Proses belajar tatap muka di sekolah-sekolah yang ada di Dharmasraya sudah mendapat persetujuan pemerintah setempat dengan catatan tetap mematuhi protokol kesehatan dan dipastikan sudah melakan vaksinasi.
Selain itu saat ini Dharmasraya juga telah berstatus PPKM level 3 artinya sekolah sudah siap untuk pelaksanaan tatap muka dengan catatan pendidik, tenaga pendidik, dan pegawai di sekolah tersebut wajib divaksinasi untuk memperkecil penularan Covid-19.
Sejumlah guru honorer di MTs Muhammadiyah Pulau Punjung Dharmasraya yang tidak bisa divaksinasi dengan alasan kesehatan terpaksa belum bisa melakukan proses belajar mengajar tatap muka, guru honerer tersebut diminta tetap mengajar secara daring atau pembelajaran jarak jauh.
Dari informasi yang Topsumbar.co.id dapatkan, ada sepuluh orang guru yang tidak melakukan vaksinasi, guru-guru tersebut mengajar secara daring terhitung dari tanggal 13 September 2021 lalu hingga sekarang.
“Kami yang tidak vaksin diberi surat oleh pihak sekolah terhitung tanggal itu tidak bisa melakukan pembelajaran tatap muka melainkan secara jarak jauh,” ungkap nya pada media, Rabu (27/10/2021).
Juga diakui nya, satu minggu setelah pembelajaran jarak jauh ditetapkan oleh pihak sekolah. Sampai saat ini sejumlah guru honorer yang tidak melakun vaksin tidak tahu apa status mereka, sebab semua tugas selama pembelajaran jarak jauh sudah diserahkan pihak sekolah kepada guru yang serumpun, dengan kata lain guru yang mata pelajarannya sama dan telah menjalani vaksinasi.
“Sudah akhir bulan ini, gaji dan insentif saya belum saya terima, biasanya gaji dan insentif selalu diawal bulan, sementara para guru yang lain telah menerima gaji dan insentif mereka,” ungkap salah seorang guru honorer yang mengajar secara daring.
Terpisah, Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah Pulau Punjung Dharmasraya, Irma Mafdawati S. Ag ketika dijumpai di kantornya Selasa (26/10/2021) membenarkan bahwa ada sejumlah guru yang masih mengajar secara jarak jauh karena belum divaksin.
“Alhamdulillah sekolah kami 95 persen sudah vaksin, terdiri dari semua murid dan 22 orang tenaga pengajar termasuk TU, namun ada beberapa murid dan guru tidak divaksin karena ada riwayat berpenyakit, untuk itu bagi para guru yang tidak vaksin melakukan daring dulu sampai mereka menyerahkan surat rekomendasi dari pihak dokter,” terang kepala sekolah.
Dirinya mengaku juga telah memberitahukan kepada para guru yang tidak divaksin supaya sesegera mungkin membawa surat rekomendasi dari dokter sebagai syarat bisa tatap muka kembali.
“Kita sudah memberitahu kepada guru yang tidak ikut vaksin melalui surat, komunikasi lewat telepon juga untuk membawa surat rekomendasi dari dokter agar bisa tatap muka kembali,” katanya.
(Yanti)