Meski tengah berjibaku menghadapi pandemi COVID-19, ekspor Pertanian Sumbar pada tahun 2021 ini secara umum terus alami peningkatan.
Hal ini tampak pada Indikator capaian kinerja yang disampaikan pada pelepasan ekspor 34.777 Ton komoditas pertanian Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) senilai 383,8 Milyar Rupiah ke 8 negara di Auditorium Gubernur, Sabtu (14/08/2021)..
Dihadiri oleh Gubernur Mahyeldi, Wakil Ketua DPRD Suwirpen Suib, dan Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Iswan Haryanto, acara pelepasan ekspor diisi dengan audiensi bersama Bupati dan Walikota se-Sumbar, Forkompimda Sumbar, serta 8 perwakilan eksportir pemegang sertifikat phytosanitary pertanian.
Membuka acara, Gubernur Mahyeldi menyampaikan rasa syukur berikut proyeksi ke depan atas peningkatan nilai ekspor pada semester pertama tahun 2021 ini.
“Alhamdulillah kebijakan yang kita ambil dalam visi misi di 2021, untuk pertanian bukan hanya konsumsi dalam negeri tapi juga untuk kita ekspor,” ungkap Buya Mahyeldi dilansir Topsumbar.co.id dari Diskominfotik Sumbar.
“Ke depan insya Allah kita akan tingkatkan lagi dan semakin fokus juga pada sektor hilirisasi produk-produk pertanian ini,” lanjutnya.
Buya Mahyeldi juga menyatakan akan mendorong konektivitas jalur pengiriman barang menuju Teluk Bayur terutama untuk memperlancar kebutuhan ekspor wilayah barat, pula dengan peningkatan komoditi yang dibutuhkan.
“Teluk Bayur merupakan pelabuhan terbesar di Barat, untuk itu perlu kita perhatikan konektivitasnya, juga komoditi baru apa saja yang bisa kita ekspor ke negara-negara di Samudra Hindia” tambah mantan Walikota Padang ini.
Dalam audiensi yang dilakukan bersama eksportir itu, Kepala Balai Karantina Pertanian Iswan Haryanto menyampaikan, tercatat pada periode Januari-Juli 2021 capaian total nilai ekspor pertanian meningkat hingga 61 persen, dengan penambahan tujuh komoditi ekspor baru yang dikirim ke 103 negara.
“Salah satu Indikator program tiga kali lipat ekspor itu, baik dari segi jumlah, frekuensi, jenis, eksportir dan negara tujuan meningkat. Alhamdulillah semua ada di Sumatera Barat,” ungkap Iswan.
Iswan melanjutkan tahun ini penambahan komoditas baru kita diantaranya, jengkol, petai, lamtoronggung, kecombrang, durian, daun pepaya dan kemiri. Sementara negara-negara tujuan ekspor baru yaitu Jepang, Perancis dan Belanda.
Pada kesempatan itu juga para eksportir menyampaikan aspirasi dan meminta dukungan pemerintah daerah serta DPRD untuk peningkatan volume ekspor dan komoditas baru.
(AL/Kmnftik)