Gubernur Sumbar Mahyeldi memberikan apresiasi tinggi kepada Lantamal II Padang yang menyelenggarakan kegiatan memasak rendang serentak di seluruh dunia sebagai bentuk dukungan untuk masuk dalam Warisan Budaya Tak Benda UNESCO.
“Ini merupakan momentum penting yang perlu kita catat, karena pertama kali dilaksanakan yang mengangkat warisan budaya dari Sumatera Barat dengan melibatkan masyarakat dunia,” kata Mahyeldi saat menghadiri Gerakan Bersama guna mendukung dan mensukseskan Pendaftaran Randang sebagai Warisan Budaya Dunia bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Lantamal II, Dharma Pertiwi, Dekranas, Bhayangkari, Minang Diaspora, Dekranasda Sumbar & Ikaboga yang diselenggarakan secara daring dan luring dari Padang, Sabtu.
Gubernur mengatakan randang merupakan salah satu makanan tradisional Minangkabau (Sumatera Barat) yang sangat terkenal di seantero penjuru nusantara bahkan telah dikenal di seluruh dunia.
“Randang bahkan kembali berhasil masuk menjadi salah satu makanan terbaik di dunia versi CNN,” ucapnya.
Randang diambil dari kata Marandang, yakni suatu proses pengolahan lauk dasar santan yang dimasak sampai kandungan airnya berkurang.
Pada tahun 2019, Pemerintah Provinsi Sumbar telah mengusulkan Randang (Warisan Budaya Tak Benda Indonesia) ke dalam Warisan Budaya Tak Benda (ICH) UNESCO untuk pengusulan tahun 2021 melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Untuk mendukung pengusulan Randang sebagai Warisan Budaya Tak Benda UNESCO, Pemerintah Provinsi Sumbar telah menyelenggarakan berbagai aktivitas seperti: meresmikan Kampung Randang di Kota Payakumbuh dan semenjak 2012 telah melakukan berbagai kegiatan Festival Randang, mulai tingkat lokal, regional, nasional dan internasional.
Pada Tahun 2012 Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah melakukan penelitian/penelitian dan inventarisasi Karya Budaya Randang serta menerbitkan Buku tentang Randang (Inventarisasi Perlindungan Karya Budaya Randang Minangkabau, Warisan Leluhur yang Mendunia).
“Kita berharap sekali randang dapat ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Dunia (Intangible Cultural Heritage UNESCO). Randang juga memberikan dampak positif terhadap ekonomi rumah tangga masyarakat,” harapnya.
Selain itu, gubernur juga berharap dukungan dari semua pihak, dengan berbagai aktivitas yang mendorong penetapan randang sebagai Warisan Budaya Tak Benda Dunia (ICH UNESCO) dari Indonesia.
Sebelumnya untuk mendukung dan mensukseskan makanan terlezat di dunia randang sebagai Warisan Budaya Indonesia ke UNESCO yang berasal dari Sumatera Barat, Ibu Negara Iriana Joko Widodo bersama Pemerintah Sumbar dan sejumlah Forkopimda menggelar gerakan bersama masak randang serentak secara virtual di seluruh dunia, Sabtu.
Ibu Negara Iriana minta seluruh masyarakat Indonesia di seluruh Indonesia dan dunia untuk memasak randang di masing-masing lokasi (di rumah atau dapur) secara serentak di seluruh dunia.
Pada tahun 2011 rendang telah dinobatkan menjadi 50 makanan terenak di dunia versi CNN. Iriana menjelaskan, sejak tahun 2013, randang telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
“Saya mengajak pada masyarakat seluruh di Indonesia, maupun di dunia untuk memasak randang saat ini di rumah. Mari dukung dan sukseskan, kita gaungkan randang sebagai masakan terlezat dunia di seluruh nusantara,” ajak Iriana.
Ikut dalam acara yang diprakarsai Lantamal II Padang itu Wagub Sumbar Audy Joinaldy, Kapolda Sumbar, Danrem 032/WBR, Danlantamal II Padang, Danlanud Sutan Sutan Sjahrir dan beberapa kepala OPD di lingkup Pemprov Sumbar.
(Red/ADPIM SUMBAR)