Laboratorium Diagnostik dan Riset Terpadu Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Andalas (Unand) yang difungsikan untuk pemeriksaan sampel hasil swab tes dan PCR sejak pandemi Covid-19 melanda provinsi Sumatera Barat (Sumbar) medio April 2020 lalu, hari ini dikabarkan kekurangan anggaran untuk pengadaan barang habis pakai atau consumables.
Kabar kekurangan anggaran consumables FK Unand terungkap dan beredar di beberapa grup WhatsApp.
“Mengingat belum adanya pendanaan dari Pemrov Sumbar, maka kami mohon donasi untuk setiap pengambilan swab yang dilakukan di FK Unand untuk biaya consumables. Donasi tidak memaksa dan tidak ada ketentuan jumlah. Terima kasih,” demikian bunyi pengumuman yang tertempel di laboratorium FK Unand, dikutip Topsumbar.co.id dari beberapa WAG.
Menanggapi problem yang tengah membelit laboratorium FK Unand terkait kekurangan anggaran consumables. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar, Arry Yuswandi, Skm, Mkm, mengatakan kebutuhan anggaran laboratorium FK Unand saat ini sedang dalam proses.
“Pak Andani (Kepala Laboratorium Diagnostik dan Riset Terpadu Penyakit Inffeksi FK Unand, Red) telah mengusulkan kebutuhan anggaran laboratorium FK Unand yang usulan kebutuhan finalnya telah sampai suratnya ke kita pada 5 Juli 2021,” ujar Arry dihubungi Topsumbar.co.id , Selasa, 3 Agustus 2021 sore
Surat usulan anggaran dimaksud, sebut Arry telah di review oleh inspektorat dan saat ini sedang dalam proses penyempurnaan kelengkapan data.
“Nanti bila anggarannya telah tersedia di APBD pada pos alokasi anggaran biaya tak terduga atau BTT, tentunya siap dibayarkan,” sebut Arry sembari menyebutkan jumlah usulan kebutuhan anggaran laboratorium FK Unand lebih kurang sebesar 34 milyar rupiah.
Terakhir, menanggapi adanya keinginan para pihak untuk menggalang dana ke laboratorium FK Unand, menurut Arry hal demikian tidak ada masalah.
“Tahun 2020 lalu juga banyak pihak yang menyumbang,” pungkas Arry.
(AL)