Gubernur Sumbar Minta Orang Tua Jangan Tinggalkan Generasi Yang Lemah

Gubernur Sumatera Barat Buya H. Mahyeldi Asharullah menghadiri Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Taqwa Muhammadiyah Sitalang Kecamatan Ampek Nagari, Kabupaten Agam, Jum’at (22/10/2021).

Pada kesempatan itu Gubernur Sumbar mengingatkan para orang tua agar jangan sampai meninggalkan generasi keturunan dalam keadaan lemah. Hal ini sesuai dengan pesan Allah dalam Al Quran dalam Surat An-Nisa (9).

“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.”

Bacaan Lainnya

Buya Mahyeldi mengatakan bahwa ayat ini adalah peringatan terhadap kalangan orang tua untuk menunaikan tanggung jawab kepada anaknya. Orang tua adalah pilar dan penanggung jawab utama pendidikan anak. Keluarga adalah Al-Madrasah Al-Uula (sekolah pertama dan utama). Orang tua khususnya Ibu adalah guru utama dalam mendidik anak dalam keluarga.

Adapun “Lemah” yang dimaksud Buya adalah Lemah Aqidah, Lemah Ibadah, Lemah Ilmu dan Lemah Ekonomi. Hal ini yang akan membuat umat Islam mudah jatuh dan hilang keyakinannya terhadap Allah SWT.

“Untuk itu, orang tua harus bisa berikan pendidikan agama, keyakinan dan bekerja keras menyiapkan jalan penghidupan yang layak,” ujarnya.

Terkait keempat lemah itu, Buya Mahyeldi menjelaskan, Lemah Aqidah yaitu keyakinan bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan, tidak ada Tuhan selain Dia. Dan keyakinan inilah yang tidak boleh lemah pada generasi muda.

“Apabila lemah mereka melakukan perbuatan syirik. Karena syirik itu adalah lawan daripada akidah Islam yang tauhid. Perbuat syirik merupakan dosa besar, jangan sampai kita masuk ke dalamnya,” katanya.

Lemah Ibadah yaitu tidak melakukan shalat, dzikir, qira’atul quran dan lain sebagainya. Maka generasi kita tidak boleh lemah yaitu malas untuk ibadah.

Kemudian untuk Lemah Ilmu (pengetahuan) merupakan jalan manusia untuk bisa berkembang dalam menapaki kehidupan di dunia ini. Tanpa ilmu manusia akan sangat sulit menjalani hidup dan kehidupan, bahkan bisa dikatakan hidup miskin dan terbelakang.

“Karena dunia harus didapat dengan ilmu, akhirat harus diraih pula dengan ilmu. Untuk mendapatkan keduanya diperlukan pula ilmu. Nah, jika generasi kita tidak dibekali dengan ilmu, maka mereka akan tertinggal peradapan dunia dan jauh dari akhirat.

Selanjutnya Lemah Ekonomi yaitu, ekonomi sangat erat hubungannya dengan kepemilikan harta dan kekayaan serta usaha kerja. Kuat di sini adalah kuat secara ketahanan perekonomian manusia itu sendiri. Jangan sampai generasi yang jatuh miskin karena menggantungkan hidupnya dari belas kasih orang lain, tidak mandiri dan berdikari dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.

“Karena orang mukmin yang kuat lebih dicintai Allah dari mukmin yang lemah”. Demikian Hadist Nabi Saw. Tapi, apakah warisan harta saja sudah cukup? Tentu saja tidak,” tuturnya.

Gubernur tekankan, warisan yang lebih utama adalah iman (aqidah yang kuat), ilmu pengetahuan, ketaatan beribadah dan akhlak karimah.

“Jika demikian, jangan sampai kita meninggalkan generasi yang lemah, yakni lemah ekonomi, iman (aqidah), ilmu pengetahuan dan akhlak mulia,” jelasnya.

Hadir dalam acara tersebut Ketua Komisi II DPRD Agam Rizki Abdillah Fadhal, S.TP, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Agam Drs. Isra, M,Pd, Camat Ampek Nagari Roza Syafdefiianti, S.STP, M.Sc, Wali Nagari Sitalang, niniak mamak, cadiak pandai, bundo kanduang dan tokoh masyarakat Sitalang.

(Red/ADPIM SUMBAR)

Pos terkait