Integritas pribadi, dedikasi dalam memperjuangkan Indonesia merdeka dan berdaulat serta kesetian pada cita-cita dan keluarga, merupakan sekelumit gambaran atas sosok Proklamator, Mohammad Hatta yang populer disebut Bung Hatta.
Gambaran dari sosok Bung Hatta tersebut mengapung dalam rangkaian kegiatan peringatan hari lahir Bung Hatta ke-119 tahun. Badan Kebudayaan Nasional-Sumatera Barat, yang ikut memperingati hari lahir Bung Hatta, telah menggelar sejumlah rangkaian acara yang dimulai antara10-14 Agustus 2021.
“Kegiatan untuk memperingati tokoh-tokoh perjuangan Indonesia, merupakan salah satu program prioritas Badan Kebudayaan Nasional. Sebelumnya, Badan Kebudayaan Nasional juga telah menyelenggarakan perayaan Bulan Juni Bulan Soekarto, yang dilaksanakan di berbagai daerah di Indonesia, termasuk di Sumatera Barat,” ungkap Ketua DPD PDI Perjuangan Sumatera Barat, Alex Indra Lukman, dalam pernyataan tertulis yang diterima, Kamis (19/08/2021).
Menurut Alex, perayaan atau peringatan tentang tokoh-tokoh pejuang kemerdekaan, termasuk tokoh lainnya yang berjasa dalam memajukan bangsa dan negara, perlu dilaksanakan secara berkesinambungan. Karena, semuanya itu sangat relevan dan pantas jadi tauladan dalam memajukan dan menyejahterakan bangsa Indonesia.
“Kita perlu untuk tetap belajar dari sejarah, terutama dari pemikiran-pemikiran dan perilaku tokoh-tokoh tersebut yang relevan untuk kemajuan bangsa dan negara. Apalagi Bung Hatta, beliau tidak hanya seorang pemikir yang meninggalkan jejak karya tulis yang begitu banyak, tetapi juga meninggalkan sikap hidup yang sangat patut ditauladani,” tambah Alex.
Menurut Edy Utama, selaku pelaksana kegiatan sekaligus Ketua Badan Kebudayaan Nasional-Sumatera Barat, perayaan peringatan hari lahir Bung Hatta di Sumatera Barat tetap dilaksanakan dengan protokol kesehatan Covid-19.
Seluruh rangkaian kegiatan dilaksanakan secara virtual, yang hasilnya dapat dilihat melalui kanal yotube Badan_Kebudayaan_Nasional_Sumbar.
“Perayaan ini melibatkan sejumlah tokoh dari Sumatera Barat termasuk anak-anak muda serta seniman seni pertunjukan. Kegiatannya antara lain dimulai dengan pembuatan testimoni tentang Bung Hatta, dan pembacaan buah pikir Bung Hatta,” ungkap Eddy Utama.
Sederetan nama seperti Buya Mas’oed Abidin, Prof Werry Darta Taifur (mantan rektor Universitas Andalas), Prof Gusti Asnan (sejarawan dari Universitas Andalas), Dr Kharul Fahmi (pakar hukum tatanegara), DR Abrar (Ketua Dewan Pengurus Perguruan Thawalib Padangpanjang), Henni Adli (perempuan pengusaha UMKM) serta Lany Verayanti (aktivis perempuan dan pengamat sosial).
Sedangkan dari cendekiawan muda dan budayawan, ada nama Mohammad Taufik (dosen UIN Imam Bonjol), Yusrizal KW (sastrawan dan penggiat literasi), Hasanawi serta Zamzami Ismail (seniman seni pertunjukan) dan komunitas anak muda/mahasiswa yang tergabung dalam Muaro Youth Forum.
Perayaan hari lahir Bung Hatta tahun ini, imbuh Edy Utama, pada dasarnya mencoba “membaca” dan menafsirkan berbagai dimensi pemikiran dan kehidupan Bung Hatta, baik sebagai tokoh politik, intelektual, maupun sebagai kepala keluarga.
Sementara, menurut Dr Khairul Fahmi, inti dari pemikiran dan perjuangan Bung Hatta, adalah untuk memperjuangkan dan membangun kedaulatan rakyat berbasiskan pada demokrasi politik dan demokrasi ekonomi, yang sebagian diinspirasi oleh nilai-nilai yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat Minangkabau.
Terakhir, menurut Buya Mas’oed Abidin, kita perlu mensyukuri bahwa Minangkabau telah melahirkan begitu banyak tokoh, satu di antaranya adalah Bung Hatta. (Ha/Rls)