Memiliki segudang prestasi dengan predikat Nagari Statistik Pertama di Indonesia dengan segala keragaman adat dan budaya serta ragam kuliner berbagai jenis, menjadikan Nagari Sungai Duo Kecamatan Sitiung Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, dapat tumbuh menjadi salah satu Nagari Wisata di daerah itu.
Hal tersebut diungkapkan Wali Nagari setempat, Ali Amran, Kamis (01/07/2021), menjawab wartawan sekaitan dengan ditetapkannya Nagari Sungai Duo bersama 14 Nagari lainnya sebagai Nagari Wisata oleh pihak Pemerintah Kabupaten Dharmasraya, baru-baru ini.
Menurutnya, pihak pemerintah nagari bersama masyarakat sudah jauh-jauh hari bersiap diri melalui serangkaian program pembinaan terhadap para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di kenagarian tersebut.
“Dengan berlatar kuliner multietnis nusantara kami memadukannya dalam bentuk program Java Street Food yang dikemas untuk memayungi pedagang kuliner dan pelaku usaha lainnya bersama pihak Pemerintah Kabupaten setempat, hingga akhirnya terhenti oleh pandemi COVID-19,” ungkapnya.
Ia mengatakan, potensi perputaran uang secara lokal pada ajang Java Street Food tersebut mencapai Rp 200 juta dengan omzet rata-rata pedagang hingga Rp 2,5 juta disaat liburan akhir pekan tiba, dengan populasi pelaku usaha mencapai seratus orang.
Untuk program kedepan, lanjutnya, disamping kembali memberdayakan pelaku UMKM melalui ajang Java Street Food yang terpusat di kawasan sekitar Pasar Sitiung Blok B, pihaknya juga akan mengembangkan kawasan Embung Gajah Meno dan Ruang Terbuka Hijau Sungai Duo.
Tak hanya sebagai pusat jajanan dengan kuliner unggulan Samba Pucuk Tomat dan Mie Jawa, pihaknya juga akan mengembangkan fasilitas pendukung berupa homestay dan kebun buah di kawasan embung tersebut.
“Nantinya selain dilengkapi fasilitas permainan outbond, Embung Gajah Meno juga akan menyajikan ragam permainan tradisional seperti Patuk Lele, lomba main galah dan lain sebagainya sebagai bentuk edukasi bagi pengunjung usia sekolah dan tentu saja menjadi pembuka kenangan bagi kalangan usia tertentu, ” Tutupnya.
Disinggung tentang pendapatan yang bisa diperoleh pihaknya selama pelaksanaan kegiatan Java Street Food, ia mengungkapkan dari total penerimaan dari sektor retribusi jasa sewa pihaknya bisa membukukan pendapatan rata-rata sebesar Rp 30 juta pertahun.
“Nilai tersebut diyakini akan bisa meningkat jika pandemi berlalu dan pembatasan akibat COVID-19 dicabut, sejauh ini potensi yang kami miliki cukup menjanjikan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan optimalisasi Pendapatan Asli Nagari Sungai Duo, ” Tutupnya.
Sebelumnya, Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, menargetkan pengembangan potensi Nagari atau Desa Adat Wisata minimal satu destinasi untuk 11 kecamatan yang ada di daerah itu.
Kepala Bidang Pariwisata pada dinas tersebut, Benny Mandala Putra, di Pulau Punjung, Senin (07/06), mengatakan sebagai tahap awal pihaknya telah memproyeksikan sebanyak 15 Nagari yang memiliki potensi untuk dikembangkan.
“Seluruhnya sudah ditetapkan melalui Surat Keputusan Bupati Dharmasraya nomor 188.45/124/KPTS-BUP/2021 tentang Penetapan Kawasan Desa Wisata di Kabupaten Dharmasraya tanggal 06 April 2021,” Ungkapnya. (Yanti)