Sekretaris Daerah Pesisir Selatan, Mawardi Roska, melakukan launcing penggunaan QRIS (Quick Respons Indonesia Standard) bagi pedagang pasar rakyat yang tergabung dalam Persatuan Pedagang Sejahtera (PPS) di halaman kantor bupati setempat, Senin (25/10).
Sekda Mawardi Roska dalam sambutannya mengatakan, ke depan penggunaan QRIS akan terus digerakkan seiring kemajuan teknologi di dunia yang serba digital ini.
“Ya, nanti pedagang dan pembeli tidak lagi menerima uang tunai, semua transaksi dilakukan secara non-tunai. Jadi meskipun tidak membawa uang, pembeli tetap bisa bertransaksi,” katanya.
Hal itu, lanjutnya, merupakan sebuah terobosan bagi pedagang pasar dalam rangka mengikuti perkembangan zaman.
“Khususnya UMKM dan pedagang di pasar rakyat di Kabupaten Pesisir Selatan mengalami tekanan akibat Covid 19. Upaya membangkitkan usaha UMKM dan pedagang tersebut perlu berbagai strategi, salah satunya melalui sistim pembayaran,” tuturnya.
Untuk itu, Bank Indonesia sebagai otoritas sistem pembayaran hadir untuk merancang dan menetapkan standarisasi sistem pembayaran berbasis QRIS.
“Adapun kelebihan dan manfaat QRIS tersebut adalah efisiensi dan praktis, tidak repot dengan uang kembalian, mengurangi resiko uang palsu, aman, memudahkan pembukuan, murah dan universal,” sebutnya.
Selain itu sekda, berharap aparatur juga harus mampu mensikapi kemajuan teknologi itu, dan jangan sampai kalah bersaing dengan dunia usaha.
Dalam hal ini, aparatur daerah harus cerdas melihat kondisi saat ini. Nanti tanda tangan pejabat juga juga digital.
Sementara itu Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Perdagangan dan Perindustrian Pesisir Selatan, Azral mengatakan, pihaknya menangkap peluang tersebut dengan mengajukan permohonan bantuan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) bagi penerima manfaat, khususnya Persatuan Pedagang Sejahtera (PPS).
Disebutkan, PPS yang berdiri sejak tahun 2017 itu memiliki keanggotaan sebanyak 80 orang yang terdiri dari pedagang Pasar Kambang, Surantih, Labuhan dan Balai Selasa.
Program itu berupa bantuan sarana dan prasarana perdagangan, antara lain, plang merk pedagang sebesar Rp 30 juta, pajangan/etalase dagang Rp 22,5 juta, jaringan Wifi dan penguat sinyal Rp 20 juta, trolly pengangkut barang Rp 9 juta dan wastafel portable Rp 3 juta. Total bantuan PSBI itu sebesar Rp 84,5 juta.
“Bank Indonesia telah menerjunkan secara langsung Generasi Bank Indonesia (GenBI) untuk sosialisasi dan pengawasan PSBI tersebut. Dalam hal ini, Bank Indonesia menunjuk Bank Nagari Cabang Painan untuk aktivasi fasilitas QRIS dan berperan sebagai pendamping PSBI tersebut,” ungkapnya. ****