Manggis (Garcinia Mangostana L) merupakan “ratu buah/queen of fruits” yang merupakan tanaman tropis asal Indonesia dan Malaysia dan terkenal sebagai buah yang memiliki kadar antioksidan tertinggi di dunia.
Data Tahun 2005 menunjukan Kabupaten Sawahlunto/Sijunjung merupakan sentra produksi manggis tertinggi kedua di Indonesia, sementara produksi tertingginya adalah Kabupaten Tasikmalaya.
Permasalahan utama tanaman manggis di Kabupaten Sijunjung yang sering dijumpai petani yaitu produktivitas rendah, getah kuning, burik serta masalah pasca panen.
Menyikapi hal ini diselenggarakanlah PPHT (Penerapan Pengendalian Hama Terpadu) manggis di Agrowisata Manggis milik Pak Amdi, SP pada Kelompoktani Manggis Dusun Tuo-Nagari Muaro Bodi-Kecamatan IV Nagari pada Kamis (10/06).
Adapun materi yang disampaikan oleh Pak Ajis serta Dayusman dari UPTD-Perlintan TPH meliputi syarat tumbuh, perbenihan, lobang tanam, naungan, pemupukan, pengairan dan terakhir adalah pemangkasan.
PPHT manggis ini diikuti oleh 20 orang peserta petani pemilik tanaman manggis dengan harapan nantinya peserta PPHT manggis ini bisa menjadi petani pemandu bagi petani manggis lainnya di Kecamatan IV Nagari maupun di lokasi lainnya.
Metha Silvia Roza, SP selaku POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman) Kecamatan IV Nagari memandu pelaksanaan PPHT ini mulai dari pre test sampai selesainya penyajian materi hingga praktek lapangan.
Amdi, SP selaku pemilik agrowisata manggis mengharapkan agar peserta dapat menggali ilmu sebaik-baiknya dari apa yang disampaikan narasumber yang sudah jauh-jauh datang dari Padang.
Mengingat tingginya prospek manggis saat ini, Pemda Sumbar telah menetapkan 8 kabupaten/kota sebagai sentra yakni ; Kabupaten 50 Kota, Tanah Datar, Solok Selatan, Pesisir Selatan, Sijunjung, Padang Pariaman, Agam dan Kota Padang.
(Gun)