Berbagai upaya terus dilakukan rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan kepada masyarakat.
Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy berikan apresiasi RSUD Solok Selatan (Solsel) telah melakukan terobosan baru untuk layanan kesehatan bagi pasien hemodialisa (HD) atau cuci darah.
“Alhamdulillah, sekarang RSUD Solsel memiliki unit layanan hemodialisa. Ke depan kita berharap layanan hemodialisa ini akan ditambah dengan inovasi teknologi, sesuai dengan tingkat kebutuhan dan program yang ada. Sehingga nantinya akan semakin memberi kenyamanan bagi pasien yang akan cuci darah,” kata Audy Joinaldy usai meninjau beberapa fasilitas baru yang dimiliki RSUD Solsel, Minggu (22/08/2021).
Audy Joinaldy terus mendorong rumah sakit-rumah sakit milik Pemprov Sumbar untuk terus berinovasi dan menjadi center of excellence. Ini penting, karena dengan spesifikasi center of excellence di bidang-bidang tertentu, maka akan memudahkan penempatan kualifikasi SDM di RS tersebut.
“Unit hemodialisa disini dapat menampung 24 tempat tidur (bed). Sekarang sudah terisi 12 pasien, termasuk yang terpapar Covid-19,” ucap Audy.
Di masing-masing bed atau tempat tidur para pasien juga telah dipersiapkan mesin HD atau cuci darah yang masih baru. Keberadaan unit hemodialisa ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan layanan HD di RSUD Solsel.
“Kita berharap semua RS yang ada di Sumbar dengan pelayanan berbasis teknologi mampu mempermudah masyarakat yang ingin berobat, dan diharapkan semua rumah sakit menerapkan pelayanan berbasis teknologi,” ungkapnya.
Tak hanya meninjau beberapa fasilitas baru yang dimiliki RSUD Solsel. Di antaranya Laboratorium Patoloni Anatomi, Fasilitas pembuangan B3 dan tempat penyimpangan oksigen. Selain itu, Audy juga menyerahkan bantuan medis, berupa alat rapid antigen, masker medis, pakaian asmat dan obat obatan lainnya.
Sementara itu Direktur RSUD Solok Selatan, Toni Rahardian mengatakan, kebutuhan oksigen semenjak pandemi Covid-19 meningkat cukup tajam yaitu sekitar 30-45 tabung per hari sedangkan dalam kondisi normal hanya 12 tabung sehari.
“Peningkatan kebutuhan oksigen karena pasien Covid-19 butuh oksigen dalam jumlah banyak untuk isolasi,” ujar Toni.
Selain itu, untuk memenuhi kebutuhan oksigen akan ada bantuan dari PT TKA 10 ton liquid atau setara 1.000 tabung.
“Karena ini dalam bentuk liquid, harus dikonversikan lagi ke oksigen dan sudah ada kerja sama dengan vendor untuk mengolahnya,” sebutnya.
Turut hadir pada acara peresmian tersebut, antara lain Bupati Solsel Khairunnas, Wakil Bupati Solsel Yulian Evi, Ketua DPRD Solsel Zigo Roland, Kadis Kesehatan Sumbar dan Kadis Lingkungan Hidup.
(Red/ADPIM SUMBAR)