Di daerah Kota Solok, bencana bukan menjadi isu yang utama, dikarenakan kondisi geografis yang lebih baik bila dibandingkan dengan daerah sekitarnya. Potensi bencana yang dihadapi adalah banjir, tanah longsor, kebakaran hutan dan lahan. Selain itu, Kota Solok juga berada pada jalur patahan semangka yang sewaktu–waktu dapat saja terjadi gempa bumi.
Mengenai hal itu, guna membentuk Kota Solok yang tangguh dalam menghadapi bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Solok melaksanakan kegiatan sosialisasi Kelurahan Tangguh Bencana (KTB), yang bertempat di aula Kantor BPBD, Kamis (21/10/2021).
Kegiatan ini dihadiri oleh 50 orang peserta dari 5 Kelurahan di Kota Solok, yaitu Kelurahan Simpang Rumbio, Koto Panjang, IX Korong, Tanah Garam, dan Aro IV Korong.
Kasi Rehabilitasi dan Rekonstruksi Adel Wiratama mengatakan, melalui kegiatan sosialisasi ini juga diharapkan terbentuknya kelurahan yang tangguh akan bencana.
Narasumber dalam kegiatan ini merupakan Guru Besar dari Universitas Andalas Prof. Abdul Hakam, MT, PhD dan Plt. Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Prov. Sumatera Barat, Indraveri, M.Kes.
Indraveri mengatakan, bencana merupakan urusan kita semua. Untuk itu, melalui kegiatan ini diharapkan setiap kelurahan mampu untuk melakukan penanggulangan bencana, siap dan tangguh dalam menghadapi bencana yang bisa datang kapan saja.
Kegiatan sosialisasi Kelurahan Tangguh Bencana ini bertujuan agar terciptanya masyarakat Kota Solok yang tangguh akan bencana, melindungi masyarakat di kawasan rawan bahaya dari dampak-dampak yang merugikan, meningkatkan peran serta masyarakat khususnya kelompok rentan dalam pengelolaan sumber daya untuk mengurangi risiko bencana.
(gra)