oleh: Adpi Gunawan, S.ST
Sekilas tak ada yang istimewa dari laki-laki usia 52 tahun yang sehari-harinya berprofesi sebagai petani ini. Firdaus namanya, biasa dipanggil Bujang, meski tak lagi muda ia tetap saja dipanggil Bujang. Kebanyakan orang di kampungnya, Nagari Koto Baru, yang juga lokasi pelaksanaan IPDMIP (Integrated Participatory Development Management of Irrigation Project) di Kecamatan IV Nagari, Kabupaten Sijunjung, lebih sering memanggilnya Jang Firdaus.
Masih tentang Jang Firdaus, penulis mengenalnya baru setahun yang lalu, saat pertama kali bertugas di kecamatan tempat beliau berdomisili, tapi namanya telah mengudara (katakanlah demikian) sejak bertahun-tahun yang lalu. Bagaimana tidak, karena memang Jang Firdaus telah mengabdikan diri sekaligus pilihan hidupnya menjadi seorang petani telah puluhan tahun.
“Semenjak kelembagaan penyuluh pertanian berada di Kantor Camat saya sudah ditunjuk menjadi ketua kelompoktani, sampai sekarang,” ujarnya saat penulis kunjungi pekan lalu. Jang Firdaus tercatat sebagai Ketua Keltan (Kelompoktani) Paningkuan, Nagari Koto Baru, Kecamatan IV Nagari, Kabupaten Sijunjung sekaligus kelompoktani pelaksana IPDMIP pada tahun 2019.
Pada tahun 2019 tersebut dilaksanakan SL (Sekolah Lapang) komoditas padi sawah di lokasi IPDMIP Keltan Paningkuan yang difasilitasi oleh Siska Kurniawati selaku Staf Lapangan IPDMIP. Melalui SL IPDMIP inilah disampaikan materi tentang agribisnis padi sawah, mulai dari hulu sampai ke hilirnya. Tapi yang paling berkesan bagi Jang Firdaus yaitu tentang sistem tanam jajar legowo.
“Semenjak mengikuti SL tersebut, sampai sekarang saya selalu menerapkan jajar legowo pada tanaman padi sawah” demikian Jang Firdaus berkisah di atas pondoknya yang berlokasi di lahan cabai, jumlah tanaman cabainya itu adalah 135 batang dikalikan 15 bedengan sehingga menjadi 2.025 batang. Pada tahun 2021 ini Jang Firdaus dipercaya juga bersama keltannya sebagai pelaksana kegiatan cabai merah yang luasnya mencapai 5 hektar.
Satu hal yang menarik dari Jang Firdaus adalah kemampuannya berinovasi, melalui penerapan sistem tanam jajar legowo pada tanaman padi sawah di lokasi IPDMIP, beliau telah melaksanakan mina padi seluas 0,25 hektar. Tahun 2020 lalu Jang Firdaus memperoleh ProLiga (Produksi Lipat Ganda), padinya panen, ikan juga panen. Dan hal ini telah disampaikannya saat Zoom Meeting dengan Ibu Pamela dari BPPSDMP (Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian) awal tahun 2021 lalu.
Di samping ketua keltan, Jang Firdaus juga mendapat kepercayaan oleh Bupati Sijunjung, yang dibuktikan dengan SK (Surat Keputusan) untuk menjadi PPS (Penyuluh Pertanian Swadaya) di Nagari Koto Baru, Kecamatan IV Nagari, Kabupaten Sijunjung dan penyerahan SKnya dilakukan oleh Camat IV Nagari.
Menjadi seorang PPS adalah pengabdian yang luar biasa, Jang Firdaus di samping mengurus usaha sendiri, mengurus keltan juga harus memotivasi petani dan keltan lainnya di Nagari Koto Baru tanpa ada imbalan gaji. Bahkan sampai sekarang pun Jang Firdaus masih tercatat sebagai KTNA (Kontak Tani Nelayan Andalan).
Ayah dari 5 orang anak serta kakek dari 2 orang cucu ini, tak hanya fokus pada budidaya padi, tetapi juga mengusahakan berbagai jenis komoditas, antara lain alpukat 300 batang, durian, pisang batu, ubi kayu, pisang buai, terung, kebun karet 2 hektar, ternak sapi, dan rencananya juga akan beternak ayam buras pada lahan yang merupakan lahan eks tambang yang telah dilakukan reklamasi secara swadaya.
Pada sub sektor tanaman pangan, di samping pembudidaya padi sawah, Jang Firdaus juga mencoba peruntungan menjadi pedagang gabah, namun sekarang profesi itu telah ditinggalkannya, beliau juga pernah menjadi salah satu penangkar benih. Berkat usahanya ini telah mengantarkannya menjadi Ketua KEP (Kelembagaan Ekonomi Petani) Lampai Kuning.
Ketika mengikuti SL IPDMIP telah banyak pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh Jang Firdaus, antara lain mengenai pembuatan pestisida nabati dan pengaturan pemupukan, di samping sistem tanam jajar legowo tentunya.
Juara 1 Adikarya Pangan Nusantara tingkat Kabupaten Sijunjung juga pernah diraihnya pada tahun 2017, kemudian pada tahun 2020 KEP Lampai Kuning juga telah memperoleh Juara 2 tingkat Kabupaten Sijunjung.
Pada saat mengunjunginya di pondok ladang, lokasi tanaman cabai merah yang berlokasi dipinggir Batang Palangki itu, beberapa kali HPnya berdering, rupanya beliau harus segera berangkat karena setelah shalat Dzuhur akan mengikuti agenda Komite Sekolah. Pertemuan singkat nan bermakna inipun harus segera diakhiri.
Barangkali inovasi dan teknologi yang disampaikan Riana Nurmita Pardanti selaku PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan) Nagari Koto Baru kepada Jang Firdaus belum banyak yang kami kutip informasinya, suatu saat kami akan berkunjung lagi ke tempat Jang Firdaus si Petani Teladan IPDMIP asal Kecamatan IV Nagari yang akan berlaga di tingkat Kabupaten Sijunjung.
(Penulis adalah Penyuluh Pertanian Muda)