Rudi Hariyansyah Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Amanat Nasional (PAN) Pesisir Selatan berangkat dari warga Muhammadiyah mengajak keluarga besar warga Muhammadiyah berperan aktif dalam pengambil kebijakan.
Ketua DPD PAN Pessel menyampaikan, perbedaan dalam berorganisasi dan berpolitik itu sebuah pilihan, namun jangan dibalik perbedaan tersebut menjadi jarak pemisah silahturahmi, tetapi mari jadikan perbedaan sebagai perekat silahturahmi.
“Ayo kita perluas silahturahmi, banyak berteman dengan siapapun orangnya. Jadi bukan mencari lawan diperbanyak, tapi kawan kita bersama,” tegas Rudi Hariyansyah, juga Wakil Bupati Pessel.
Dikatakannya menghadapi pemilu serentak 2024 warga Muhammadiyah harus cerdas dalam memilih pemimpin. Itu karena untuk kepentingan Islam. Jika dulu Muhammadiyah menjaga jarak dengan semua partai politik, sekarang Muhammadiyah harus menjaga kedekatan yang sama dengan partai politik manapun.
Hal itu karena persyarikatan memiliki kepentingan, ingin agar kepentingan-kepentingan Muhammadiyah dapat diakomodir, diterima dan menjadi kebijakan di lembaga legislatif, eksekutif maupun yudikatif.
“PAN Pesisir Selatan pada Pileg 2019 menjadi Partai pemenang. 5 kursi di DPRD Pessel didapatkan dan ini 2024 kita pertahankan. Kita buka warga Muhammadiyah mendaftarkan Caleg melalui PAN,” ajak dirinya.
Lebih jauh, Rudi Hariyansyah juga Wabub Pessel itu akan terus melakukan komunikasi dan silaturrahmi ke Ormas Islam lain, seperti NU. Terhadap kunjungan ke PDM, Rudi Hariyansyah ketua DPD Partai Amanat Nasional Pesisir Selatan berharap bisa ditindaklanjuti ke pertemuan jenjang berikutnya, antara anggota dewan dari PAN dengan PCM di setiap daerah pemilihan.
Kehadiran jajaran DPD PAN Pesisir Selatan diterima langsung oleh anggota PDM Kendal, dan jajaran Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) PDM Pesisir Selatan, Jumat (16/07/2021).
Menurut Ketua PDM Kendal, Mardani.Mpd menyampaikan, Agama Islam bisa berkembang sampai sekarang karena politik, gerakan politik elegan yang bisa menggaet ummat. Dalam berpolitik kita tidak boleh menjadi penonton, tetapi harus bisa menjadi pemain politik yang cantik, cerdas dan santun, dalam politik.
“Tidak boleh memutuskan komunikasi dengan rakyat. Karena pentingnya politik dalam Islam, maka warga Muhammadiyah tidak boleh alergi dengan politik,” ajak Mardani.
Hal lain diungkapkan Ermizen Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) Pessel, juga Ketua DPRD Pessel ikut dalam kegiatan tersebut, bahwa saham terbesar PAN adalah warga Muhammadiyah. “Kami mengakui saham suara PAN berasal dari warga Muhammadiyah”.
“Karena itu, secara historis dan organisatoris PAN dan Muhammadiyah ada hubungan emosional,” ungkap Ermizen.
Menurut Dirinya, menghadapi pileg 2024 beban DPD PAN Kabupaten Pesisir Selatan sangat berat, karena untuk mencari sosok calon legislatif dari PAN sangat sulit.
Agar dukungan masyarakat kepada PAN semakin bertambah, Ketua PDM Pessel , Mardani.Mpd. memberikan saran untuk tidak segan-segan masuk ke lembaga-lembaga ke masyarakat dan memanfaatkan media komunikasi dan informasi dengan menunjukan hasil kerja PAN.
“Masuklah di organisasi kemasyarakatan dan manfaatkan secara optimalkan media cetak dan elektronik, dekat dengan wartawan”.
“Dan yang paling penting adalah PAN harus beramar makruf dan bernahi mungkar,” pungkasnya.
(R)