakat ikut berpartisipasi aktif untuk meningkatkan capaian vaksinasi, sampai melakukan pendataan hingga pemerintahan terkecil.
Menurutnya untuk beberapa daerah yang telah memenuhi syarat, vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun sudah dimulai, jelas Mahyeldi.
“Pemprov Sumbar mendukung dengan mengeluarkan Surat Edaran, demikian juga dengan Bupati dan Wali Kota,” kata Mahyeldi.
Ditargetkan capaian vaksinasi di Sumbar bisa mencapai 70 persen hingga akhir tahun. (Red/Adpim)