Program Smart Entrepreneur bisa memberikan alternatif masa depan bagi lulusan Perguruan Tinggi dengan membuka usaha kreatif yang sangat memungkinkan pula membuka lapangan kerja baru sehingga mampu membantu menurunkan angka pengangguran.
“Program seperti ini sejalan dengan visi misi Sumatera Barat 2021 – 2024 menciptakan 100 ribu enterpreneur baru untuk mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi daerah,” kata Gubernur Sumbar Mahyeldi saat meluncurkan Program Smart Entrepreneur di Kampus UIN Imam Bonjol Padang, Minggu (01/08/2021)
Menurutnya munculnya banyak entrepreneur muda menjadi salah satu faktor yang bisa mendorong kemajuan suatu daerah bahkan suatu bangsa.
“Saat ini jumlah entrepreneur kita di Indonesia masih sangat kurang mungkin baru mencapai dua persen. Kita masih tertinggal dari negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura yang jumlah entrepreneur nya sudah mencapai dua digit,” ujarnya.
Karena itu ia sangat mengapresiasi kerjasama perguruan tinggi dengan berbagai pihak untuk menghadirkan program-program yang bertujuan untuk menciptakan enterpreneur muda sejak di bangku kuliah.
Dengan demikian selepas lulus dari perguruan tinggi akan banyak alternatif yang bisa dipilih untuk masa depan. Bisa bekerja mengikuti latar belakang keilmuan yang ditekuni ketika kuliah, tetapi bisa pula membuka usaha kreatif baru sehingga tidak ada lulusan perguruan tinggi yang tidak bekerja.
Dia menilai perkembangan zaman yang memasuki era digitalisasi merupakan peluang besar bagi entrepreneur muda untuk menghadirkan kreativitas dan inovasi usaha baru yang mungkin dulu sama sekali tidak terpikirkan oleh generasi sebelumnya.
Sumbar memiliki banyak potensi yang masih belum tergarap di bidang pertanian peternakan bahkan pendidikan yang bisa dijadikan ladang masa depan bagi para entrepreneur muda.
Dia mencontohkan teknologi fermentasi pakan ternak yang memungkinkan petani tidak harus intens setiap hari mencari hijauan untuk pakan. Dengan teknologi itu petani bisa menstok pakan untuk ternak sehingga memiliki waktu luang untuk pekerjaan sampingan menambah penghasilan keluarga.
Di bidang pendidikan juga terbuka peluang bagi entrepreneur muda mendirikan sekolah-sekolah yang berkualitas untuk menampung siswa siswa dari keluarga berkecukupan.
“Masyarakat Sumbar adalah masyarakat yang peduli dengan pendidikan. Bagi mereka yang memiliki pendapatan berlebih akan memilih sekolah unggul bagi anaknya. Itu adalah peluang bagi entrepreneur muda mendirikan sekolah yang memiliki banyak keunggulan,” katanya.
Sementara itu Rektor UIN Imam Bonjol, Prof. Dr. Martin Kustati, M.Pd mengatakan Program Smart Entrepreneur adalah kerjasama UIN Imam Bonjol dengan Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) dan Bank Permata.
Tujuannya untuk memberikan ilmu dan pengalaman terkait entrepreneur kepada mahasiswa terpilih sehingga memiliki bekal yang lebih baik saat lulus dari perguruan tinggi.
Ia mengatakan UIN Imam Bonjol terbuka kepada semua pihak untuk program-program yang bisa memberikan nilai lebih kepada mahasiswa seperti program smart entrepreneur.
Ia berharap ke depan juga ada program dari pemerintah daerah untuk membantu meningkatkan kualitas SDM lulusan UIN Imam Bonjol.
Ikut dalam peluncuran program itu Direktur Pendayagunaan Laznas Izi, Nana Sudiana, Direktur Human Resources PT Bank Permata, Tbk & Dewan Pengawas UPTDZ PermataBank Syari’ah, Dayan Sadikin, Wakil Rektor 3 UIN Imam Bonjol Padang, Dr. Ikhwan, S.H, M.Ag Matondang, Fasilitator Program Smart Preneur, Alam Nur, SP.
(Red/ADPIM SUMBAR)