Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi mengingatkan agar pelaksanaan MTQN tingkat provinsi ke-39 di Kota Padang Panjang harus dijadikan sebagai pembelajaran akhlak untuk diimplementasikan dalam kehidupan, tidak hanya sebagai sebuah ceremonial saja.
“Kita jangan hanya terjebak dalam ceremonial saja tetapi juga harus berlomba dalam kehidupan sehari-hari sebagai yang terbaik dalam pengamalan Al-quran,” katanya dalam pembukaan MTQN tingkat Provinsi ke-39 di Padang Panjang, Sabtu malam (13/11/2021).
Ia mengatakan tujuan MTQ untuk mewujudkan SDM yang unggul, profesional, Qurani untuk Indonesia maju harus benar-benar bisa dicapai, tidak hanya berpatokan kepada prestasi semata.
Pada pelaksanaan MTQN kali ini, ia bersyukur seluruh kafilah dari 19 kabupaten dan kota bisa berpartisipasi selama 12-19 November 2021. Hal itu menunjukkan bukti keseriusan dari semua pihak untuk membumikan Al-quran di Sumbar.
Al-quran mengajar kan tentang nilai kehidupan mana yang baik dan buruk, yang harus diteldani. Kita mengajak merefleksi untuk membangun akhlak dan peradaban dengan membaca, mempelajari dan mengamalkan serta mendakwahkan Al-quran.
“Kita berharap pelaksanaan MTQ bisa meningkatkan peradaban yang tinggi pada generasi selanjutnya, membawa pemikiran sempit pada pemikiran terbuka yang maju sehingga melahirkan generasi yang memiliki kecerdasan spiritual, sosial dan moral sebagai modal untuk membangun bangsa negara dan agama,” katanya.
Ia mengatakan ada beberapa nilai yang bisa diteladani dalam Al-quran di antaranya nilai persatuan (Ali-Imran 103) untuk membangun daerah nusa dan bangsa yang harus kita jaga, nilai kepedulian, nilai kerja keras, nilai kerja cerdas, nilai keikhlasan, dan nilai ketuntasan.
Pada kesempatan itu ia juga mengucapkan terima kasih kepada Dirjen Bimas Islam, dewan hakim dan Wali Kota Padang Panjang dan jajaran yang telah mempersiapkan segala sesuatu sebagai tuan rumah.
Ketua LPTQ Sumbar, Audy Joinaldy mengatakan dari awal pelaksanaan MTQ hingga saat ini banyak perkembangan yang terjadi baik dari segi cabang dan sistem penilaian.
Perkembangan yang terbaru adalah sistem pedaftaran menggunakan aplikasi e-MTQ yang telah dimulai sejak 2017 yang lebih memudahkan kafilah sekaligus lebih transparan dan akurat. Siapapun yang mencoba manipulasi akan tertolak oleh sistem.
MTQN tingkat provinsi ke-39 di Padang Panjang diikuti oleh 1.159 orang peserta, official dan dewan hakim 240 orang dan didukung operator IT.
“Ini sekaligus bisa menjadi evaluasi pembinaan kita terhadap generasi muda. Jika gagal, maka dalam pelaksanaan MTQ akan susah untuk mencari kafilah mewakili daerah,” katanya.
Wali Kota Padang Panjang Fadli Amran mengatakan pelaksanan MTQ di daerah itu semakin mentasbihkan julukan daerah sebagai Kota Serambi Mekah. Apalagi melihat antusiasme masyarakat yang sangat luar biasa.
“Sejak dulu padang Panjang terkenal dengan lembaga pendidikan Islam. MTQ semakin mengukuhkan Padang Panjang sebagai Kota Serambi Mekah,” katanya.
Palaksanaan MTQ tersebut tetap menjaga penerapan protokol kesehatan. Didukung pula oleh fakta bahwa 87 persen warga padang Panjang sudah tervaksinasi.
“Kita juga lakukan rapid antigen bagi seluruh kontingen yang hadir,” ujarnya.
Sementara itu Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama RI, Prof. Kamarudin Amir saat membuka secara resmi TWN tingkat provinsi ke-39 di Padang Panjang mengapresiasi pemerintah daerah yang dinilai telah mampu memberikan pembinaan terhadap generasi muda berdasarkan Al-quran.
“Atas nama Dirjen Bimas Islam dan Ketua Umum LPTQ Nasional saya bangga atas pelaksanaan MTQN ke-39 di Padang Panjang ini,” katanya.
Ia mengungkapkan Pemerintah Indonesia memiliki kerjasama dengan negara UEA untuk mengirimkan 200 imam yang hafiz 30 juz Al-quran dan bisa berbahasa arab ke UEA. Imam ini akan mengisi masjid di seluruh kota di UEA.
“Kami harapkan peserta dari MTQ ini bisa menjadi salah satu imam yang diberangkatkan ke UEA,” ujarnya.
(Red/ADPIM SUMBAR)