Sipak rago, merupakan salah satu permainan tradisional yang berkembang di wilayah Minangkabau. Permainan ini dimainkan oleh lima sampai sepuluh orang dengan cara membentuk lingkaran di suatu lapangan terbuka, dimana bola raga tersebut dimainkan dengan kaki dan teknik-teknik tertentu. Sehingga bola tersebut berpindah dari satu orang pemain kepada pemain lainnya tanpa jatuh ke tanah. Bola raga terbuat dari daun kelapa muda atau kulit rotan yang dianyam menggunakan tangan.
Pada 18-20 Juni 2021, digelar festival sipak rago dengan diikuti sebanyak 30 tim dari berbagai daerah se-Sumbar.
Wali Kota Padang Hendri Septa, membuka secara resmi Festival Sipak Rago Pauh IX Se-Sumbar Tahun 2021 yang digelar oleh pengurus Ikatan Sipak Rago Pauh IX di Sasaran Salingka Raso, Kampuang Tangah, Kelurahan Kuranji, Kecamatan Kuranji, Jumat malam (18/06/2021).
“Sipak rago salah satu warisan budaya yang patut kita lestarikan. Sekiranya tidak dilestarikan atau diwariskan kepada generasi saat ini, jangan berharap sipak rago ini akan terus ada. Maka dari itu saya sangat menyambut baik digelarnya festival ini. Sangat cocok sesuai temanya bersama melestarikan nilai-nilai seni tradisional Minangkabau,” ungkap wako.
Wali Kota mengapresiasi panitia penyelenggara festival sipak rago. Ia pun memberikan motivasi dan mengucapkan selamat bertanding bagi para peserta
“Terima kasih kepada panitia penyelenggara dan juga para peserta festival sipak rago semua. Saya lihat di samping festival sipak rago, ekonomi masyarakat juga naik. Karena orang ramai banyak yang berbelanja makanan, minuman dan keperluan lainnya,” katanya didampingi Kabag Prokopim Amrizal Rengganis saat itu.
Lebih lanjut menurut Wako, sipak rago yang memiliki keunikan dan bahagian dari seni tradisional Minangkabau itu diharapkan bisa masuk ke kancah nasional. Ia berharap olahraga tradisional ini bisa dikemas dengan baik, sehingga diharapkan ikut menambah minat wisatawan ke Kota Padang
“Insya Allah nanti akan kita buat khusus festival sipak rago tingkat Kota Padang. Tujuannya agar dari 11 kecamatan se-Kota Padang harus punya tim sipak rago. Hal ini juga sejalan dengan salah satu program unggulan (progul) saya yaitu membuat ‘youth center’ atau pusat kegiatan kepemudaan di 11 kecamatan. Jadi sipak rago akan dihadirkan di sana selaku olahraga seni Minangkabau yang harus terus kita kembangkan dan lestarikan,” ujar wako.
Pada saat yang sama tokoh masyarakat Kuranji Irwan Basir Dt Rajo Alam, juga tak mau kalah menyambut digelarnya festival sipak rago itu. Menurutnya banyak manfaat di samping mempertandingkan olahraga bernuansa seni dan budaya selaku kearifan lokal, juga menjadi ajang silaturrahim.
Ia pun menyebut seperti diketahui sipak rago baru ada di dua daerah di Sumbar, yakni Kota Padang dan Kabupaten Padang Pariaman.
“Kita hanya tinggal mengkampanyekan saja untuk mengajak daerah lain untuk berminat mengikuti dan mengembangkan sipak rago ini. Maka dari itu semakin sering digelar seperti festival sipak rago ini tentu akan dikenal dan diketahui banyak orang. Semoga olahraga seni ini terus lestari dan berkembang,”
Pada kesempatan itu selain peserta festival dan official, juga terlihat hadir sejumlah tamu dan pejabat penting. Diantaranya Wakil Ketua Komisi I DPRD Sumbar Evi Yandri Rajo Budiman yang juga Ketua FKAN Pauh IX, unsur Forkopimca Kuranji serta Ketua Ikatan Sipak Rago Pauh IX Nasrul Mansur beserta pengurus.
Selain itu juga hadir para ninik mamak, tokoh masyarakat, lurah se-Kecamatan Kuranji dan unsur terkait lainnya.
(Ha)