Gubernur Mahyeldi Ansharullah menerima bantuan 50 Oxygen Concentrator dari Panglima TNI untuk Pemerintah Provinsi Sumatera Barat di di halaman parkir Rumah Sakit Tentara Dr Reksodiwiryo, Gantiang Parak Gadang, Padang Timur, Padang, Rabu (11/08/2021).
Bantuan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto itu akan didistribusikan langsung ke Rumah Sakit di Kabupaten/Kota agar bisa menangani pasien COVID-19 lebih baik sehingga tidak terlalu banyak memberikan rujukan ke RS di Padang.
“Dengan pendistribusian Oxygen Concentrator diharapkan daerah lebih mampu menangani pasein, tidak semua dirujuk ke Padang sehingga BOR di Padang bisa ditekan,” kata Gubernur Sumbar Mahyeldi saat menerima secara resmi bantuan Panglima TNI melalui Pandam I BB dan langsung mendistribusikan ke RS yang membutuhkan di daerah.
Gubernur mengatakan salah satu indikator Padang masih menjalani PPKM level 4 adalah BOR Rumah Sakit yang masih tinggi. Namun hal itu terjadi karena Rumah Sakit di Kota Padang ini tidak hanya melayani pasien dari Padang, tetapi dari kebupaten/kota bahkan provinsi tetangga sehingga tingkat keterisian tempat tidur (BOR) untuk pasien Covid-19 tinggi.
Dengan adanya pemerataan peralatan sampai RS di daerah diharapkan BOR rumah sakit di Padang menurun dan level PPKM bisa diturunkan setelah batas waktu 16 Agustus 2021 selesai sehingga sektor perekonomian kembali bisa bergerak.
Saat ini satu-satunya daerah yang masih menerapkan PPKM level 4 di Sumbar hanya Kota Padang. Jumlah itu menurun dari awal penerapan kebijakan itu yaitu tiga kota.
Gubernur menilai penurunan daerah yang menerapkan kebijakan PPKM level 4 itu merupakan bukti bahwa penanganan Covid-19 di Sumbar terus membaik. Sekarang fokus diarahkan untuk mendukung Kota Padang agar juga bisa lepas dari penerapan kebijakan itu.
Ia menyebutkan untuk menekan penyebaran Covid-19 Pemprov Sumbar, pemerintah kabupaten dan kota berkoordinasi dengan TNI dan Polri dalam hal pengawasan pelaksanaan protokol kesehatan. Sudah lebih dari 100 ribu masyarakat Sumbar yang abai prokes diberikan sanksi untuk memberikan efek jera agar ke depan bisa patuh dan disiplin melaksanakan prokes.
“Kita juga sudah punya 620 kongsi Covid-19 dan Nagari Tageh di Sumbar yang menyediakan tempat isolasi mandiri terpusat untuk pasien tanpa gejala atau gejala ringan. Ini sekaligus bisa menekan BOR RS,” ujarnya.
Pangdam I BB Mayor Jenderal TNI Hassanudin menyebut bantuan yang diberikan oleh Panglima TNI adalah bentuk perhatian bagi daerah agar segera bisa menekan angka penyebaran Covid-19.
“Kerja ini tidak bisa dilakukan sendiri. Harus bersama-sama. Salah satu bentuk kerja sama adalah saling mendukung dengan memberikan bantuan,” sebutnya.
Ia memuji Sumbar yang telah melakukan upaya pengendalian dengan membentuk kongsi Covid-19 dan Nagari Tageh serta menyediakan tempat isolasi mandiri terpusat untuk membantu pasien tanpa gejala atau gejala ringan.
Juga upaya pemerataan peralatan hingga Rumah Sakit di daerah dalam upaya penataan data BOR. “Mudah-mudahan bantuan dari TNI bisa berkontribusi memberikan kemudahan bagi pemerintah daerah untuk penanganan Covid-19 di Sumbar,” ujarnya.
Ia juga mendukung koordinasi yang telah berjalan baik antara pemerintah, TNI dan Polri dalam pengawasan penerapan prokes di tengah masyarakat karena menurutnya pembenahan penanganan di hulu akan sangat besar dampak positifnya dalam menekan penyebaran virus.
(Red/ADPIM SUMBAR)