Danramil 03/Pulau Punjung Kodim 0310/SSD Mayor Caj (K) Tuti Andayani patut diacungi jempol. Kegigihannya melatih anak-anak muda di Dharmasraya menjadi TNI sejak 2019 lalu terus membuahkan hasil.
Saat ditemui Topsumbar, Selasa (09/11/2021). Kowad yang pertama kali menjabat sebagai Komandan Koramil 03/Pulau Punjung ini mengatakan kegigihanya itu timbul dari rasa kasihan melihat anak-anak muda Dharmasraya yang jauh-juah datang ke Kota Padang untuk mengikuti tes TNI namun banyak yang gagal di tengah jalan.
Sejak saat itu dirinya memutuskan untuk membuka pelatihan masuk TNI, Polri, maupun sekolah kedinasan bagi anak-anak muda Dharmasraya. Ia menilai bahwa anak-anak muda di Dharmasraya mempunyai potensi dan kemampuan untuk masuk TNI. Hanya saja, kurang atau minimnya ketidaktahuan mereka mengenai bekal apa-apa saja yang harus dipersiapkan untuk mengikuti tes TNI.
Awalnya, dirinya melihat banyak antusias anak-anak muda Dharmasraya meminta SKCK dan mendatangi Koramil untuk mengikuti tes TNI, disana dirinya melihar potensi anak-anak yang bisa mengikuti tes. Melihat banyak nya antusias anak-anak muda Dharmasraya dirinya membuka diri dan meminta mereka untuk dibina di Koramil jadi calon TNI.
“Kita kasihan melihat anak-anak Dharmasraya sudah jauh-jauh ke Padang untuk ikut tes, baru tes administrasi sudah banyak yang gagal. Untuk itu kita lakukan pembinaan di Koramil. Disini selain membina anak-anak juga dilakukan pembekalan fisik dan mental, idiologi, fisikologi, dan kesehatan, sehingga mereka betul-betul siap untuk mengikuti tes TNI nantinya,” kata Mayor Caj (K) Tuti Andayani.
Tentu persyaratan lain juga harus dipersiapkan, menjadi warga negara Indonesia (WNI) yang baik, berbadan sehat yang ditentukan dengan cek kesehatan, ijazah SLTA sederajat, SKCK, KTP, KK, Pas Poto, Surat Kelakuan Bersih Diri (SKBD) yang di keluarkan oleh Koramil masing-masing, sambungnya.
Danramil 03/Pulau Punjung Kodim 0310/SSD Mayor Caj (K) Tuti Andayani juga mematahkan pendapat bahwa masuk TNI harus memiliki banyak uang dan ada orang dalam.
“Mohon maaf saja, saya patahkan pendapat masuk TNI harus banyak uang dan harus ada orang dalam. Itu sudah banyak dibuktikan. Banyak anak-anak binaan kita lulus jadi TNI yang background keluarga nya kurang mampu. Sudah ada 32 orang yang lulus tanpa sedikitpun mengeluarkan uang. Kecuali biaya kontrol, transportasi, karena kami koramil belum bisa memberikan itu,” tegas perempuan pertama menjadi Danramil job Mayor di Wilayah Kodam I/BB itu.
Bahkan dirinya mengakui juga ikut memfasilitasi anak-anak yang tes di Padang memakai rumah dinas nya agar bisa menghemat biaya orang tua. “Pertama kali yang dibina di Koramil itu berjumlah tujuh orang, bahkan mereka ikut tes ke pusat pada tahun 2019, dari tujuh orang itu lulus empat orang, itu kan sudah Alhamdulillah sekali,” tuturnya dengan penuh rasa syukur.
“Jadi pembinaan ini tidak terputus sampai sekarang, jika memang betul-betul ada niat masuk TNI juga harus membawa orang tua nya ke Koramil, sebab pembinaan ini tidak hanya cukup disini tapi juga dibutuhkan peran orang tua untuk mengontrol dan memberi motivasi,” imbuhnya.
Tidak hanya kepada anak-anak binaan, Mayor Caj (K) Tuti Andayani juga menyampaikan pesan kepada orang tua bahwa alur masuk TNI tidak ada istilah banyak uang dan orang dalam. Tapi dirinya meminta orang tua agar mengiklaskan anak-anak mereka mengikuti tes TNI dan meminta doa agar diberikan yang terbaik oleh Allah.
“Jangan pernah sekali-kali mematahkan keinginan anak, usahakan anak selalu berfikir positif dan selalu berikan motivasi bahwa dirinya bisa. Ada juga sebagian anak yang hanya ikut-ikut teman atau dipaksa orang tua, yang seperti itu langsung kami suruh pulang. Sebab yang membuat seseorang sukses itu niat, selain itu juga dibutuhkan tekad yang kuat,” tegasnya.
(Yanti)