Kajian Jumat Oleh: Amri Zakar Mangkuto Malin, SH, M.Kn
Assalamualaikum wr wb
Pembaca yang budiman
Suatu fenomena saat ini, selama pandemi virus corona, masjid dan musalla diberbagai tempat banyak yang tidak ada jemaahnya, bahkan sepi dari azan, sepi dari kegiatan sholat berjemaah.
Pada kesempatan ini kita akan mengkaji fungsi masjid bagi orang beriman, yaitu sebagai tempat ibadah,menyembah Alloh SWT, selain itu adalah sebagai benteng bagi orang beriman dari semua hal-hal yang membahayakan dan mengancam keselamatan jiwa dan raga.
Sebab di masjid itu orang beirman lebih dekat kepada Alloh SWT dibandingkan tempat lain, sehingga campur tangan Alloh SWT atas keberadaan seseorang dimasjid sangat besar dan di dalam masjid orang beriman dinaungi para malaikat dan rahmat Alloh, InsyaAlloh dapat sebagai antibody dari serangan virus dan bahaya.
INILAH FUNGSI MASJID DI PERMUKAAN BUMI YANG BERBEDA DENGAN RUMAH/BANGUNAN TEMPAT TINGGAL DAN KANTOR.
Bertasbih menyebut nama Allah petang dan pagi untuk mendirikan sholat. Baik sholat sendiri maupun berjemaah.
“Bertasbihlah kepada Allah di masjid-masjid yang telah diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut nama-Nya di dalamnya pada waktu pagi dan petang, orang-orang yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual-beli, atau aktivitas apapun dan mengingat Allah, dan (dari) mendirikan shalat, membayarkan zakat, mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi guncang.” (QS. An-Nur: 36-37)
MASJID TEMPAT MENYEMBAH DAN MENGABDI PADA ALLOH SWT
“Sesungguhnya masjid-masjid itu adalah milik Allah, karena janganlah menyembah selain Allah sesuatu pun.” (QS Al-Jin: 18)
MASJID SEBAGAI TEMPAT BERTAUBAT DAN MENSUCIKAN DIRI MAKA YANG MEMASUKI MASJID SUCI DARI HADAST DAN NAJIS TERMASUK VIRUS,ATAS KEHENDAK ALLOH SWT.
Rasululullah shallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Telah dijadikan untukku (dan untuk umatku) bumi sebagai masjid dan sarana penyucian diri.” (HR Bukhari dan Muslim melalui Jabir bin Abdullah).
MASJID WADAH DAN MEDIA HADIRNYA PERTOLONGAN ALLOH KEPADA MANUSIA.DAN ITU DIJAMIN OLEH ALLOH SWT.
Rasulullah SAW bersabda:
Masjid itu adalah rumah setiap orang yang bertaqwa. Allah memberi jaminan kepada orang yang menganggap masjid sebagai rumahnya, bahwa ia akan diberi ketenangan dan rahmat serta kemampuan untuk melintasi shiratal mustaqim menuju keridhaan Allah, yakni surga (HR. Thabrani dan Bazzar dari Abud Darda RA).
SENANTIASA BERBAHAGIA ORANG YANG SEDANG MENUJU KE MASJID
Rasulullah SAW bersabda:
Berbahagialah orang-orang yang banyak berjalan ke masjid dalam kegelapan, mereka meraih cahaya yang sempurna pada hari kiamat (HR. Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah dan Hakim).
MASJID TEMPAT BERNAUNG DAN BERLINDUNG DARI BAHAYA APAPUN
Rasulullah SAW bersabda:
Ada tujuh golongan orang yang akan dinaungi Allah yang pada hari itu tidak ada naungan kecuali dari Allah: …seseorang yang hatinya selalu terpaut dengan masjid ketika ia keluar hingga kembali kepadanya (HR. Bukhari dan Muslim).
ORANG YANG MENUJU MASJID SAAT ADA RINTANGAN,ITULAH ORANG YANG BENAR IMANNYA
Rasulullah SAW bersabda:
Apabila kamu sekalian melihat seseorang biasa ke masjid, maka saksikanlah bahwa ia benar-benar beriman (HR. Tirmidzi dari Abu Sa’id Al Khudri).
Ketika seseorang tetap beribadah dimasjid, jika ajalnya tiba sungguh beruntung, karena tidak dicatat sebagai orang yang meninggalkan salat dimasjid. Karena ketika seseorang meninggal ada 3 perkara yang mengiringi, termasuk yang meninggal pada masa pandemi COVID-19,, yaitu:
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Yang mengikuti mayit sampai ke kubur ada tiga, dua akan kembali dan satu tetap bersamanya di kubur. Yang mengikutinya adalah keluarga, harta dan amalnya. Yang kembali adalah keluarga dan hartanya. Sedangkan yang tetap bersamanya di kubur adalah amalnya.” (HR. Bukhari, DAN Muslim).
Maka dengan beribadah dimasjid, pertolongan Alloh dekat, dan membawa rahmat bagi masyarakat dan suatu negeri yang masjidnya dimakmurkan dengan ibadah kepada Alloh. Karena setiap orang yang memasuki masjid WAJIB SUCI, dari hadast dan najis, sehingga rahmat Alloh dekat kepada kesucian, dan Alloh berfirman pada surat Al-Baqarah ayat 222 yang artinya: … “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.”
Serta bagian dari keimanan, sebagaimana hadist rasuullah saw:”Bersuci (thaharah) itu sebagian daripada iman.” (HR. Ahmad, Muslim, dan Tirmidzi).
Bahkan pada surat at-Tawbah ayat18 , Allah SWT. berfirman, yang artinya;
“Sesungguhnya hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, Maka merekalah orang-orang yang diharapkan Termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk”.
Dengan demikian, tidak ada makhluk yang diatkuti oleh orang beriman ketika beribadah ke masjid selain Alloh, termasuk takut akan bahaya mati sekalipun. Karena kematian itu akan datang jika tiba waktunya.
Untuk menjadi tambahan iman, bagi yang belum memahami keutamaan beribadah di masjid, sebagaimana disebut dalam hadist Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwa Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Shalat di masjidku ini lebih utama daripada seribu (kali) shalat di masjid lain kecuali Masjidil haram.[ HR. Al-Bukhâri dan Muslim).
Yaitu ada ibadah yang utama, dengan sholat dimasjid mendapatkan amalan yang utama, seperti beribadah dimasjid nabawi Madinah, dan tentunya di masjid selain Nabawi tetap akan mendapatkan keutamaan ibadah di masjid.
Dalam riwayat lain dari Jabir bin ‘Abdillah Radhiyallahu anhu Rasulullah bersabda:
Dan shalat di Masjidil haram seratus seribu (kali) lebih utama daripada shalat di masjid lain (HR Ahmad dan Ibnu Mâjah).
Tentu ada orang yang menghalangi beribadah ke masjid dan memakmurkan masjid? Yaitu orang munafik, yang mana menghalangi orang ke masjid dengan melakukan kegiatan-kegiatan/pekerjaan pada waktu sholat, dan bahkan mereka membangun masjid, tetapi untuk tujuan selain karena Alloh, sehingga masjid tersebut menjadi sengketa dan persoalan ditengah tengah umat.
Masalah tersebut bisa berupa sengketa lahan pembangunan masjid, dan bisa juga sengketa untuk memakmurkan masjid, seperti adanya jemaah tidak bebas menjalankan ibadah di dalamnya, pengurus yang tidak memahami ketentuan ibadah di masjid, iman dan khatib yang tidak menerapkan ketentuan ibadah dengan baik karena perbedaan paham dll.
Sehingga menimbulkan permasalahan kepada umat, yang semestinya dimasjid kaumuslimin nyaman dan tenang beribadha kepada Alloh SWT.
Sebagaimana firman Alloh SWT.
Dan (di antara orang-orang munafik itu) ada orang-orang yang mendirikan masjid untuk menimbulkan kemudaratan (pada orang-orang mukmin) dan karena kekafiran(nya), dan untuk memecah belah antara orang-orang mukmin serta menunggu kedatangan orang-orang yang telah memerangi Allah dan Rasul-Nya sejak dahulu. Mereka sesungguhnya bersumpah, “Kami tidak menghendaki selain kebaikan.” Dan Allah menjadi saksi bahwa sesungguhnya mereka itu adalah pendusta (dalam sumpahnya). Janganlah kamu salat dalam masjid itu selama-lamanya. Sesungguhnya masjid yang didirikan atas dasar takwa (Masjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu salat di dalamnya. Di dalamnya ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan Allah menyukai orang-orang yang bersih Surat At-Taubah, ayat 107-108.
Selain keutamaan ibadah sholat di masjid, yang berada di dalam masjid sedang membersihkan dan dan mensucikan diri dari perbuatan buruknya, sehingga siapa yang ingin dirinya terhindar dari sifat buruk dan diampuni dosanya tentu jalan satu satunya memasuki masjid dan beribadah di daamnya sesuai perintah Alloh dan rasulnya.
Dari Abu Hurairah RA berkata: Rasulullah bersabda: “Aku memiliki niatan untuk memerintahkan agar shalat ditegakkan, lalu aku perintahkan seseorang untuk mengimami manusia, kemudian aku akan pergi bersama sekelompok orang yang membawa kayu bakar, menuju kaum yang tidak melaksanakan shalat jamaah, lalu aku bakar rumah-rumah mereka dengan api.” (HR Muslim).
Rasulullah SAW bersabda: “Senantiasa seorang hamba dihitung berada di dalam shalat selama dia berada di tempat shalatnya, dia menunggu shalat berikutnya, para malaikat akan berkata: ‘Ya Allah ampunilah dia, ya Allah rahmatilah dia’, sampai hamba tersebut keluar atau berhadas (batal wudhunya).” (HR Muslim).
Rasulullah SAW bersabda:
Apabila kamu sekalian melihat seseorang biasa ke masjid, maka saksikanlah bahwa ia benar-benar beriman (HR. Tirmidzi dari Abu Sa’id Al Khudri).
Demikian Alloh dan rasul jelaskan bahwa beribadah ke masjid adalah bentuk aplikasi kebenaran keimanan seseorang, maka yang melarang sholat ke masjid atau sengaja membuat masjid menjadi terkunci dan tidak ada lagi azan, tak ada lagi jemaah maka dikuatirkan akan dicabut Rahmat kemerdekaan yaitu akan hadirnya kiamat.
“Akan datang suatu masa di mana banyak orang yang membangun masjid megah dan orang yang memakmurkannya sangat sedikit,” (HR Ibnu Khuzaimah).
“Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. At-Taubah/9 ayat 18).
NUUN WALQOLAMI WAMA YASTHURUN.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
(Sukabumi, Jumat, 27 Agustus 2021)
Penulis merupakan seorang pendakwah, dosen, penulis dan praktisi hukum.