LAKI IDA (Layanan Klinik Inovasi Daerah) yang digagas Badan Perencana Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Payakumbuh di bawah kepemimpinan Kepala Bappeda Ifon Satria Chan menjadi klinik berjalan dengan membawa misi membuka wawasan berfikir terhadap budaya inovasi di lingkungan Pemerintahan Daerah Kota Payakumbuh.
Kali ini LAKI IDA (Layanan Klinik Inovasi Daerah) diundang oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Payakumbuh dalam rangka pendampingan inovasi melalui sharing knowledge dan FGD terhadap inovasi yang sudah implementasi dan akan dikembangkan oleh Dinas PUPR Kota Payakumbuh untuk kedepannya, Kamis (08/07).
Acara ini dihadiri oleh seluruh bidang yang ada di PUPR dan langsung dibuka oleh Kepala Dinas PUPR Muslim. Dalam sambutannya, Muslim memberikan arahan kepada semua bidang yang ada di PUPR untuk mengikuti acara tersebut sampai selesai serta berharap dapat membawa aura positif terhadap keberlangsungan inovasi di organisasi untuk ke depannya.
Narasumber Kabid Litbang dan Evaluasi Bappeda Faisal memaparkan dan membuka wawasan terhadap makna dari inovasi dan pentingnya inovasi dalam penyelenggaraan pemerintah dalam upaya menciptakan kondisi yang efektif dan efisien terhadap pelaksanaan proses bisnis diorganisasi.
“Dalam hal ini kami siap mengawal OPD dalam berinovasi,” pungkasnya.
Sementara itu, menurut narasumber Kasubid Inovasi dan Teknologi Robby Hafanos juga menyampaikan secara teknis kiat-kiat terhadap tahapan pengembangan inovasi diorganisasi agar berjalan dengan baik dan berkelanjutan serta menyarankan agar melakukan analisa permasalahan serta assessment terhadap kemampuan sumber daya organisasi dalam pengembangan inovasi.
“Hal tersebut akan menentukan keberhasilan terhadap implementasi inovasi nantinya,” terang Robby.
Sekretaris Dinas PUPR Rajman selaku moderator acara tersebut sangat bersemangat dalam diskusi yang dilaksanakan saat itu. Dia mengajak selurus elemen organisasi untuk membudayakan inovasi di Dinas PUPR Kota Payakumbuh dan menyampaikan pesan Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi kepada seluruh ASN agar tidak terjebak dalam kondisi rutinitas.
“ASN harus bisa keluar dari zona nyaman, dengan jadi inovator yang mampu membuat perubahan kearah yang lebih baik,” pungkasnya.
(Ton)